Child Grooming, Modus Pedofilia yang Harus Diwaspadai Orang Tua

Terbit: 7 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kejahatan seksual terhadap anak sering terjadi secara halus, bahkan dilakukan oleh orang dekat. Salah satunya adalah child grooming, sebuah modus pedofilia baru. Orang tua harus mengetahui apa dan bagaimana ciri child grooming. Di bawah ini adalah penjelasan lengkapnya!

Apa itu Child Grooming?

Eksploitasi seksual anak merupakan salah satu bentuk kekerasan pada anak. Hal ini dapat dilakukan oleh orang dewasa yang tidak mengenal atau bahkan mereka yang dekat dengan anak. Pelaku dapat menggunakan ancaman fisik, finansial, emosional, menggunakan identitas palsu, dll. Salah satu bentuk eksploitasi seksual anak adalah child grooming.

Child grooming adalah saat seorang dewasa mendekati seorang anak dan menyiapkannya untuk pelecehan seksual di waktu mendatang. Grooming adalah mendekati anak dan berusaha akrab dengannya, membangun hubungan baik, dan kedekatan emosional. Baik dengan anak atau dengan orang tuanya.

Tindakan ini sering dilakukan oleh para pedofilia sebelum mereka menyakiti korban secara seksual. Pada awalnya mereka akan berlagak seperti orang baik, penyayang, dan ramah. Tujuannya agar korban atau keluarganya merasa aman dan nyaman untuk memiliki hubungan yang normal dengan pelaku.

Hal tersebut berlangsung secara bertahap hingga korban tidak menyadari bahwa dirinya sedang dieksploitasi secara seksual. Atau mereka menyadarinya, tetapi tidak memiliki pilihan selain menyerahkan diri dan rela dilecehkan.

Baca Juga: Kekerasan Seksual: Jenis, Dampak, Penanganan, dan Pencegahan

Ciri-Ciri Child Grooming

Siapa saja dapat menjadi pelaku child grooming. Pria, wanita, profesional, maupun pelaku yang baru melakukan kejahatan. Bahkan orang-orang terdekat korban.

Sangat sulit menentukan suatu tindakan adalah child grooming atau tidak sampai si pelaku akhirnya melakukan pelecehan. Kegiatan ini dapat berlangsung dalam jangka waktu lama, berbulan-bulan, bahkan tahunan.

Perlahan pelaku akan mendapat kepercayaan dari keluarga untuk menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak. Saat itulah pelaku bebas melakukan pelecehan.

Apa itu child grooming dapat dilihat dari ciri-cirinya:

Tanda grooming pada anak berusia 0-11 tahun

Grooming pada anak usia ini sering terlihat seperti hubungan anak dan orang tua yang normal. Apalagi anak di usia dini mudah lengket kepada orang dewasa yang dapat mengambil hati mereka.

Namun, beberapa tanda di bawah ini dapat membantu mengidentifikasi grooming pada anak:

  • Anak memiliki hadiah-hadiah baru tanpa sepengetahuan orang tua.
  • Anak mendapat pesan dari orang yang mereka kenal secara online.
  • Sering bercerita tentang orang dewasa yang suka bermain dengan mereka.
  • Ingin pergi sendiri ketika ingin menemui seseorang.
  • Anak tidak mau menceritakan dari mana hadiah-hadiah itu berasal.
  • Anak tidak mau menceritakan kegiatannya.
  • Lebih sering menghabiskan waktu sendirian di kamar.

Tanda grooming pada remaja

Remaja mulai ingin memiliki rahasia dan dunianya sendiri. Keterbukaan dengan keluarga sangat penting untuk dapat mengenali ciri-ciri grooming. Yaitu:

  • Anak memiliki hubungan dengan orang yang jauh lebih tua.
  • Memiliki banyak hadiah baru tapi tidak ingin menjelaskan dari mana asalnya.
  • Merahasiakan kegiatan mereka, seperti dengan siapa atau kemana mereka pergi.
  • Sering bolos sekolah atau ekstrakurikuler.
  • Tiba-tiba tidak ingin berkumpul lagi dengan teman-temannya yang lama.
  • Mendapat banyak pesan pribadi dari orang yang dikenalnya secara online.
  • Tidak ingin bersama orang lain saat bersama pacarnya.
  • Tiba-tiba menjadi sangat tertutup.

