Adrenaline rush adalah salah satu mekanisme pertahanan vital yang dimiliki tubuh saat menghadapi tekanan fisik atau mental. Simak penjelasan mengenai penyebab hingga penanganan yang bisa Anda lakukan saat menghadapi adrenaline rush, selengkapnya di bawah ini.
Adrenaline rush adalah respons tubuh saat menghadapi stres yang berasal dari lingkungan. Hormon adrenalin dapat membantu Anda untuk tetap fokus menghadapi situasi yang memicu stres. Dorongan adrenalin bisa terasa seperti kecemasan, kegugupan, atau kegembiraan saat tubuh dan pikiran bersiap menghadapi situasi tertentu.
Selain itu, adrenalin juga memiliki sejumlah manfaat, seperti:
Namun, pelepasan adrenalin yang berlebihan ke dalam tubuh terkadang juga bisa terjadi ketika tidak ada ancaman nyata.
Pelepasan hormon adrenalin memengaruhi bagaimana tubuh mendapatkan energi dengan cepat dan tahan lama, terutama selama menghadapi situasi penuh tekanan.
Saat tubuh melepaskan hormon ini, hal tersebut memicu pelepasan molekul kedua yaitu cyclic AMP (cAMP). Molekul cAMP memainkan peran besar dalam mengatur metabolisme dan juga bertindak sebagai perantara untuk hormon tertentu.
Pelepasan adrenalin ke dalam tubuh terjadi sangat cepat, biasanya dalam beberapa detik. Namun, efek hormon ini juga bisa menghilang dengan cepat saat pemicunya hilang.
Berikut adalah beberapa perubahan pada tubuh yang disebabkan oleh adrenalin, antara lain:
Efek samping lainnya termasuk berkeringat sebagai reaksi terhadap stres, merasa pusing karena perubahan suplai darah dan oksigen, serta perubahan suhu sebagai akibat dari pengalihan darah. Selain itu, efek adrenalin pada tubuh bisa bertahan hingga 1 jam setelah adrenaline rush.
Perlu diketahui juga, pelepasan hormon adrenalin yang berlebihan dapat berbahaya bagi tubuh karena dapat memicu seseorang untuk terus-menerus mencari sensasi menyenangkan, hal ini membuat seseorang akan mencari adrenaline rush lainnya.
Pada siang hari, seseorang mungkin terlalu sibuk atau terganggu untuk memikirkan sumber stres atau kekhawatiran. Oleh karena itu, pikiran-pikiran ini sering muncul di malam hari ketika seseorang mencoba untuk tidur. Jika stresnya ekstrem, hal tersebut bisa memicu adrenalin. Pada beberapa kasus, mimpi juga dapat memicu respons fight-or-flight (melawan atau lari).
Penyebab utama adrenalin adalah:
Meski begitu, kecemasan dan stres lebih sering menjadi penyebab pelepasan adrenalin ke dalam tubuh.
Berikut adalah beberapa penyebab lain yang bisa memicu adrenaline rush adalah:
Post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pascatrauma dapat memengaruhi orang-orang memiliki pengalaman traumatis seperti pertempuran atau kekerasan seksual.
Seseorang yang memiliki PTSD mungkin mengalami lonjakan adrenalin ketika memikirkan stres atau trauma masa lalu, keadaan yang bernama hyperarousal, suatu kondisi yang menyebabkan masalah konsentrasi, perasaan gelisah, sulit tidur, kewaspadaan terus-menerus terhadap kemungkinan bahaya, dan perasaan mudah tersinggung.
Terkadang tumor dapat menyebabkan tubuh membuat terlalu banyak adrenalin. Hal ini dapat terjadi ketika tumor berada di kelenjar adrenal (pheochromocytoma) atau di bagian sistem saraf selain otak (paraganglioma).
Meski begitu, kedua jenis tumor ini sangat jarang terjadi, tetapi dapat menyebabkan seseorang mengalami adrenalin secara acak. Kondisi ini mungkin terlihat mirip dengan serangan panik.
Timbulnya stres secara tiba-tiba dan kelebihan hormon stres yang dilepaskan dalam tubuh dapat memiliki efek negatif. Stres fisik dan emosional yang dirasakan tubuh dan hati dapat memengaruhi jantung. Kondisi yang dikenal dengan broken heart syndrome ini terjadi ketika aliran darah berkurang karena tekanan emosional yang intens.
Pacuan adrenalin sulit diukur, sehingga dampak negatif yang tepat tidak sepenuhnya dipahami. Namun, stres dan adrenalin yang terus menerus dilepaskan ke dalam tubuh dapat berdampak negatif. Dampak ini dapat mencakup tekanan darah tinggi dan kecemasan.
Dampak negatif lain dari adrenalin adalah perasaan pusing dan perubahan penglihatan. Saat adrenalin Anda berlalu, Anda mungkin mulai merasa mudah tersinggung atau tidak bisa diam.
Jika tubuh Anda mendapatkan banyak hormon ini secara teratur, potensi kerusakan jantung bisa meningkat. Ketidakmampuan untuk tidur dan gugup adalah efek umum dari terlalu banyak adrenalin.
Jika Anda memiliki kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti penyakit kardiovaskuler, tekanan tambahan dari adrenalin dapat merusak jantung.
Terdapat beberapa langkah yang dapat dilakukan seseorang untuk mengontrol reaksi tubuh terhadap pelepasan adrenalin, di antaranya:
Beberapa teknik di atas dapat digunakan untuk membantu menenangkan tubuh dan pikiran, serta dapat mengurangi efek langsung dari adrenaline rush.