Susu kedelai kini semakin populer karena dianggap cocok untuk diet. Sayangnya, banyak orang menganggap bahwa susu nabati ini bisa meningkatkan risiko kanker payudara. Apakah anggapan ini sesuai fakta medis? Simak ulasannya di bawah ini.
Sebagaimana susu pada umumnya, susu kedelai kaya akan kandungan protein, mineral, vitamin, dan serat. Bahkan, susu kedelai cenderung lebih aman untuk dikonsumsi oleh seseorang yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi pada susu sapi.
Kandungan nutrisi di dalam susu kedelai juga bisa menurunkan kadar kolesterol darah sekaligus membuat kesehatan kardiovaskular semakin meningkat.
Hanya saja, banyak orang yang khawatir dengan kandungan fitoestrogen atau isoflavon di dalam susu kedelai. Kandungan ini disebut-sebut mirip dengan hormon estrogen yang ada di dalam tubuh wanita dan mampu meningkatkan risiko kanker, khususnya kanker payudara.
Terdapat banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui kaitan antara kanker payudara dan susu kedelai. Sayangnya, hasil dari penelitian ini justru memicu perdebatan baru, bukannya menghasilkan fakta yang pasti.
Sebagai contoh, ada penelitian yang membuktikan bahwa ada sekelompok masyarakat yang terbiasa mengonsumsi makanan dari bahan kedelai selama puluhan tahun lamanya dan tidak mengalami efek apapun.
Namun, ada pula penelitian yang menghasilkan fakta bahwa kandungan fitoestrogen di dalam kedelai bisa mengganggu proses kemoterapi pada pasien kanker payudara.
Dengan demikian, hubungan antara kacang kedelai dan kanker payudara masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan manfaat dan keamanan bagi kesehatan.
Baca Juga: Benarkah Sering Menggunakan Deodoran Picu Kanker Payudara?
Dalam sebuah penelitian, tikus memproses kedelai secara berbeda dari manusia. Guna memahami caranya, diperlukan sedikit latar belakang. Kedelai diketahui menyimpan beberapa jenis fitoestrogen (isoflavon). Fitoestrogen adalah zat nabati yang berfungsi seperti estrogen dalam tubuh.
Estrogen adalah hormon yang berperan sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan karakteristik seksual wanita.
Menurut American Cancer Society, jenis kanker payudara tertentu telah ditelusuri karena adanya peningkatan estrogen dalam tubuh. Inilah yang membuat para peneliti khawatir terhadap kedelai dan kanker payudara.
Namun pada manusia, fitoestrogen berubah menjadi genistein dan daidzein, dua isoflavon yang sangat berbeda dan jauh lebih lemah dari hormon estrogen manusia.
Faktanya, kedelai telah terbukti menghambat aksi estrogen di jaringan. Dalam jaringan dengan sel kanker payudara, estrogen mampu merangsang penggandaan sel kanker. Ketika kedelai menghalangi bentuk estrogen yang lebih kuat, kedelai berperan aktif mengurangi risiko kanker payudara.
Berikut ini berbagai manfaat kesehatan lainnya yang bisa didapatkan jika kita rutin mengonsumsi susu kedelai, di antaranya:
Kandungan asam amino dan isoflavone yang ada di dalam susu kedelai bisa membantu menurunkan kadar kolesterol dengan efektif. Selain itu, kandungan ini juga akan membantu menjaga keseimbangan tekanan darah.
Penderita hipertensi dan diabetes tipe 2 sangat disarankan untuk rutin mengonsumsi susu kedelai demi menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Susu kedelai bisa membantu mencegah datangnya osteoporosis, khususnya pada wanita yang sudah memasuki fase menopause. Hal ini disebabkan oleh adanya kandungan kalsium di dalamnya yang cukup tinggi.
Kandungan protein, lemak, dan karbohidrat di dalam susu kedelai bisa mendukung kesehatan pencernaan. Selain itu, kandungan isoflavone di dalamnya juga akan membuat kinerja usus dalam menyerap nutrisi makanan semakin baik.
Kandungan antioksidan di dalam kedelai bisa membantu tubuh melawan paparan buruk radikal bebas yang bisa mendatangkan penyakit seperti kolesterol tinggi dan kanker. Kandungan isoflavone juga bisa mencegah kerusakan DNA.
Susu kedelai bisa mencegah datangnya kanker prostat pada pria apabila dikonsumsi secara teratur. Hanya saja, susu kedelai yang bisa memberikan manfaat ini adalah yang dibuat dari bahan organik, bukannya susu kedelai kemasan yang biasanya telah diberi tambahan bahan-bahan lainnya seperti pemanis atau pengawet.
Baca Juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara yang Penting untuk Anda Kenali
Ada banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara dapat dicegah. Namun, ada beberapa faktor yang tidak bisa dicegah, seperti bertambahnya usia atau riwayat keluarga.
Akan tetapi, Anda dapat membantu menurunkan risiko dengan mengubah gaya hidup sehat, di antaranya:
Pastikan bahwa susu kedelai yang dikonsumsi tidak diberi tambahan pemanis atau gula. Hanya saja, jika susu kedelai sudah diberi tambahan rasa seperti cokelat atau vanilla, ada kemungkinan susu ini sudah diberi tambahan gula. Oleh karena itu, membatasi atau menghindari makanan tersebut adalah sesuatu yang penting.