Menggunakan kontrasepsi hormonal dalam bentuk pil KB atau IUD (KB spiral) adalah cara untuk mengendalikan kehamilan. Namun, efek samping kontrasepsi ini disebut-sebut bisa picu kanker payudara. Benarkah demikian? Simak ulasannya di bawah ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 1,8 juta wanita di Denmark yang menggunakan kontrasepsi hormonal mengungkapkan, terdapat 11.517 kasus wanita mengalami kanker payudara setelah menggunakan alat kontrasepsi dengan periode tertentu.
Meski terlihat kecil kemungkinannya, kanker payudara cukup berbahaya dan bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani. Wanita yang menggunakan KB hormonal dalam jangka lebih lama memiliki kemungkinan terkena kanker payudara cukup tinggi meski ada beberapa faktor lain yang bisa memicu.
Beberapa faktor yang juga memicu munculnya kanker payudara pada wanita terdiri dari:
Biasanya, individu yang sudah memiliki faktor risiko di atas lebih rentan terkena kanker payudara. Bahkan, seorang wanita yang sudah pernah mengalami kanker bisa terkena lagi dengan lebih mudah dan cepat.
Baca Juga: 13 Mitos Kanker Payudara yang Sebaiknya Tidak Anda Percaya
Setelah membaca ulasan di atas mungkin menimbulkan kekhawatiran untuk melakukan KB hormonal. Meski begitu, sebenarnya KB hormonal sangat bermanfaat pada wanita khususnya dalam hal mencegah kanker ovarium dan rahim.
Namun, bila digunakan selama lebih dari lima tahun, risiko kanker payudara bisa saja meningkat meski peluangnya cukup kecil.
Meski membuat khawatir, Anda tetap disarankan untuk menggunakan kontrasepsi hormonal untuk mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan. Mengenai risiko yang akan ditimbulkan, Anda juga tidak perlu khawatir karena peluangnya cukup kecil.
Jika masih takut, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter terkait alat kontrasepsi dan kemungkinan adanya alternatif lain yang lebih aman dan tidak berisiko.
Meski memiliki efek samping, KB hormonal juga memiliki banyak manfaat pada wanita. Salah satu manfaat dari kontrasepsi jenis ini adalah pengendalian haid atau menstruasi.
Bila wanita biasanya merasakan sakit saat akan menstruasi, ia tidak akan mengalaminya lagi atau efeknya lebih kecil. Lebih lanjut, alat kontrasepsi juga mengendalikan suasana hati wanita yang buruk saat menstruasi dan kulit berjerawat.
Pil KB yang digunakan oleh wanita juga bisa menurunkan risiko kanker, seperti kanker rahim dan ovarium yang sangat berbahaya dan membuat wanita tidak bisa memiliki anak. Sayangnya, penggunaan kontrasepsi jangka panjang juga dapat meningkatkan risiko kanker.
Baca Juga: 14 Alat Kontrasepsi: Kelebihan dan Kekurangan (Lengkap)
Beberapa faktor di antaranya tidak dapat dicegah, seperti bertambahnya usia atau riwayat keluarga. Akan tetapi, Anda dapat membantu menurunkan risiko dengan menjaga kesehatan seperti:
Memastikan tubuh sehat akan sangat membantu menurunkan risiko terkena kanker dan meningkatkan peluang untuk selamat dari kanker jika memang terjadi.
Nah, itulah penjelasan tentang hubungan antara penggunaan alat kontrasepsi dan risiko kanker payudara. Semoga ulasan ini bermanfaat ya, Teman Sehat.