Kutu kemaluan adalah serangga kecil yang terdapat di area genital. Kutu jenis ini mendapat julukan crabs karena memiliki bentuk tubuh menyerupai kepiting kecil. Simak penjelasan selengkapnya mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengatasinya dalam ulasan berikut.
Kutu kemaluan atau Phthirus pubis adalah serangga sangat kecil (sering kali berukuran lebih kecil dari kutu badan dan kutu rambut) yang menyerang area genital. Kutu ini mengisap darah dan menyebabkan rasa gatal yang parah di area yang terkena.
Kutu yang biasanya hidup di rambut kemaluan ini bisa menyebar melalui hubungan seksual. Dalam kasus yang jarang terjadi, kutu ini dapat ditemukan di bulu mata, bulu ketiak, dan bulu wajah.
Jika Anda memiliki kutu jenis ini, rasa gatal yang hebat bisa terasa di area genital atau anus. Rasa gatal biasanya baru terasa lima hari setelah serangan awal. Pada malam hari, rasa gatal akan semakin parah.
Gejala umum lainnya yang bisa terjadi, antara lain:
Gatal pada vagina atau penis yang berlebihan dapat menyebabkan luka atau infeksi di daerah yang terkena. Jika kutu terdapat pada bulu mata anak, maka ia berisiko mengalami konjungtivitis (mata merah).
Selain itu, kutu juga dapat menyebar ke area lain yang memiliki bulu seperti bulu kaki, dada, ketiak, jenggot, kumis, dan balis (lebih sering terjadi pada anak-anak).
Perawatan dari tenaga medis profesional harus dilakukan jika:
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Penis yang Terlalu Sensitif
Kutu kemaluan umumnya menular melalui kontak intim, termasuk hubungan seksual. Kutu kemaluan juga bisa menular dengan menggunakan barang pribadi seperti selimut, handuk, seprai, atau pakaian orang yang memiliki kutu ini.
Kutu yang dewasa bertelur di batang rambut, dekat kulit. Sekitar tujuh hingga 10 hari kemudian, telur kutu menetas menjadi nimfa dan mulai mengisap darah. Kutu dapat hidup tanpa persediaan makanan selama satu hingga dua hari.
Kemungkinan besar seseorang tidak akan tertular kutu kemaluan dari fasilitas umum seperti toilet. Kutu kemaluan biasanya tidak akan lepas dari inangnya kecuali sudah mati.
Anak-anak mungkin tertular kutu setelah tidur di ranjang yang sama dengan penderita kutu kemaluan. Pada anak-anak, kutu biasanya hidup di bulu mata atau alisnya. Dalam beberapa kasus, keberadaan kutu kemaluan pada anak mungkin juga mengindikasikan pelecehan seksual.
Kutu tidak menyebar melalui sentuhan yang cepat seperti jabat tangan atau pelukan. Serangga kecil ini tidak akan akan hidup lama ketika berada jauh dari tubuh manusia dan tidak dapat bertahan pada permukaan yang halus.
Adanya kutu ini di tubuh tidak berarti seseorang memiliki kebersihan yang buruk, tidak ada hubungan pasti antara kebersihan dengan kutu jenis ini. Seseorang yang melakukan kontak dekat dengan orang yang sudah memiliki kondisi ini memiliki risiko lebih besar. Orang yang memiliki infeksi menular seksual lebih mungkin memiliki keadaan ini.
Baca Juga: Kenali Penyebab dan Cara Mengatasi Penis yang Terlalu Sensitif
Diagnosis bisa dilakukan secara mandiri yaitu dengan memeriksa area kemaluan secara menyeluruh secara rutin. Guna membantu menemukan kutu, Anda bisa menggunakan kaca pembesar untuk memastikan ada tidaknya serangga tersebut.
Ciri-ciri kutu kemaluan biasanya berwarna abu-abu pucat, tetapi warnanya bisa menjadi gelap setelah mengisap darah.
Telur kutu adalah indikator adanya serangga kecil. Telurnya kecil dan berwarna putih, dan biasanya berada di sekitar akar rambut kemaluan atau rambut tubuh lainnya.
Hubungi dokter jika Anda menunjukkan tanda-tanda serangan kutu kemaluan.
Jika losion atau sampo yang dijual bebas tidak membunuh kutu, dokter mungkin meresepkan perawatan yang lebih kuat, seperti:
Jika hanya ditemukan sedikit kutu dan telur kutu, Anda mungkin dapat menghilangkannya menggunakan sisir atau kuku jari. Jika perawatan tambahan diperlukan, dokter mungkin meresepkan salep topikal.
Semua area tubuh yang berbulu harus diperiksa dan dirawat secara menyeluruh karena kutu dapat berpindah dari area yang dirawat ke bagian tubuh yang berbulu lainnya. Mencukur tidak akan menghilangkan kutu.
Terkadang, serangan kutu dapat menyebabkan komplikasi kecil. Berikut beberapa komplikasi yang bisa terjadi, antara lain:
Baca Juga: 10 Cara Membersihkan Vagina yang Benar, Bebas Gatal dan Bau
Langkah-langkah yang bisa Anda terapkan agar kutu ini tidak menyerang tubuh adalah menghindari berbagi pakaian, selimut, atau handuk dengan siapapun yang memiliki kutu.
Selain itu, Anda dan pasangan seksual harus menghindari kontak seksual sampai pengobatan selesai. Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk memastikan bersih dari kutu kelamin.
Setelah Anda didiagnosis memiliki kutu pada organ genital, Anda harus memberi tahu pasangan seksual untuk mendapatkan perawatan yang sama. Pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter secara rutin untuk mengetahui keberadaan kutu.