Kanker endometrium merupakan kondisi di mana terjadi pertumbuhan sel tidak normal pada lapisan rahim bagian dalam (endometrium). Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.
Kanker endometrium adalah kanker pada endometrium atau lapisan rahim bagian dalam. Pada banyak kasus, kanker rahim dimulai dengan kanker endometrium.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, kondisi ini dapat menyebar ke kandung kemih, rektum, vagina, ovarium, atau organ yang lebih jauh.
Kanker endometrium berkembang dengan lambat, sehingga pemeriksaan berkala diperlukan untuk menemukan kanker ini sebelum menyebar lebih jauh.
Beberapa wanita tidak memiliki gejala yang signifikan hingga kanker menyebar ke organ lain. Sebagian besar lainnya mengalami gejala awal berupa:
Gejala lain yang umum terjadi, seperti:
Gejala pendarahan vagina sangat umum, kondisi tersebut tidak selalu dikaitkan dengan kanker rahim. Kondisi seperti perubahan hormon, efek menopause, dan kondisi non kanker lainnya juga dapat menyebabkan pendarahan vagina atau keputihan tidak biasa.
Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala pendarahan vagina yang tidak biasa dan membuat khawatir.
Selain itu, periksa ke dokter diperlukan bila pendarahan vagina terjadi sebelum menopause. Kanker rahim dapat terjadi di masa transisi menopause. Diagnosis lebih awal dari suatu penyakit akan membantu perawatan dan pengobatan lebih mudah.
Baca Juga: Rahim Membesar, Tapi Tidak Hamil? Ini Penyebabnya
Penyebab pasti dari kondisi ini belum bisa diketahui dengan pasti, namun dalam banyak kasus, kanker ini terjadi akibat perubahan kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh. Selain itu, kondisi ini mungkin juga terjadi akibat mutasi atau perubahan DNA dalam lapisan rahim.
Mutasi sel adalah perubahan sel normal dan sehat menjadi sel abnormal akibat radikal bebas. Sel-sel abnormal tersebut berkembang dengan cepat hingga bertransformasi menjadi tumor. Sel-sel kanker dapat menyerang jaringan tersebut.
Meskipun belum dapat dipastikan penyebabnya, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker endometrium, di antaranya:
Sebelum menetapkan diagnosis, dokter akan melakukan tanya jawab tentang gejala yang dialami serta riwayat kesehatan pasien. Setelah itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.
Jika ada kecurigaan yang mengarah ke kanker endometrium, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan lanjutan, di antaranya:
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memeriksa panggul bagian luar vagina. Selanjutnya, dilakukan juga pemeriksaan bagian dalam vagina dengan memasukkan dua jari sambil menekan perut pasien. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi kelainan rahim, indung telur, vagina, dan leher rahim.
Pemeriksaan USG ini dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut transduser. Dokter akan melakukan biopsi jika dinding endometrium terlihat terlalu tebal.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan alat khusus yang dilengkapi kamera dan lampu ke dalam rahim. Tujuan pemeriksaan ini adalah melihat kondisi bagian dalam rahim.
Prosedur pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan tabung kecil yang dimasukkan ke dalam uterus. Langkah ini dilakukan untuk mengambil sampel jaringan endometrium.
Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk dilihat ada atau tidaknya pertumbuhan sel kanker.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengikis atau mengerok jaringan endometrium dengan alat khusus. Pada umumnya, prosedur ini diambil jika biopsi tidak memberikan cukup informasi untuk menegakkan diagnosis.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel dari mulut rahim. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium untuk melihat perubahan yang terjadi, seperti pertumbuhan sel kanker, infeksi, atau inflamasi. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi penyebaran sel kanker.
Kanker pada lapisan rahim bagian dalam diklasifikasikan dalam dua jenis utama, yaitu:
Kanker endometrium juga memiliki beberapa bentuk, termasuk:
Menurut American Cancer Society, bentuk yang paling umum dari kanker lapisan rahim adalah adenokarsinoma.
Berikut ini klasifikasi stadium kanker endometrium, di antaranya:
Pemeriksaan stadium kanker ini akan menentukan pengobatan lebih lanjut. Kanker lapisan rahim stadium awal umumnya berkembang lambat dan harus segera disembuhkan sebelum berisiko ke stadium selanjutnya.
Pengobatan disesuaikan dengan jenis, stadium, riwayat medis, dan kondisi kesehatan Anda. Dokter akan memberikan beberapa rekomendasi perawatan, di antaranya:
Radioterapi menggunakan radiasi sinar berenergi tinggi untuk mematikan sel-sel kanker. Terdapat dua jenis tipe radiasi, termasuk:
Terapi radiasi dapat digunakan sebelum operasi agar sel kanker mengecil dan operasi lebih mudah. Terapi ini juga dapat dilakukan tanpa kombinasi perawatan lainnya, terutama bila Anda tidak dapat melakukan operasi karena alasan medis.
Kemoterapi adalah pengobatan kanker dengan obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Terdapat beberapa jenis obat kemoterapi yang akan diresepkan sesuai dengan kondisi. Kemoterapi disarankan bila sel-sel kanker menyebar ke luar rahim.
Terapi hormon digunakan untuk pasien kanker stadium III dan IV; dengan obat penghambat hormon untuk menyeimbangkan kadar hormon tubuh. Terapi ini dapat membantu menekan pertumbuhan sel-sel kanker.
Histerektomi dianjurkan bila sel-sel kanker sudah menyebar tidak terkontrol ke jaringan lain di luar rahim. Histerektomi berarti wanita tersebut sudah tidak dapat hamil kembali. Konsultasikan pada dokter risiko lain dari prosedur ini.
Jenis kanker ini mungkin tidak dapat dicegah karena penyebabnya pun belum dapat dipastikan. Anda dapat mengatur diri untuk mengurangi risiko dengan beberapa cara, seperti: