Polihidramnion atau polyhydramnios adalah kelebihan air ketuban di dalam rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang patut diwaspadai selama kehamilan. Simak selengkapnya mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatannya dalam penjelasan di bawah ini!
Polihidramnion adalah suatu kondisi di mana terlalu banyak air ketuban di dalam kandungan selama kehamilan. Kelebihan air ketuban paling sering terjadi pada trimester ketiga.
Air ketuban adalah cairan yang melingkupi bayi di dalam rahim. Fungsi air ketuban adalah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan janin, memungkinkan janin bergerak, melindungi tali pusar, mempertahankan suhu hangat, serta melindungi benturan atau tekanan dari luar.
Normalnya kantong ketuban memiliki sekitar 800 mililiter air ketuban pada 34 minggu kehamilan, tetapi jumlah cairan akan berkurang menjadi sekitar 600 mililiter pada 40 minggu kehamilan.
Sebagian besar polihidramnion tidak menyebabkan masalah serius, baik bagi ibu maupun janin. Namun, kondisi yang berat dapat menyebabkan sesak napas hingga persalinan prematur.
Air ketuban menumpuk perlahan dan sebagian besar ibu hamil hampir tidak menyadari kelebihan air ketuban. Gejala polyhydramnios yang berat dapat terjadi akibat tekanan yang diberikan di dalam rahim dan organ di sekitarnya.
Berikut ini adalah gejala yang umum terjadi, di antaranya:
Jika perut ibu hamil menjadi lebih besar dalam waktu yang sangat singkat, segera ke dokter untuk mengevaluasi kondisi karena hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Baca Juga: Ini Ciri-ciri Air Ketuban Merembes yang Mudah Anda Kenali
Tidak jelas apa yang menjadi penyebab kelebihan air ketuban selama kehamilan. Dalam kasus ringan hanya 17% yang dikaitkan dengan penyakit yang mendasarinya
Meskipun penyebab pastinya sulit untuk diketahui, ada beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini.
Berikut ini kemungkinan penyebab polihidramnion, di antaranya:
Dokter kandungan mungkin akan memeriksa dan menanyakan gejala yang Anda keluhkan. Beri tahu dokter jika janin bergerak lebih dari biasanya, atau jika ada cairan yang keluar dari vagina.
Selain itu, beri tahu dokter tentang semua obat yang sedang Anda gunakan. Pemeriksaan lainnya mungkin diperlukan untuk membantu mendiagnosis kelebihan air ketuban.
Berikut ini adalah tes diagnosis yang mungkin direkomendasikan:
Kelebihan air ketuban yang ringan dapat menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi biasanya tidak memerlukan perawatan dan akan sembuh seiring waktu. Terkadang, mengobati penyebab yang mendasarinya (seperti diabetes) dapat mengatasi polihidramnion.
Jika memiliki polyhydramnios yang berat, Anda mungkin mengalami persalinan dini, masalah pernapasan, atau sakit perut. Dalam kondisi seperti itu, mungkin Anda memerlukan perawatan sesegera mungkin dan bahkan rawat inap.
Berikut ini beberapa cara mengatasi polihidramnion, meliputi:
Dokter akan mengalirkan kelebihan air ketuban dari rahim menggunakan cara amniosentesis untuk mengeluarkan cairan.
Namun, prosedur drainase memiliki beberapa risiko komplikasi seperti persalinan dini, pelepasan plasenta, dan pecahnya kantung ketuban.
Anda mungkin akan diresepkan obat-obatan oral seperti indomethacin. Obat ini membantu mengurangi produksi urine janin dan jumlah air ketuban. Namun, obat ini harus dikonsumsi sebelum 31 minggu kehamilan.
Obat-obatan bagaimanapun dapat menimbulkan risiko masalah jantung pada bayi. Dokter mungkin akan memantau jantung bayi menggunakan ekokardiogram dan USG. Obat mungkin memiliki beberapa efek samping seperti mual, muntah, mulas, dan gastritis atau peradangan di perut.
Setelah perawatan, dokter akan terus memantau jumlah air ketuban setiap beberapa minggu.
Baca Juga: Emboli Air Ketuban: Penyebab, Gejala, Cara Mengatasi, dll
Jika ibu hamil mengalami polyhydramnios yang berat pada minggu-minggu awal kehamilan, Bumil mungkin berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi.
Berikut ini komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:
Kelebihan air ketuban selama kehamilan mungkin sulit untuk dicegah. Namun, ada beberapa langkah yang bisa membantu Anda mengurangi risiko mengalami kondisi ini, di antaranya: