Makrosomia merupakan istilah yang dipakai untuk mendeskripsikan bayi dengan berat badan berlebih saat lahir. Meski terlihat menggemaskan, namun bayi yang terlahir dengan kondisi ini rentan mengalami berbagai masalah di kemudian hari.
Makrosomia adalah istilah untuk bayi yang lahir dengan berat badan berlebihan. Pada umumnya, bayi normal akan lahir dengan berat badan antara 2,5 hingga 4 kg. Namun, bayi makrosomia lahir dengan berat badan di atas 4 kg.
Berat badan bayi sulit untuk diketahui saat masih dalam kandungan, sehingga kondisi makrosomia baru diketahui saat lahir. Selain itu, keadaan ini juga dapat mempersulit proses persalinan normal dan dapat meningkatkan risiko cedera janin saat lahir.
Selain itu, berat badan berlebihan saat baru lahir dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah kesehatan di masa depan, salah satunya adalah sindrom metabolik.
Makrosomia merupakan kondisi yang sulit untuk dideteksi selama kehamilan. Metode yang digunakan untuk menentukan berat badan janin selama kehamilan cenderung tidak akurat.
Bahkan, metode pemeriksaan USG hanya memiliki tingkat akurasi 80% dalam menentukan ukuran janin.
Selain itu, kondisi ini juga umumnya tidak menimbulkan gejala apa pun selama kehamilan. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat menjadi indikasi janin mengalami makrosomia, yaitu:
Baca Juga: Berat Badan Bayi Tidak Normal saat Lahir, Kenali Bahayanya
Makrosomia merupakan kondisi yang tidak menimbulkan gejala fisik khusus pada ibu hamil. Oleh sebab itu, Anda perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter kandungan agar gangguan kehamilan dapat diketahui sejak dini.
Selain itu, bila Anda mengalami gejala-gejala diabetes gestasional seperti sering haus, mudah lelah, mulut kering, atau lebih sering buang air kecil, Anda disarankan untuk segera melakukan konsultasi ke dokter.
Secara umum, makrosomia disebabkan oleh diabetes yang dialami ibu hamil, baik diabetes sebelum hamil maupun diabetes yang baru muncul saat kehamilan (diabetes gestasional).
Saat kondisi diabetes tidak terkontrol, maka kadar gula darah dalam tubuh ibu hamil akan meningkat dan masuk ke dalam plasenta. Gula darah akan diserap oleh tubuh janin yang kemudian diubah menjadi lemak. Hal ini menyebabkan ukuran janin menjadi lebih besar dari seharusnya.
Selain diabetes yang tidak terkontrol, makrosomia juga dapat disebabkan:
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi makrosomia, di antaranya:
Makrosomia sulit untuk didiagnosis selama dalam kandungan. Kondisi ini baru dapat didiagnosis saat bayi lahir dan ditimbang. Namun, jika Anda memiliki faktor risiko terjadinya makrosomia, maka dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:
Dokter akan melakukan tanya jawab dengan pasien terkait riwayat kesehatan sebelum kehamilan serta kondisi kehamilan sebelumnya; jika ini bukan kehamilan pertama. Anda juga mungkin akan mendapatkan pertanyaan tentang obat-obatan yang dikonsumsi sebelum dan saat kehamilan.
Selain itu, dokter juga akan menanyakan tentang perkiraan hari terakhir menstruasi. Tujuannya adalah memperkirakan usia kandungan.
Setelah melakukan pemeriksaan awal, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan yang dapat mendukung dalam penetapan diagnosis, seperti:
Apabila diketahui adanya kemungkinan bayi lahir dengan berat badan berlebihan, maka dokter mungkin akan menyarankan untuk melakukan persalinan dengan metode operasi caesar. Dalam beberapa kasus, Bumil juga tetap bisa melahirkan melalui vagina
Dokter akan menyarankan pasien untuk menjalani persalinan metode operasi caesar apabila:
Sesaat setelah bayi lahir, dokter akan melakukan pemeriksaan terhadap bayi, termasuk pemeriksaan kadar gula darah, jumlah sel darah merah, serta observasi fisik untuk melihat adanya cedera.
Selain itu, dokter juga akan menempatkan bayi di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) untuk memantau perkembangan kesehatan bayi selama beberapa waktu.
Perlu diperhatikan, bayi dengan kondisi makrosomia memiliki risiko tinggi untuk menderita obesitas atau resistensi insulin di masa depan. Oleh sebab itu, Anda tetap perlu melakukan konsultasi rutin dengan dokter spesialis anak untuk memantau kondisi kesehatan bayi.
Beberapa risiko komplikasi yang bisa dialami oleh ibu hamil yang mengandung bayi makrosomia, antara lain:
Tidak hanya itu, risiko komplikasi yang akan dihadapi bayi, antara lain:
Baca Juga: Mengenal Cara Melahirkan Normal, Mulai dari Prosedur hingga Tipsnya
Ibu hamil dapat menurunkan risiko terjadi kondisi ini dengan memastikan kehamilan sehat dan berat badan dalam rentang normal sebelum hamil.
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah makrosomia, antara lain;