Salah satu kecemasan yang biasanya dihadapi oleh orang tua baru adalah bagaimana cara memandikan bayi. Kecemasan itu didasari karena bayi baru lahir memiliki kondisi fisik yang lemah dan sering kali orang tua memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai kesehatan bayi. Simak cara memandikan bayi baru lahir selengkapnya di bawah ini.
Sebelum menjelaskan mengenai cara memandikan bayi, salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang tua baru adalah kapan waktu yang tepat untuk mandi setelah bayi lahir?
Beberapa dokter anak merekomendasikan untuk menunda mandi sampai bayi berusia beberapa hari. Hal itu dikarenakan kulit bayi yang baru lahir masih ditutupi vernix caseosa atau sering kali disebut vernix, yaitu zat lilin berwarna putih yang diproduksi oleh sel kulit bayi yang berfungsi untuk melindungi kulit bayi dari kuman dan gesekan mekanik.
Setelah Anda diperbolehkan membawa bayi pulang ke rumah, Anda bisa mulai memandikannya, namun tentunya tidak dengan mencelupkannya ke dalam bak mandi, namun dengan mengusapnya tubuhnya dengan waslap atau memandikan bayi dengan spons.
Cara memandikan bayi baru lahir ini bisa dimulai dari kepala hingga ke area selangkangannya. Ini adalah cara paling aman untuk memandikan bayi sebelum tali pusarnya terlepas.
Setelah tali pusatnya puput atau terlepas dengan sendirinya, Anda dapat mulai memandikan bayi dengan merendam tubuhnya di bak mandi dengan air yang dangkal.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Tali Pusar pada Bayi Baru Lahir Agar Cepat Kering
Seperti penjelasan sebelumnya, cara memandikan bayi yang benar khususnya yang baru lahir adalah menggunakan spons atau waslap. Saat memandikannya, hal penting yang harus diperhatikan adalah mengatur suhu ruangan dalam kondisi hangat karena bayi mudah kedinginan.
Kumpulkan semua produk atau peralatan yang dibutuhkan sebelum Anda mulai untuk memandikannya, seperti:
Memandikan bayi dengan spons atau waslap bisa dilakukan beberapa minggu pertama kehidupan atau sampai tali pusar terlepas. Berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan, antara lain:
Setelah tali pusat terlepas, ini adalah saatnya Anda mencoba untuk mandi dengan berendam. Tidak semua bayi menyukai hal ini karena mungkin ini adalah hal baru bagi dirinya, jadi jika bayi Anda rewel, kembalilah ke cara memandikan bayi dengan spons atau waslap selama kurang lebih seminggu, lalu Anda bisa mencobanya lagi.
Berikut adalah beberapa langkah yang harus diperhatikan, antara lain:
Memandikan bayi membutuhkan latihan, jadi cobalah untuk bersantai dan meluangkan waktu. Jika Anda takut kehilangan cengkeraman pada bayi, cobalah melapisinya dengan handuk. Jika ragu untuk memulainya, mintalah bantuan orang lain.
Setelah mengetahui berbagai cara memandikan bayi yang baru lahir seperti di atas, normal bagi bayi yang baru lahir jika sulit menemukan waktu mandi yang tepat. Meski begitu, kondisi akan bisa teratasi seiring berjalannya waktu karena hal ini biasanya hanya terjadi di awal-awal.
Pada banyak kasus, bayi dapat dengan cepat belajar dan menyukai aktivitas mandi. Guna membantu bayi menikmati waktu mandi, Anda dapat mencoba meletakkan tangan dengan lembut di perut bayi. Cara ini dapat membantu bayi merasa aman dan nyaman saat mandi.
Seiring bertambahnya usia, Anda bisa menambahkan beberapa mainan bayi untuk membuatnya sibuk di dalam bak mandi. Pada akhirnya, setelah bayi bisa menikmati waktu mandi, pada titik tertentu aktivitas ini lebih seperti waktu bermain. Ketika anak Anda semakin besar, biarkan si kecil bermain dan bersenang-senang di dalam air.
Sebenarnya, Anda tidak perlu memandikan bayi yang baru lahir setiap hari. Pasalnya, memandikan bayi yang baru lahir terlalu sering dapat membuat kulitnya menjadi kering.
Mandi 3 kali seminggu sebenarnya cukup. Anda dapat melakukan ini hingga bayi menjadi lebih besar dan sudah banyak bergerak.
Walaupun tidak perlu sering mandi, Anda tetap perlu membersihkan wajah, leher, dan area popok setiap kali mengganti popok atau setelah bayi burping. Langkah ini sudah cukup untuk membersihkan anggota tubuh penting bayi.
