Merangkak atau merayap adalah cara pertama bayi untuk bergerak secara mandiri. Bayi akan mulai belajar menyeimbangkan tangan dan lututnya untuk bergerak. Bunda, yuk simak penjelasan tentang kapan bayi mulai merangkak hingga manfaatnya bagi perkembangan bayi!
Kapan bayi bisa merangkak? Kebanyakan bayi mulai belajar merangkak antara usia 6-12 bulan. Sebagian besar bayi menggunakan cara bergerak dalam kisaran usia tersebut, seperti menyeret pantat, merayap dengan perutnya, atau berguling bergerak.
Namun, jika bobot bayi lebih besar dari rata-rata, mungkin memerlukan waktu lebih lama bagi bayi untuk mengetahui cara bergerak. Jika si Kecil secara khusus fokus pada keterampilan lainnya, seperti keterampilan motorik halus atau perkembangan berbicara, ini mungkin dapat menunda fokus bayi untuk merayap.
Bayi kemungkinan besar akan mulai merayap segera setelah bisa duduk dengan baik tanpa penyangga, mungkin saat usia 8 bulan. Setelah melewati titik ini, bayi dapat mengangkat kepalanya untuk melihat sekeliling, dan lengan, kaki, dan otot punggungnya cukup kuat untuk mencegahnya jatuh ke lantai saat berdiri dengan tangan dan lutut.
Selama beberapa bulan, bayi secara bertahap akan belajar bergerak dengan percaya diri dari posisi duduk menjadi merangkak, dan akan segera menyadari bahwa si Kecil dapat bergerak maju dan mundur di lantai.
Sekitar usia 9 atau 10 bulan, bayi akan mengetahui bahwa mendorong lututnya memberikan dorongan yang untuk bergerak. Ketika semakin pandai, si kecil akan belajar beralih dari posisi merayap kembali ke posisi duduk.
Baca Juga: Kolik pada Bayi: Kenali Penyebab, Ciri-Ciri, dan Cara Mengatasinya
Jika memiliki bayi berusia 6 bulan dan sudah mulai berguling, sudah saatnya Bunda mulai membantunya untuk belajar merayap. Untuk membantu Anda dan bayi, ada beberapa cara untuk membantu bayi belajar menggunakan tangan dan kakinya untuk bergerak.
Berikut ini beberapa cara melatih bayi untuk merangkak:
Saat mulai merayap, bayi mungkin melakukan salah satu dari gaya yang membuatnya nyaman untuk bergerak. Berikut ini beberapa gaya merayap untuk bayi:
Baca Juga: Cooing, Tahap Awal Perkembangan Kemampuan Bahasa Bayi
Mulai merayap ketika menginjak usia 6 bulan memberikan banyak manfaat untuk perkembangan bayi. Sikecil mampu dengan cepat belajar untuk membangun kekuatan otot dan keterampilan motorik kasar dan halusnya.
Beberapa manfaat merangkak untuk bayi, meliputi:
Manfaatnya sangat banyak untuk perkembangan fisik bayi. Merayap dapat meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halus, keseimbangan, koordinasi tangan dan mata, dan kekuatan keseluruhan.
Pengembangan dan penyempurnaan keterampilan tersebut akan membantu anak di kemudian hari terhadap aktivitas, seperti berlari, melompat, menulis, dan melempar bola. Kekuatan yang si Kecil bangun juga meningkatkan postur tubuhnya dan mempersiapkannya untuk berjalan.
Bayi merangkak dapat meningkatkan keterampilan pemecahan masalah bagi bayi. Ketika merayap, si Kecil akan menemukan jarak dan objek. Bayi juga akan belajar bahwa ia perlu mengarahkan dirinya sendiri di sekitar rintangan yang tidak dapat dilewati. Jadi, si Kecil akan mencari jalan baru dan inilah yang membuatnya mengembangkan dan menerapkan keterampilan dasar pemecahan masalah.
Keterampilan penglihatan bayi akan berkembang cepat saat menemukan mainan favoritnya dengan jarak yang dekat atau jauh. Ini disebut penglihatan binokular dan melatih matanya untuk melihat dari ke kejauhan dan kemudian kembali ke tangannya saat merayap atau meraih mainan tersebut.
Penglihatan binokular untuk menghitung jarak dan memahami apa yang bayi lihat. Ini merupakan keterampilan yang dapat membantu menangkap bola, mengendarai mobil, dan menyalin pelajaran dari papan tulis.
Baca Juga: 11 Ciri-Ciri Bayi Tumbuh Gigi yang Perlu Bunda Kenali
Koordinasi otak kiri dan kanan dapat meningkat dengan merayap, karena otak berfungsi untuk memproses pendengaran, penglihatan, dan gerakan pada saat yang bersamaan. Jadi, semakin sering bayi berlatih merayap, semakin selaras dan berkembang terhadap koordinasi.
Kedua lengan dan kedua lutut kanan harus bekerja sama agar bayi dapat bergerak, baik maju maupun mundur. Bahkan ketika merayap di lantai, bayi juga menggunakan penglihatan dan pendengarannya yang berkembang untuk mengenali tujuan yang mereka inginkan.
Ketika mulai melakukan banyak aktivitas dengan bermain, bayi akan mendapatkan kekuatan fisik yang signifikan. Ini akan membantu mempersiapkan si Kecil untuk berjalan dalam waktu beberapa bulan.
Saat bayi mulai meraih meja dan berdiri, lekukan normal di tulang belakangnya mulai berkembang dan otot punggung dan kaki bagian bawah mulai menguat. Semakin banyak bayi merayap, semakin terlatih dan siap untuk berjalan dengan kedua kakinya.
Bayi yang merangkak sedang membangun kepercayaan dirinya. Bayi dapat mengambil risiko fisik secara teratur pada setiap keberhasilan dan kegagalan, sehingga menemukan potensi dan keterbatasannya.
Ketika menjadi lebih berpengalaman dalam merayap, si Kecil akan menjadi tahu kapan harus menghindari cedera, mengarahkan langkah, atau memeriksa rintangan di hadapannya.