Cholangitis atau kolangitis adalah peradangan pada saluran empedu, yaitu saluran yang membawa cairan empedu dari hati ke usus dan kantong empedu. Simak penjelasan lengkap mengenai gejala, penyebab, hingga pengobatan dalam ulasan berikut!
Cholangitis adalah penyakit hati yang menyerang saluran empedu. Empedu sendiri merupakan cairan yang diproduksi oleh hati untuk membantu mencerna makanan. Cairan empedu juga berfungsi untuk membersihkan limbah dari hati.
Apabila saluran empedu tersumbat, empedu dapat kembali lagi ke hati, hal ini kemudian menyebabkan kerusakan hati dan gangguan lainnya.
Baca Juga: Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Batu Empedu
Seseorang yang terkena kolangitis bisa mengalami gejala yang bervariasi. Hal tersebut akan bergantung pada jenis kolangitis yang diderita. Selain itu, kondisi ini dapat menimbulkan gejala yang cukup samar sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya.
Berbagai gejala awal kolangitis kronis, di antaranya:
Jika kolangitis kronis terjadi dalam waktu yang lama, Anda kemungkinan mengalami beberapa gejala berikut:
Sementara itu, gejala kolangitis akut, di antaranya:
Penyebab penyakit ini beragam, bahkan terkadang tidak diketahui. Namun, dalam kebanyakan kasus, kolangitis terjadi akibat infeksi bakteri. Kemunculannya pun dapat terjadi secara tiba-tiba. Selain itu, dalam beberapa kasus, kondisi ini bersifat jangka panjang alias kronis.
Sesuai jenisnya, berikut ini adalah faktor pemicu radang pada saluran empedu:
Kolangitis akut dapat disebabkan berbagai faktor, di antaranya:
Selain beberapa penyebab di atas, kolangitis akut dan kronis juga dapat terjadi akibat sejumlah faktor lingkungan, di antaranya:
Kolangitis kronis dapat merupakan penyakit autoimun. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru dan menyerang saluran empedu hingga menyebabkan peradangan.
Peradangan ini kemudian akan memicu bekas luka atau tumbuhnya jaringan parut pada saluran empedu. Akibatnya, saluran menjadi lebih sempit atau bahkan tersumbat.
Baca Juga: 8 Makanan Penyebab Batu Empedu yang Harus Dibatasi
Terdapat sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kolangitis, di antaranya:
Sebelum menentukan diagnosis, dokter akan melakukan wawancara dan pemeriksaan fisik. Jika dokter mencurigai adanya kolangitis, beberapa pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Pemeriksaan tersebut, di antaranya:
Tes ini tidak secara langsung dapat mendiagnosis infeksi yang terjadi pada saluran empedu. Kendati demikian, tes darah penting untuk mendapatkan gambaran penyebab dari gejala pasien.
Jenis tes darah yang dilakukan umumnya meliputi:
Tes ini menggunakan gelombang suara untuk mengetahui struktur bagian dalam tubuh. USG biasanya dilakukan jika dicurigai terdapat batu empedu atau obstruksi saluran empedu.
Dokter akan memasukkan alat semacam tabung melalui mulut, lalu turun ke saluran pencernaan untuk mencapai saluran empedu.
Tes ini bertujuan untuk melihat kondisi saluran empedu dengan memasukkan zat kontras ke dalam tabung ini kemudian diikuti dengan prosedur X-ray/rontgen., ERCP juga dapat dilakukan untuk membantu menghilangkan batu empedu.
MRCP adalah tes pencitraan non-invasif yang digunakan untuk memvisualisasikan pankreas, kandung empedu, dan saluran empedu. Gambar hasil dari tes ini dapat memperlihatkan adanya penyumbatan pada saluran empedu.
PTC merupakan sejenis tes X-ray yang digunakan untuk melihat saluran empedu. Rangkaian tes ini adalah sebagai berikut:
Secara umum, terdapat dua jenis cholangitis, yaitu chronic cholangitis (kolangitis kronis) dan acute cholangitis (kolangitis akut).
Kondisi ini terjadi secara perlahan dan baru menunjukkan gejala dalam rentang waktu 5 hingga 20 tahun.
Acute cholangitis dapat terjadi tiba-tiba dan menyebabkan gejala dalam waktu singkat.
Cara mengobati kolangitis akut dan kolangitis kronis sedikit berbeda. Namun, penanganan yang tidak tepat dapat menimbulkan komplikasi serius.
Berikut ini adalah beberapa pengobatan kolangitis:
Perawatan dini sangat dibutuhkan untuk mencegah kolangitis akut berkembang. Dokter mungkin akan merekomendasikan penggunaan antibiotik selama 10 hari untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat-obatan yang umumnya digunakan, yaitu:
Selain penggunaan obat antibiotik, dokter juga merekomendasikan prosedur lain, misalnya drainase empedu.
Kolangitis kronis tidak dapat disembuhkan sepenuhnya, penanganan dan pengobatan hanya dapat meredakan gejala. Berikut adalah langkah penanganannya:
Tindakan lebih lanjut yang dapat dilakukan untuk menangani kolangitis akut maupun kronis meliputi:
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa cholangitis dapat memengaruhi kondisi bagian tubuh lainnya. Oleh karena itu, perlu perawatan untuk mengatasi efek samping kondisi ini.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan:
Demikian penjelasan seputar kolangitis, mulai dari penyebab sampai pengobatan. Jika Anda mengalami keluhan yang menyerupai gejala kondisi ini, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi ke dokter.