Mood disorder atau gangguan suasana hati adalah masalah kesehatan mental yang memengaruhi emosional. Gangguan ini sangat mengganggu kehidupan penderitanya. Selengkapnya ketahui gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya berikut ini!
Gangguan suasana hati adalah masalah kesehatan mental yang memengaruhi kondisi emosional seseorang. Kondisi ini membuat seseorang mengalami fase kebahagiaan yang ekstrem, kesedihan yang ekstrem, atau bahkan keduanya.
Tergantung situasinya saat itu, mood seseorang bisa berubah-ubah. Namun, gejala mood disorder dapat berlangsung beberapa minggu atau lebih.
Ini dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku dan dapat memengaruhi kemampuan untuk menjalani aktivitas rutin, seperti sekolah atau bekerja.
Mood disorder terbagi menjadi beberapa jenis. Namun, yang paling umum adalah depresi dan gangguan bipolar.
Berikut ini jenis gangguan suasana hati yang umum lainnya:
Tergantung pada usia dan jenis mood disorder, setiap orang mungkin memiliki gejala depresi yang berbeda.
Berikut ini gejala gangguan suasana hati yang paling umum:
Jika Anda khawatir kemungkinan mengalami gangguan suasana hati, segera kunjungi dokter atau ahli kesehatan mental. Jika enggan berobat, bicarakan dengan teman atau orang terdekat, tokoh agama, atau orang lain yang dipercaya.
Konsultasikan dengan ahli kesehatan mental jika mengalami hal berikut ini:
Gangguan mood tidak akan hilang dengan sendirinya dan mungkin memburuk seiring waktu. Untuk itu, carilah ahli kesehatan mental sebelum gangguan ini menjadi berat, mungkin akan lebih mudah untuk diobati sejak dini.
Ada banyak faktor yang mendorong seseorang memiliki mood disorder, tergantung pada jenis gangguannya. Ini kemungkinan disebabkan oleh ketidakseimbangan bahan kimia otak.
Faktor lainnya seperti peristiwa hidup (misalnya perubahan hidup yang penuh tekanan) juga dapat memengaruhi suasana hati yang tertekan.
Faktor yang dapat meningkatkan risiko mood disorder, meliputi:
Baca Juga: 12 Penyebab Bad Mood, Makanan hingga Masalah Kesehatan
Untuk mendiagnosis gangguan mental ini, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik guna mengesampingkan penyebab fisiologis terhadap gejala, seperti masalah tiroid, penyakit lain, atau kekurangan vitamin.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan pasien, obat apa pun yang sedang dikonsumsi, dan apakah Anda atau anggota keluarga memiliki riwayat gangguan mood.
Ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, akan melakukan wawancara atau survei, dengan mengajukan pertanyaan tentang gejala yang dikeluhkan, kebiasaan tidur dan makan, dan perilaku lainnya.
Perawatannya tergantung pada penyakit dan gejala yang dirasakan setiap penderitanya. Umumnya, terapi dilakukan dengan menggabungkan pengobatan dan psikoterapi (terapi bicara). Sesi terapi dilakukan oleh psikolog, psikiater, atau profesional kesehatan lainnya.
Berikut ini beberapa pengobatan untuk gangguan mood:
Jenis obat-obatan untuk mengobati depresi dan gangguan bipolar, berikut di antaranya:
Banyak jenis obat yang tersedia untuk mengobati depresi dan fase depresi dari gangguan bipolar. Beberapa obat yang paling sering digunakan adalah selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), termasuk citalopram, escitalopram, sertraline, fluoxetine, dan paroxetine.
Serotonin and norepinephrine reuptake inhibitors (SNRI), seperti duloxetine dan venlafaxine juga sering diresepkan dan cara kerjanya mirip dengan SSRI.
Sementara bupropion digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan afektif musiman. Obat ini bekerja secara berbeda dari SSRI atau SNRI. Jenis antidepresan yang lainnya, termasuk antidepresan trisiklik, inhibitor monoamine oksidase, dan antidepresan tetrasiklik.
Obat-obatan ini membantu mengatur perubahan suasana hati yang terjadi pada gangguan bipolar atau gangguan lainnya. Obat ini mengurangi aktivitas otak yang tidak normal.
Dalam beberapa kasus, stabilisator mood juga diresepkan bersama dengan antidepresan. Beberapa penstabil mood yang paling banyak digunakan, termasuk lithium dan obat antikonvulsan, seperti valproic acid, lamotrigine, carbamazepine, dan oxecarbazepine.
Penderita gangguan bipolar yang mengalami mania (sangat bahagia) atau fase depresi yang bercampur dapat diobati dengan obat antipsikotik atipikal, seperti aripiprazole.
Antipsikotik atipikal juga terkadang dapat digunakan untuk mengobati depresi, jika gejalanya tidak dikontrol dengan antidepresan saja.
Orang yang mengalami depresi dan gangguan mood lainnya dapat menjalani berbagai jenis psikoterapi atau sesi konseling. Jenis terapi ini, seperti terapi perilaku kognitif, terapi interpersonal, dan terapi pemecahan masalah.
Terapi stimulasi otak dianggap bekerja dengan menyebabkan perubahan bahan kimia di otak yang diketahui terkait dengan gejala depresi dan gangguan bipolar. Ada beberapa jenis terapi stimulasi termasuk electroconvulsive therapy (ECT) dan repetitive transcranial magnetic stimulation (rTMS)
Baca Juga: Ladies, Ini Cara Mengatasi Mood Swing saat Menstruasi!
Belum ada cara untuk mencegah atau mengurangi timbulnya mood disorder hingga saat ini.
Namun, diagnosis dan pengobatan sejak dini bisa membantu mengurangi keparahan gejalanya, meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang, dan meningkatkan kualitas hidup penderita mood disorder.