Kanker adalah salah satu jenis penyakit yang tumbuhnya lambat, jarang terdeteksi, dan kalau sudah parah bisa mengancam nyawa. Oleh karena itu, pemeriksaan kanker secara dini harus dilakukan agar penyakit ini bisa segera diketahui dan diatasi. Apa saja jenis pemeriksaan untuk mendeteksi kanker di tubuh? Cek penjelasannya di bawah ini.
Kanker dapat menyerang berbagai sel di dalam tubuh. Sayangnya, tidak semua jenis penyakit kanker bisa dicegah. Itu sebabnya, tes kanker perlu Anda jalani jika mengalami gejala kanker atau sesuatu yang abnormal pada tubuh.
Menurut American Cancer Society, jenis pemeriksaan kanker terbagi menjadi tiga, di antaranya:
Tes ini berfungsi untuk membantu dokter melihat kondisi dalam tubuh dengan menggunakan bantuan energi sinar X, partikel radioaktif, gelombang suara, dan magnet.
Prosedur ini mungkin perlu dilakukan beberapa kali untuk melihat perkembangan tumor selama masa perawatan dan enentukan efektif atau tidaknya pengobatan yang dilakukan.
Pemeriksaan ini sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya:
CT scan memungkinkan dokter untuk menemukan lokasi, bentuk, dan ukuran kanker. Umumya, tes ini direkomendasikan sebagai prosedur rawat jalan. Selain tidak menimbulkan rasa sakit, pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu sekitar 5-10 menit.
Tes ini menunjukan keseluruhan tubuh, mulai dari tulang, organ, jaringan lunak, hingga pembuluh darah lebih jelas daripada rontgen standar.
CT scan menggunakan sinar tipis untuk membuat serangkaian gambar yang kemudian ditampilkan ke dalam layar komputer.
Efek samping yang mungkin terjadi setelah tes pemeriksaan ini yaitu mual, napas menjadi lebih pendek, ruam pada kulit, atau pembengkakan pada wajah yang bisa berlangsung lebih dari 1 jam.
Pilihan lain untuk memeriksa ada atau tidaknya sel kanker pada tubuh yaitu MRI scan. Berbeda dengan CT scan, MRI tidak menggunakan radiasi pengion. Pemeriksaan MRI dilakukan dengan menggunakan magnet kuat dan gelombang radio untuk mendapatkan citra tubuh.
Citra bagian tubuh tersebut akan digunakan untuk membedakan jaringan sehat dan tidak sehat.
Jika pemindaian CT scan memerlukan waktu 5 – 10 menit, MRI biasanya memakan waktu lebih lama hingga setengah jam atau lebih lama tergantung pada prosedurnya.
Prosedur dilakukan dengan meminta pasien berbaring di tempat tidur khusus yang terhubung dengan mesin MRI.
Pemeriksan ini berfungsi untuk membantu dokter menemukan sel kanker pada tulang, organ perut, dan ginjal.
Pada prosedur ini, penggunaan media kontras berbasis yodium seperti barium, bermanfaat untuk membuat tampilan organ pada sinar X menjadi lebih jelas. Salah satu jenis pemeriksaan x-ray yang digunakan untuk tes kanker payudara adalah mammografi.
Biasanya pasien diminta untuk berada di depan mesin x-ray agar sinarnya bisa mengarah ke bagian tubuh yang hendak diperiksa. Selama pemeriksaan, pasien akan diminta untuk diam dan menahan napas selama 1-2 detik.
Baca Juga: 11 Langkah Penting dalam Menyikapi Diagnosis Kanker
Jika hasil pencitraan rontgen tampak tidak begitu jelas, dokter mungkin akan menyarankan tindakan USG untuk mencari lokasi kanker. Jenis pemeriksaan kanker ini menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi yang melewati tubuh untuk menghasilkan gambar.
Alat ini dapat masuk ke dalam kerongkongan, rektum, dan vagina. Meski begitu, USG termasuk tes yang aman dan efek sampingnya sangat kecil.
Sayangnya, hasil gambar pemindaian melalui USG tidak sedetail CT atau MRI scan, terlebih gelombang suara tidak bisa menembus paru-paru dan tulang.
Jenis pemeriksaan kanker ini digunakan untuk mendeteksi penyebaran kanker.
Terdapat beberapa pemindaian nuklir yang biasanya digunakan untuk mendeteksi kanker yaitu pemindaian tulang untuk kanker tulang, pemindaian tiroid untuk kanker tiroid, PET scan, pemindaian Gallium, dan pemindaian MUGA (multigated acquisition).
Sebelum pemindaian, pasien biasanya akan disuntikan zat radioaktif pada pembuluh darahnya. Zat ini kemudian akan mengalir melalui pembuluh darah ke bagian tulang yang rusak. Dengan begitu, bagian tulang yang terkena kanker akan terlihat lebih jelas saat pemindaian berlangsung.
Durasi pemeriksaan memakan waktu 20 menit-3 jam, bahkan lebih tergantung prosedur yang dilakukan oleh tim medis.
Endoskopi menggunakan alat medis berupa endoskop untuk melihat organ internal di dalam tubuh. Alat ini berbentuk selang panjang, tipis, dan fleksibel yang dilengkapi dengan sumber cahaya dan kamera di ujungnya.
Tindakan endoskopi dilakukan dengan memasukan alat endoskop melalui salah satu rongga tubuh. Pemeriksaan ini memiliki beberapa jenis tergantung bagian tubuh yang diperiksa, seperti:
Pada umumnya, endoskopi relatif aman. Namun, pada beberapa kasus ada beberapa tindakan endoskopi yang berpotensi menjadi tidak aman akibat adanya komplikasi lain seperti pendarahan, infeksi, perforasi, dan pankreatitis.
Biopsi adalah prosedur untuk mengambil sampel jaringan dari dalam tubuh, untuk nantinya dilakukan pengamatan terhadap sampel tersebut di laboratorium. Dengan begitu dokter bisa mengetahui secara pasti ada atau tidaknya sel kanker.
Biopsi merupakan salah satu tes kanker yang akurat dan hasil diagnosisnya bersifat pasti (penyakit kanker). Oleh sebab itu, sering kali biopsi dikombinasikan dengan tes pemeriksaan kanker yang lain.
Tes biopsi terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Selain beberapa jenis tes yang telah disebutkan di atas, ada juga pemeriksaan darah seperti tumor marker yang berfungsi sebagai pemeriksaan deteksi dini (skrining) kanker.
Selanjutnya, ada beberapa jenis pemeriksaan darah (hematologi) yang lebih spesifik bila dicurigai kanker di lokasi tertentu misalnya pemeriksaan CA-125 untuk penyakit kanker ovarium dan sebagainya.
Nah, itulah beberapa jenis tes untuk mendiagnosis ada atau tidaknya sel kanker di dalam tubuh. Sebelum menjalani tes, Anda mungkin perlu menghentikan penggunaan obat-obatan tertentu untuk menghindari komplikasi atau pendarahan jika pembedahan dilakukan.