Terlalu sering mengonsumsi obat susah buang air besar dapat memberikan efek samping bagi tubuh. Apa bahaya obat pencahar bila diminum jangka panjang? Simak penjelasan selanjutnya di bawah ini!
Obat pencahar adalah obat yang meredakan sembelit dengan melunakkan feses atau mendorong buang air besar. Beberapa pencahar juga digunakan sebelum prosedur atau pemeriksaan usus. Di balik khasiatnya, obat ini juga memiliki efek samping.
Seperti obat lainnya, obat pencahar juga memiliki efek samping, termasuk:
Apabila salah satu dari efek ini bertahan atau semakin memburuk, segera hubungi dokter atau apoteker.
Jika dokter telah menganjurkan untuk menggunakan obat pencahar, perlu digarisbawahi bahwa dokter telah menilai manfaatnya bagi pasien lebih besar daripada risiko efek sampingnya. Banyak orang yang menggunakan obat pencahar tidak memiliki efek samping yang serius.
Baca Juga: Sembelit (Konstipasi): Penyebab, Gejala, dan Pencegahan
Segera beri tahu dokter jika Anda memiliki efek samping yang serius, berikut di antaranya:
Reaksi alergi yang sangat serius dari obat ini jarang terjadi. Namun, segera dapatkan bantuan medis jika mengalami gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:
Ini bukan daftar lengkap kemungkinan efek samping. Jika Anda melihat efek lainnya yang tidak tercantum di atas, segera hubungi dokter atau apoteker.
Baca Juga: Obat Pencahar: Cek Jenis, Cara Kerja, Efek, dan Rekomendasi Terbaik
Beberapa jenis utama obat pencahar yang dijual bebas atau tanpa resep dokter, memiliki potensi efek samping yang sering terjadi.
Kemungkinan efek samping, termasuk:
Efek samping yang mungkin terjadi, meliputi:
Kemungkinan efek samping, termasuk:
Berikut ini kemungkinan efek sampingnya:
Beberapa efek sampingnya, termasuk:
Hanya karena obat pencahar tersedia secara bebas atau over the counter (OTC), tidak berarti bahwa obat tersebut tanpa menimbulkan risiko efek yang berbahaya. Jika mempertimbangkan menggunakan obat pencahar, pastikan memahami risiko bahayanya.
Berikut ini bahaya obat pencahar yang mungkin terjadi:
Obat pencahar dapat berinteraksi dengan obat jantung, antibiotik, dan obat tulang tertentu. Interaksi obat adalah perubahan cara kerja obat atau efek samping obat yang disebabkan oleh pemberian bersamaan dengan obat lain, suplemen, makanan, dan minuman.
Informasi interaksi obat biasanya tertera pada kemasan obat. Tetapi agar lebih aman, sebaiknya tanyakan kepada dokter atau apoteker tentang jenis pencahar yang akan digunakan dan bagaimana obat dapat berinteraksi dengan obat lain.
Jika menggunakan obat pencahar menyebabkan diare, tubuh bisa mengalami kehilangan cairan alias dehidrasi. Diare juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Elektrolit adalah mineral bermuatan listrik yang ada dalam sel, jaringan, dan cairan tubuh (keringat, urine, dan darah)
Jika wanita sedang menyusui, beberapa bahan dalam obat pencahar dapat masuk ke bayi melalui ASI, mungkin menyebabkan bayi diare atau masalah lain.
Sebelum menggunakan obat pencahar apa pun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu tentang keamanannya.
Terlalu sering mengonsumsi obat pencahar (selain pembentuk massal) dapat menyebabkan usus kehilangan respons otot dan saraf, yang menyebabkan ketergantungan obat pencahar untuk mengatasi BAB.
Jika sudah ketergantungan, dokter mungkin akan memberikan saran tentang cara mengatasi ketergantungan pencahar dan mengembalikan kemampuan usus besar untuk berkontraksi.
Jika susah BAB disebabkan oleh kondisi lain (seperti divertikulosis), penggunaan obat pencahar yang sering atau jangka panjang dapat memperburuk sembelit dengan mengurangi kemampuan usus besar untuk berkontraksi.
Namun, pengecualian untuk pencahar pembentuk massal, karena jenis ini aman untuk dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga: BAB Keras? Hindari 14 Makanan Penyebab Sembelit Ini
Menggunakan obat pencahar terlalu sering atau terlalu lama juga dapat menyebabkan efek samping yang patut diwaspadai.
Berikut ini beberapa efek samping terlalu sering minum obat pencahar:
Untuk lansia, pencahar stimulan (misalnya bisacodyl atau casanthranol), jika dikonsumsi terlalu sering, memiliki efek berikut: