Hoodia adalah tanaman sukulen yang sering kali digunakan untuk menurunkan berat badan karena dapat menekan nafsu makan. Ketahui informasi lengkapnya mulai dari definisi, manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya di bawah ini!
Hoodia adalah tanaman sukulen mirip kaktus, yang berasal dari Gurun Kalahari, Afrika Selatan. Tanaman ini tumbuh dalam rumpun berbatang tegak dengan bunga dan duri berwarna cokelat dan berbau tidak sedap.
Biasanya, tanaman yang juga disebut hoodia gordonii ini dikonsumsi orang-orang di Khoisan di Afrika Selatan dan Namibia ketika untuk mengendalikan rasa lapar selama perburuan yang panjang sejak tahun 1930-an.
Hal tersebut menyebabkan komersialisasi ekstrak tumbuhan ini sebagai suplemen makanan karena anggapan secara alami mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatkan penurunan berat badan.
Imbasnya, panen berlebihan dan pertumbuhan yang lambat membuat hoodia sekarang dianggap sebagai spesies yang terancam punah.
Selain diyakini dapat mengatasi rasa lapar ketika perburuan yang panjang, berikut ini beberapa manfaat yang ditawarkan dari tanaman hoodia:
Baca Juga: 15 Buah Rendah Gula yang Membantu Menurunkan Berat Badan
Tanaman ini telah tersedia dalam berbagai bentuk, sehingga mudah untuk digunakan, di antaranya:
Hoodia gordonii juga tersedia dalam bentuk tablet, teh, patch (koyo), atau semprotan.
Obat herbal ini tidak boleh digunakan tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter jika memiliki beberapa kondisi berikut ini.
Belum ada informasi yang tersedia terhadap penggunaan obat herbal ini untuk anak-anak. Maka dari itu, jangan memberikannya kepada anak tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Keterangan interaksi obat herbal ini dengan obat-obatan lainnya terbatas. Jadi, dianjurkan agar berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Oleh karenanya, potensi interaksi obat yang signifikan secara klinis tidak diketahui.
Dosis yang tepat untuk pengobatan bergantung pada beberapa faktor seperti usia, kesehatan, dan beberapa kondisi lainnya. Sampai saat ini belum ada informasi ilmiah untuk menentukan berapa dosis yang tepat untuk penggunaannya.
Meskipun berbahan alami, obat herbal ini tidak selalu aman digunakan. Oleh karena itu, pastikan untuk mengikuti petunjuk kemasan produk dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum menggunakannya.
Jika mempertimbangkan untuk menggunakan obat herbal ini, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu tentang cara menggunakannya.
Sebaiknya gunakan seperti yang diarahkan oleh dokter, apoteker, atau penyedia layanan kesehatan lainnya. Guna melindungi fungsi obat herbal ini, simpanlah sesuai petunjuk di balik kemasan.
Penggunaan dengan dosis yang lebih rendah dianggap aman dan dapat ditoleransi. Namun, dosis yang diperlukan untuk menekan nafsu makan dapat menimbulkan efek samping berikut:
Peneliti dari Pfizer menyatakan bahwa senyawa dalam tanaman herbal ini dapat meningkatkan enzim hati dan memengaruhi fungsi hati. Bahkan dalam bentuk yang dimurnikan, senyawa ini sulit dihilangkan selama pemrosesan.
Mereka yang menggunakannya untuk diabetes harus berhati-hati karena menurut penelitian tanaman ini dapat memanipulasi otak untuk berpikir bahwa ia memiliki cukup gula darah. Tanpa umpan balik yang tepat dari otak, gula dalam darah bisa turun sangat rendah tanpa menimbulkan gejala.
Tidak hanya dapat menekan nafsu makan, tetapi juga dapat menekan rasa haus. Ini pada akhirnya dapat menyebabkan tubuh mengalami dehidrasi.