Bagaimana jika seseorang memiliki ingatan super kuat dan detail? Rasanya seperti pahlawan super, ya. Kemampuan ini disebut dengan sindrom hipertimesia atau highly superior autobiographical memory (HSAM).
Sindrom hyperthymesia adalah kondisi di mana seseorang memiliki ingatan yang sangat kuat sampai mampu mengingat semua kejadian dan pengalaman hidupnya secara detail. Istilah ini diambil dari bahasa Yunani, ‘Hyper’ yang artinya terlalu banyak dan ‘Thymesis’ yang artinya mengingat.
Seorang hipertimesia dapat mengingat semua memori jangka pendek dan jangka panjang dengan sama baiknya. Padahal lazimnya otak manusia menyimpan memori jangka pendek secara sementara saja.
Hanya memori jangka pendek yang berkesan, berulang-ulang, dan penting yang akan disimpan sebagai memori jangka panjang.
Kemampuan ini dapat dialami oleh orang-orang dalam berbagai tingkat usia dan kecerdasan. Penelitian pertama mengenai hipertimesia dilakukan pada tahun 2006 oleh Profesor James McGaugh.
Walaupun terkesan sebagai kekuatan super yang menguntungkan, hipertimesia sejatinya adalah kelainan yang dialami oleh otak seseorang namun tidak sama seperti autisme, ADHD, atau masalah mental dan saraf lainnya.
Otak orang hipertimesia bisa dikatakan mengalami hiperaktivitas pada beberapa bagiannya, seperti di bagian lobus parietal superior dan amigdala.
Sebagai tambahan, hipertimesia tidak sama dengan kemampuan ingatan fotografis. Mereka yang memiliki hipertimesia bisa saja kadang-kadang melupakan hal-hal yang baru saja dilakukannya.
Namun, mereka akan sangat mengingat setiap detail hidup mereka sejak masa kanak-kanak. Uniknya, ingatan tersebut terpusat pada kejadian-kejadian seputar dirinya.
Sedangkan ingatan fotografis adalah kemampuan seseorang untuk mengingat detail sebuah gambar atau suatu benda setelah melihatnya dalam waktu singkat.
Sindrom hipertimesia ini juga dapat dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya, termasuk:
Orang dengan hyperthymesia seringkali menghabiskan waktu untuk memikirkan hal-hal yang terjadi pada mereka di masa lalu.
Para penyandang hipertimesia (yang jumlahnya hanya 61 orang di dunia) mampu berkonsentrasi sangat dalam, memblok distraksi apapun dari lingkungan sekitar mereka.
Efeknya, mereka juga sangat mudah terdistraksi akan ingatan tentang masa lalu mereka dan kehilangan fokus terhadap sekitarnya. Itulah sebabnya mereka sering terlihat seperti sedang menghayal dan melamun.
Memiliki daya ingat super terdengar seperti hal yang menakjubkan, tetapi hal ini ternyata membuat penyandang hipertimesia rentan terkena depresi. Pasalnya, mereka tidak bisa menyaring ingatan mana saja yang akan dipertahankan dan mana yang harus dibuang.
Beberapa ingatan mungkin mengganggu dia menjalani kehidupan. Ingatan menyenangkan tentu akan membawa efek positif, namun ingatan yang menyedihkan, traumatis, memalukan, dan memori negatif akan memberi efek tidak menyenangkan.
Salah satu gejala hyperthymesia adalah perasaan terganggu dan terlalu sedih akibat ingatan masa lalu atau terjebak pada memori di masa lalu yang seharusnya lebih baik dilupakan—sulit move on.
Seringkali mereka yang memiliki hipertimesia menyimpan banyak barang yang berhubungan dengan masa lalu atau masa kecilnya. Benda-benda yang disimpan ini akan dirawat dan diperlakukan dengan sangat spesial. Hal ini dapat memicu berkembangnya Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Orang dengan hipertimesia ternyata kesulitan mengoptimalkan ingatan mereka melalui metode mnemonic. Metode mnemonic adalah metode mengingat dengan cara membuat akronim, dengan lagu, rima, dll.
Semua yang mereka ingat hanyalah yang terjadi pada diri mereka sendiri. bukan peristiwa lain yang terjadi pada orang lain. Karena itulah ada frasa ‘autobiography’ pada nama sindrom ini.
Bagi beberapa orang, gejala depresi dan risiko mengalami OCD menjadikan hipertimesia lebih kepada kutukan daripada keuntungan. Pasalnya, tidak semua ingatan adalah memori yang manis.
Baca Juga: 13 Makanan Penambah Daya Ingat (Enak dan Bergizi)
Penelitian mengenai hipertimesia masih sangat jarang. Sindrom ini terhitung masih baru ditemukan.
Para ahli yakin faktor genetik, psikologi, dan perilaku yang memengaruhi seseorang dapat mengalami hipertimesia. Diagnosis hipertimesia dapat ditegakkan melalui uji memori kompleks dan magnetic resonance imaging (MRI).
Dapat disimpulkan bahwa seseorang bisa saja meningkatkan kemampuan mengingatnya dengan sangat baik seperti hipertimesia.
Berikut ini cara mengasah ingatan agar seperti hipertimesia:
Belajar bahasa asing, menulis puisi dan prosa, berlatih musik, dan mengerjakan soal-soal matematika adalah beberapa cara untuk meningkatkan ingatan. Hal ini dapat dilatih sedari muda dan secara teratur.
Selain mengakibatkan radiasi yang mengganggu kinerja otak dan mata, penggunaan gadget yang terlalu lama juga mengakibatkan otak menjadi pasif.
Salah satu cara terbaik melatih ingatan adalah dengan membaca buku daripada melihat gadget. Buku juga memuat banyak informasi penting untuk menambah pengetahuan.
Berolahraga dapat meningkatkan peredaran darah di otak. Sementara tidur merupakan waktu bagi otak untuk mematenkan ingatan dan pengalaman yang dialami selama terjaga.
Brain gym atau olahraga otak juga dapat membantu meningkatkan kemampuan mengingat. Selain itu, olahraga seperti catur, permainan asah otak termasuk sudoku, rubik, dan teka teki silang juga dapat berefek bagus bagi ingatan.
Beberapa makanan superfood mengandung nutrisi penting untuk perkembangan dan kinerja otak. Penuhi asupan DHA, AA, Omega 3, 6 dan 9, serta vitamin dan oksigen dapat meningkatkan kemampuan otak
Cara lain meningkatkan kekuatan ingatan adalah dengan cara menuliskan pengalaman dan membuat hubungan emosional terhadap suatu peristiwa. Misalnya, wangi vanilla yang mengingatkan terhadap kue buatan ibu di masa kecil.
Setelah mengetahui apa itu hipertimesia serta gejalanya, apakah Anda merasa bahwa Anda juga mengalami hipertimesia? Jika iya dan itu mengganggu keseharian, segera hubungi psikiater agar mendapat bantuan. Sebaliknya, hyperthymesia dapat dimanfaatkan dengan baik untuk kehidupan.