Meski terlihat sebagai suatu yang aktivitas yang tidak berbahaya, kebiasaan menyemir rambut sering kali dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker? Apakah cat yang digunakan untuk mewarnai rambut sesuatu yang berbahaya? Simak penjelasan medisnya dalam ulasan berikut.
Cat atau pewarna rambut sebenarnya terdiri dari berbagai zat kimia. Saat ini, ada berbagai jenis cat rambut yang dijual di pasaran.
Ada tiga jenis cat rambut yang umum ditemukan di pasaran, yaitu:
Semir atau cat rambut dapat mengandung ribuan bahan kimia yang berbeda. Beberapa dari bahan kimia di dalamnya dapat membentuk senyawa kimia yang dikenal dengan formaldehida. Senyawa formaldehida ini akan dilepaskan ke udara selama proses pewarnaan rambut.
Oleh sebab itu, orang yang sering melakukan semir rambut atau yang bekerja sebagai penata rambut memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terpapar zat ini.
Senyawa formaldehida diklasifikasikan sebagai karsinogenik, suatu zat yang dapat menyebabkan kanker atau memicu pertumbuhan sel kanker.
Beberapa senyawa lain dalam cat rambut juga dapat mengganggu kerja dan jumlah hormon dalam tubuh, sehingga memengaruhi risiko kanker.
Sebuah penelitian pada hewan mengungkapkan, paparan dosis tinggi senyawa yang masuk dalam kelompok amina aromatik—yang ada dalam cat rambut dapat menyebabkan kanker. Penelitian tersebut juga menemukan bahwa bahan kimia tersebut dapat mengubah sel yang sehat menjadi sel kanker.
Beberapa jenis kanker yang diketahui bisa muncul akibat cat rambut, di antaranya:
Beberapa studi menunjukkan bahwa cat rambut dapat sedikit meningkatkan risiko kanker payudara. Namun, penelitian tidak memberikan hasil yang konsisten.
Sebuah studi pada tahun 2019 menemukan bahwa wanita yang menggunakan pewarna permanen memiliki risiko 9 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak mewarnai rambut.
Studi lain juga menemukan bahwa wanita yang mewarnai rambut memiliki risiko 23 persen lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibandingkan dengan mereka yang tidak mewarnai rambut.
Penata rambut dan barber yang terpapar pewarna rambut di tempat kerja memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kandung kemih.
Studi yang menggabungkan 42 penelitian menemukan bahwa penata rambut yang sudah bekerja selama lebih dari 10 tahun akan mengalami peningkatan risiko.
Penelitian lain menunjukkan bahwa 1.500 orang yang menggunakan pewarna rambut minimal sebulan sekali dapat meningkatkan risiko kanker kandung kemih. Risiko ini akan semakin meningkat pada wanita yang sudah memakai cat rambut permanen selama 15 tahun atau lebih.
Baca Juga: 10 Cara Alami Menyuburkan Rambut, Mudah Dilakukan
Beberapa jenis kanker darah, seperti leukemia dan limfoma juga memiliki kaitan dengan semir rambut.
Penelitian yang melibatkan lebih 10 ribu wanita menemukan bahwa, wanita yang memiliki kebiasaan mewarnai rambut sebelum tahun 1980 memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi untuk terkena limfoma, dibandingkan dengan wanita yang tidak melakukan semir rambut.
Hasil ini dapat disebabkan oleh formulasi pewarna rambut pada masa itu mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan kanker.
Tidak hanya pada wanita, mengecat rambut juga turut dilakukan pada pria. Risiko terkena kanker prostat akan meningkat pada pria yang melakukan pewarnaan rambut.
Studi pada tahun 2017 menemukan bahwa orang yang mengecat rambutnya memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terkena kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengecat rambutnya.
Selain itu, studi pada tahun 2021 menyatakan bahwa cat rambut dapat meningkatkan risiko kanker prostat.
Semakin sering Anda terpapar zat kimia yang menyebabkan kanker, maka semakin tinggi risiko untuk terkena kondisi tersebut.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko, di antaranya:
Baca Juga: 11 Cara Mengatasi Rambut Rontok dan Ketombe, Mudah dan Aman
Berikut adalah beberapa tips aman dalam mengecat rambut, antara lain:
Cat rambut mengandung berbagai zat kimia yang beberapa di antaranya bersifat karsinogen dan bisa menyebabkan perubahan hormon tubuh. Oleh sebab itu, Anda perlu hati-hati dalam mewarnai rambut.
Di pasaran terdapat beberapa produk pewarna rambut yang berasal dari tumbuhan. Meskipun memiliki beberapa kelemahan, seperti tidak bisa bertahan lama dan tidak bisa mengganti warna rambut secara drastis, tetapi produk bisa menjadi pilihan bagi Anda yang khawatir dengan cat rambut dari bahan kimia.