Saat mandi, jangan lupa untuk membersihkan seluruh tubuh bayi, termasuk area lipatan paha, ketika, dan dagu. Anda bisa membersihkan area ini dengan waslap.
Meski disarankan hanya mandi 3 kali seminggu, Anda tetap perlu menyesuaikan dengan kondisi si kecil. Bila Anda masih memiliki keraguan, Anda bisa melakukan konsultasi dengan dokter spesialis anak.
Bayi lahir dengan kulit yang lembut, hamil, dan sangat sensitif. Artinya, kulit bayi lebih mudah kering. Tidak perlu cemas karena kondisi ini tidak menimbulkan masalah serius.
Ada beberapa cara yang dapat membantu menjaga kulit bayi agar tidak mudah kering, di antaranya adalah:
Sabun dan air yang menyentuh kulit bayi bisa membuatnya kehilangan kelembapan. Oleh sebab itu, Anda perlu mengoleskan pelembap segera setelah tubuh dikeringkan dengan handuk.
Apabila kulit bayi tiba-tiba menjadi kering, Anda bisa mengoleskan pelembap lagi, Gunakan pelembap dengan tekstur keim dan memiliki kandungan lanolin di dalamnya. Pelembap jenis ini mampu melindungi kulit bayi dari iritasi, seperti ruam pipi dan ruam popok.
Pembersih kulit yang mengandung deterjen cenderung membuat kulit lebih kering. Selain itu, sabun yang berbusa juga dapat menghilangkan kandungan minyak alami pada kulit.
Oleh sebab itu, Anda perlu cermat dalam memilih sabun untuk bayi. Sekarang, ada banyak jenis pembersih kulit yang diformulasikan khusus untuk kulit bayi. Umumnya, pembersih ini memiliki pH netral, tidak memiliki busa, dan tidak mengandung deterjen sehingga lebih cocok untuk kulit bayi.
Baby oil atau minyak khusus bayi bisa menjadi alternatif untuk membuat kulit bayi menjadi lebih lembap. Anda bisa langsung mengoleskan baby oil sesaat setelah tubuh bayi dikeringkan dengan handuk.
Pilihlah produk baby oil yang ringan dan mudah diserap tubuh. Apabila minyak ini tidak langsung diserap tubuh, maka sisa minyak di permukaan kulit justru akan menimbulkan iritasi.
Durasi mandi juga memiliki pengaruh penting terhadap kulit kering bayi. Hindari memandikan bayi lebih dari 10 menit. Terlalu lama memandikan bayi dapat membuatnya menjadi kedinginan dan kulit bayi menjadi keriput.
Selain itu, Anda juga tidak boleh meninggalkan bayi untuk berendam terlalu lama dalam air sabun. Hal ini dapat membuat kulit bayi menjadi lebih cepat kering.
Tidak hanya membersihkan kulit bayi, ternyata ada berbagai manfaat lain yang bisa didapatkan dari mandi pada bayi baru lahir.
Beberapa manfaat mandi bagi bayi baru lahir, antara lain:
Tidak jarang bayi baru lahir bisa menangis tanpa henti, namun Anda kesulitan untuk mencari tahu penyebabnya. Jika penyebab tangisan si kecil bukanlah lapar atau perlu ganti popok, maka Anda bisa mencoba untuk memandikan bayi.
Memandikan bayi dengan air hangat bisa membuatnya menjadi lebih nyaman. Setelah mandi, Anda bisa memijat bayi dengan losion atau minyak telon. Namun, tetap hindari memandikan bayi terlalu sering.
Baca Juga: Vernix Caseosa, Lapisan Pelindung Bayi Baru Lahir yang Memiliki Banyak Manfaat
Memandikan bayi menjadi waktu berkualitas yang dihabiskan Anda dan bayi. Hal ini akan membuat si kecil merasa lebih diperhatikan. Secara tidak langsung, aktivitas memandikan bayi akan meningkatkan ikatan batin antara orangtua dan bayi.
Memandikan bayi menjadi salah satu cara untuk memberikan perhatian dan kepedulian pada si kecil.
Sesi mandi bisa menjadi waktu untuk bayi untuk belajar. Mandi bisa melatih indera peraba lewat guyuran air serta usapan handuk atau tangan orangtua. Melalui cara ini, bayi akan belajar tentang tekstur halus dan kasar.
Anda juga perlu memastikan bayi merasa sedang saat mandi agar tidak timbul trauma untuk mandi.
Mandi merupakan aktivitas yang bisa membuat tubuh menjadi lebih segar dan nyaman. Namun, memandikan bayi terlalu sering dapat membuat kulitnya menjadi cepat kering. Untuk menghindarinya,jangan lupa untuk selalu mengoleskan pelembap setelah mandi.