Sering dianggap sama, nyatanya posesif dan protektif memiliki banyak perbedaan. Apa saja perbedaanya? Ketahui penjelasan selengkapnya berikut ini!
Sebelum ke penjelasan perbedaan posesif dan protektif, penting untuk mengetahui sekilas tentang keduanya.
Keduanya memiliki banyak perbedaan dari beberapa aspek. Namun, terkadang pasangan tidak menyadari bahwa mereka memiliki salah satu sifat tersebut atau bahkan mungkin keliru menganggap keduanya sama.
Meski selintas mirip, padahal keduanya sifat ini berbeda. Berikut ini beberapa perbedaan protektif dan posesif:
Seorang dengan sifat posesif cenderung mementingkan kepemilikan terhadap pasangan. Pasangan dianggap barang yang dimiliki dan bisa dibawa ke mana pun, juga diatur sesuai keinginan dia.
Sementara seorang yang protektif akan menghargai pasangannya dengan melindungi dan memastikannya tetap aman dan nyaman. Misalnya, menanyai kabar ketika tidak bersama pasangan.
Baca Juga: 10 Ciri Pasangan Posesif dan Cara Menghilangkan Sifatnya
Posesif memiliki sifat mengekang dengan membatasi ruang gerak pasangan. Misalnya, seorang pria menelepon dan mengirim pesan kepada istri atau pacar tanpa henti untuk mengontrol apa yang sedang dilakukannya ketika tidak bersama.
Sedangkan protektif menghargai kebebasan dan privasi pasangan. Sikap ini ditandai dengan menghormati kebebasan dan batasan pribadi pasangannya untuk pergi bersama teman-temannya atau melakukan aktivitas lain tanpa dirinya.
Meski begitu, ia akan memastikan pasangannya baik-baik saja dengan saling mengabari melalui ponsel terutama bila sudah larut malam atau cuaca di luar sedang buruk.
Ketika pasangannya pergi, orang posesif memaksa ikut karena ada rasa takut dan tidak percaya pada pasangan dan bahkan pada dirinya sendiri. Ini termasuk ciri toxic relationship.
Sementara orang protektif hanya memantau pasangan untuk memastikan bahwa dia dalam keadaan aman. Hal demikian bermaksud untuk melindungi dari bahaya apa pun. Inilah yang menjadi perbedaan posesif dan protektif.
Seorang posesif biasanya selalu memiliki perasaan curiga dan berprasangka buruk terhadap apa pun yang dilakukan pasangannya. Perasaan ini mungkin muncul karena perasaan tidak percaya.
Sementara orang protektif akan sepenuhnya percaya pada apa yang dilakukan pasangannya. Ia juga selalu berpikir semuanya baik-baik saja dan tidak ada yang harus dicurigai.
Pasangan yang selalu mengatur apa yang kamu lakukan, termasuk yang boleh dan tidak boleh, bisa dianggap seorang yang bersifat posesif. Sikap demikian mungkin tanpa alasan yang jelas atau karena merasa takut dan curiga.
Berbeda dengan protektif yang selalu memberikan bimbingan ketika pasangan melakukan hal apa pun. Biasanya dia selalu memberi arahan dan memberikan alasan mengapa tidak boleh dan memberikan solusinya. Ini sebagai bentuk perlindungan terhadap pasangan.
Baca Juga: Waspadai Ciri-Ciri Orang Berbohong Menurut Psikologi
Berlandaskan rasa tidak percaya dan curiga, seorang posesif merasa tidak rela pasangannya berteman dengan lawan jenis. Hal ini karena ada rasa ketakutan berlebihan, misalnya khawatir selingkuh.
Sebaliknya dengan protektif, orang yang memiliki sifat ini justru akan memperbolehkan pasangannya berteman dengan siapapun, termasuk dengan lawan jenis. Alih-alih curiga, seorang protektif justru mendukung pasangan memiliki banyak teman.
Itulah beberapa perbedaan protektif dan posesif yang sebaiknya perlu kamu ketahui jika memiliki pasangan. Sadar atau tidak, bisa jadi kamu memiliki salah satunya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!