Tanda grooming pada orang tua

Bukan hanya anak, pelaku kejahatan seksual juga kerap melakukan grooming pada orang tua. Ciri-cirinya dari sisi pelaku adalah:

  • Sering menawarkan untuk mengantar anak ke tempat les atau aktivitas lain.
  • Menawarkan untuk mengasuh anak saat berkemah atau acara bersama.
  • Sering membelikan orang tua hadiah.
  • Menunjukkan ketertarikan yang teramat sangat terhadap aktivitas anak, perilaku, prestasi, atau hal-hal pribadi lain.
  • Sering menawarkan bantuan kepada keluarga. Misalnya membetulkan perkakas yang rusak, berkebun, dll.
  • Bermain dengan anak dan suka menyentuh anak secara non seksual.
  • Berusaha mendekati salah satu orang tua, termasuk berusaha menjalin hubungan romantis.

Baca Juga: Pelecehan Seksual: Jenis-Jenis dan Cara Mengatasinya

Cara Mencegah Child Grooming

Tidak mudah memang mendeteksi grooming sejak dini. Apalagi jika pelaku adalah orang yang sangat dekat dengan keluarga.

Namun, beberapa cara berikut dapat diterapkan untuk melindungi anak dari pelecehan seksual tersebut:

  • Kenali ciri-ciri child grooming di atas.
  • Jangan biarkan orang yang dicurigai hanya bersama anak.
  • Jangan biarkan seseorang terlalu sering membantu atau memberi pada anggota keluarga.
  • Selalu jaga komunikasi dengan anak.
  • Tanyakan latar belakang orang yang dicurigai pada kenalan atau keluarga yang lain.
  • Tanyakan perasaan anak terhadap orang yang dicurigai. Misalnya, “Bagaimana si A berperilaku ke kamu? Kamu nyaman, nggak?”
  • Usahakan orang tua memiliki akses ke media sosial anak.
  • Ajarkan anak sentuhan boleh dan tidak boleh.
  • Berkenalanlah dengan teman, guru atau orang lain di circle anak. Hal ini akan memudahkan jika orang tua membutuhkan informasi tentang orang yang dicurigai di sekitar anak.

Baca Juga: 7 Cara Menghadapi Trauma Pasca Pelecehan Seksual

Cara Mengatasi Child Grooming

Ketika seseorang sudah menunjukkan tanda-tanda child grooming kepada anak, jangan ragu untuk memutuskan hubungan itu. Bersikap tegas akan sangat penting untuk keselamatan anak. Jika perlu beritahu pihak sekolah atau les anak untuk tidak mengizinkan orang yang dicurigai mendekati dan menjemput anak.

Jika anak sudah remaja dan terlibat hubungan asmara dengan pelaku, jangan ragu untuk memutuskan hubungan itu. Selalu dukung anak untuk menghargai tubuhnya dan berkata tidak pada orang yang berusaha melecehkannya.

Orang tua juga harus melaporkan jika tindakan pelaku sudah semakin meresahkan. Kepolisian Republik Indonesia memiliki divisi khusus untuk perlindungan anak dan perempuan.

Orang tua juga dapat menghubungi nomor darurat 110 untuk terhubung ke petugas kepolisian. Atau melaporkan child grooming, tindak kekerasan dan pelecehan pada anak ke nomor 129 atau WhatsApp layanan pengaduan SAPA 129 di 08111129129. Semoga informasi ini bermanfaat!

  1. Darkness to Light. 2022. Grooming and Red Flag Behaviors. https://www.d2l.org/child-grooming-signs-behavior-awareness/. (Diakses pada 29 Januari 2022).
  2. Raising Children Australia. 2021. Grooming: recognising the signs. https://raisingchildren.net.au/school-age/safety/online-safety/grooming-signs. (Diakses pada 29 Januari 2022).
  3. Victoria State Government. 2022. Child sexual exploitation and grooming. https://www.education.vic.gov.au/school/teachers/health/childprotection/Pages/expolitationgrooming.aspx. (Diakses pada 29 Januari 2022).

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi