Callusol adalah obat yang digunakan untuk mengobati mata ikan, kutil, dan kalus (kapalan/kulit mengeras). Baca lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat, dosis, hingga efek sampingnya di bawah ini!
Callusol adalah obat dalam berbentuk cairan yang biasa digunakan pada terapi antijamur. Obat callusol biasa dipakai untuk mengobati beberapa penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur, seperti kutil, mata ikan, kapalan, dan infeksi kulit fungal lainnya.
Callusol termasuk dalam kelas obat yang sama dengan aspirin (salisilat). Obat ini bekerja dengan meningkatkan jumlah kelembapan pada kulit dan melarutkan zat yang menyebabkan sel-sel kulit saling menempel. Ini membuatnya lebih mudah untuk melepaskan sel-sel kulit.
Obat ini tersedia di pasaran memiliki bentuk sediaan berupa cairan. Akan tetapi, cairan obat Callusol merupakan cairan untuk pemakaian luar. Cairan tersebut bukan digunakan secara oral melainkan untuk dioleskan pada kulit yang memiliki masalah akibat jamur.
Obat Callusol merupakan obat berbentuk cairan pada kelas terapi antijamur tentunya digunakan oleh orang-orang yang memiliki masalah medis pada kulitnya yang disebabkan oleh jamur. Beberapa contoh masalah medis pada kulit yang diakibatkan oleh jamur antara lain:
Penggunaan obat Callusol juga bisa dilakukan apabila pasien atau konsumen memiliki keluhan masalah medis berupa infeksi kulit fungal lainnya. Masalah medis pada kulit berupa tinea adalah salah satu contoh dari infeksi kulit fungal. Obat Callusol tidak bisa digunakan apabila pasien tidak memiliki salah satu atau beberapa indikasi tersebut.
Ikuti semua petunjuk penggunaan obat yang tertera di balik kemasan produk. Adapun langkah-langkah penggunaannya sebagai berikut:
Ingat, jangan sampai obat ini bersentuhan dengan mata, hidung, mulut, selangkangan, atau kulit yang rusak. Jika terkena, segera bilas area tersebut dengan air dingin selama 15 menit.
Baca Juga: Asam Salisilat: Manfaat, Dosis, Efek Samping
Obat ini mungkin mengandung bahan tidak aktif, yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah lainnya. Oleh sebab itu, perhatian beberapa hal berikut ini:
Komposisi Callusol terdiri dari asam salisilat sebanyak 0,2 gram, asam laktat sejumlah 0,05 gram, dan polidocanol sebanyak 0,02 gram. Setiap pasien yang hendak menggunakan obat callusol haruslah mengetahui dosis callusol yang dianjurkan.
Informasi mengenai dosis Callusol sangatlah penting karena obat ini bisa memberikan efek samping yang sangat merugikan kesehatan bila menggunakannya lebih dari dosis.
Dosis callusol adalah 1-2 kali penggunaan dalam sehari. Obat ini bisa digunakan pada pagi dan sore setiap sehabis mandi atau hanya pada malam hari saja.
Baca Juga: Acyclovir: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Obat Callusol juga memiliki beberapa kontraindikasi yang membuat pasien dengan kontraindikasi tersebut tidak bisa menggunakan obat ini. Para pasien atau konsumen yang menderita penyakit diabetes sebaiknya tidak menggunakan obat Callusol.
Selain itu, pasien atau konsumen yang memiliki masalah pada sirkulasi darah perifer juga tidak bisa memakai obat ini. Gangguan atau masalah pada sirkulasi darah perifer merupakan kontraindikasi terhadap monografi dari obat Callusol.
Penggunaan obat ini umumnya tidak menimbulkan efek samping, akan tetapi segera beritahu dokter jika Anda memiliki efek samping yang serius, antara lain:
Selain itu, orang yang memiliki hipersensitivitas atau alergi pada kandungan Callusol terutama pada asam salisilat, bisa menimbulkan reaksi alergi meskipun jarang terjadi.
Namun, segera dapatkan bantuan medis apabila Anda mengeluhkan gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
Efek samping callusol yang melebihi dosis bisa menyebabkan iritasi kulit. Oleh sebab itu, hati hati dalam penggunaanya dengan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.