Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin merupakan langkah penting untuk menemukan ada tidaknya perubahan fisik pada payudara. Salah satu langkah untuk mendeteksi kondisi tersebut adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Simak cara melakukannya di bawah ini.
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah pemeriksaan mandiri yang dilakukan oleh wanita untuk mengecek apakah ada perubahan atau kelainan pada payudara.
Tujuan dari SADARI adalah untuk memeriksa apakah ada benjolan, masalah pada jaringan payudara, atau tanda-tanda lain yang mungkin gejala kanker payudara awal.
Pemeriksaan payudara sendiri direkomendasikan untuk semua wanita mulai dari usia 20 tahun. Melakukan SADARI dapat membantu mencegah kanker payudara dengan cara mengidentifikasi kondisi sejak awal sehingga perawatan dan pengobatan dapat dilakukan sebelum kanker menyebar lebih parah.
Berikut cara pemeriksaan yang bisa Anda dilakukan berdasarkan arahan dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, di antaranya:
Hal-hal yang harus diperhatikan saat memeriksa payudara di depan cermin:
Baca Juga: 13 Mitos Kanker Payudara yang Sebaiknya Tidak Anda Percaya
Anda juga dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri, langkah-langkahnya:
Siapkan bantal dan losion atau minyak esensial.
Periksa payudara dengan tekanan ringan, sedang, lalu sedikit kuat. Tekan bagian puting susu juga dan amati apakah ada cairan yang keluar. Bila Anda merasakan adanya benjolan, jangan panik dan sebaiknya selesaikan dulu pemeriksaan kedua payudara.
SADARI dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan payudara serta mencegah bahaya kanker payudara sejak dini. Wanita yang melakukan pemeriksaan ini akan memahami apakah ada benjolan di payudara atau tanda-tanda lainnya yang mengarah pada risiko kanker payudara.
Sebagian besar pasien kanker payudara baru memeriksakan keadaannya saat sudah berada di stadium kanker lanjut. Maka dari itu, pemeriksaan payudara ini dianggap menjadi langkah awal yang tepat untuk membantu mendeteksi kanker payudara sedini mungkin.
Sejumlah wanita melaporkan tanda-tanda kanker payudara sejak awal setelah melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk diagnosis kanker payudara atau gangguan lainnya.
Tindakan ini membantu perawatan dan pengobatan sebelum kondisi pasien memburuk.
Baca Juga: 8 Ciri-ciri Kanker Payudara yang Penting untuk Anda Kenali
Pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan sedini mungkin, yaitu dimulai sejak usia 20 tahun.
Berdasarkan rekomendasi dari Yayasan Kanker Indonesia, SADARI sebaiknya dilakukan 7-10 setelah menstruasi. Pada waktu ini, payudara Anda cenderung dalam kondisi normal. Keseluruhan pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 7 menit.
Saat Anda mencapai usia 50 tahun ke atas atau memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, maka pemeriksaan ini perlu dilakukan dengan lebih sering.
Semakin sering Anda melakukan pemeriksaan pada payudara, maka Anda akan semakin mahir dan aktivitas ini akan menjadi semakin mudah. Selain itu, Anda akan lebih mudah menyadari jika ada perubahan pada payudara.
Anda disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini sebulan sekali pada waktu yang sama untuk membuat Anda familiar dengan penampakan dan bentuk payudara. Penting untuk melakukan pemeriksaan pada waktu yang sama setiap bulannya.
Perlu diketahui, tubuh wanita dapat mengalami fluktuasi hormon akibat siklus menstruasi sehingga dapat memengaruhi jaringan payudara.
Anda bisa saja menemukan benjolan pada satu waktu, tetapi kemudian benjolan ini hilang dengan sendirinya. Pemeriksaan pada waktu yang sama dapat meminimalisasi hal ini.
Jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak normal atau sudah tidak mengalami menstruasi, maka pilihlah hari yang mudah diingat, seperti hari pertama atau hari terakhir di setiap bulan.
Namun, hindari melakukan pemeriksaan ini saat menstruasi karena saat itu Anda sedang mengalami perubahan hormon yang menyebabkan perubahan jaringan payudara. Payudara cenderung akan membengkak dan mengencang, sehingga Anda tidak mendapatkan kondisi payudara yang sebenarnya.
Baca Juga: 12 Cara Mencegah Kanker Payudara yang Penting Diketahui Wanita
Anda tidak perlu panik jika menemukan adanya benjolan atau perubahan pada payudara, karena kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal. Hanya sedikit kasus benjolan payudara yang memiliki sifat kanker.
Namun, tidak Anda salahnya untuk tetap melakukan pemeriksaan ke dokter segera setelah Anda menyadari adanya perubahan pada payudara. Langkah ini dilakukan untuk memberikan penanganan sedini mungkin apabila benjolan dan keanehan itu disebabkan oleh kanker.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menandakan Anda perlu segera melakukan pemeriksaan ke dokter, antara lain:
Pemeriksaan ke dokter perlu dilakukan untuk menentukan penyebab dari perubahan dan benjolan dalam payudara.
Saat melakukan konsultasi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk menjalani pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti USG, mammogram, CT scan, atau MRI.
Jika ditemukan adanya kondisi yang mengarah ke kanker, dokter mungkin akan menyarankan Anda menjalani pemeriksaan biopsi.
SADARI merupakan metode sederhana yang bisa dilakukan siapa saja untuk mendeteksi perubahan yang terjadi pada payudara.
Semakin dini perubahan pada payudara diketahui, maka semakin cepat diketahui penyebabnya dan rencana pengobatan dapat memberikan hasil yang maksimal.