Tidak sedikit ibu hamil bertanya bahwa normalkah janin sering aktif di malam hari? Wanita hamil biasanya mulai merasakan janin bergerak di trimester kedua baik siang maupun malam. Terkait bayi aktif di malam hari, yuk, ketahui sebab dan cara mengatasinya dalam penjelasan di bawah ini!
Berdasarkan penelitian sejauh ini, Bunda tidak perlu khawatir bahwa merasakan gerakan dan tendangan janin dalam kandungan lebih sering di malam hari adalah hal yang normal.
Penelitian yang dilakukan oleh American Pregnancy Association menunjukkan bahwa bayi lebih aktif di malam hari. Ibu hamil mungkin merasakan tendangan yang sangat keras jika janin rewel tentang sesuatu. Ini mungkin karena ketidaknyamanan atau kurangnya ruang bagi janin untuk melakukan peregangan.
Dokter meyakini bahwa ketika janin tumbuh, ia lebih sadar akan sekitarnya dan kemudian mulai seperti bayi yang baru lahir, baik secara fisik maupun psikologis.
Bayi yang aktif dalam kandungan pada malam hari tidak dianggap berbahaya. Apalagi ketika hamil tua, janin 9 bulan aktif bergerak di malam hari.
Baca Juga: 12 Manfaat Senam Hamil untuk Kesehatan Ibu dan Janin
Ada beberapa teori utama mengapa bayi dalam kandungan lebih aktif di malam hari, berikut di antaranya:
Teori pertama menunjukkan bahwa ibu lebih sering merasakan adanya aktivitas janin di malam hari karena ibu biasanya lebih banyak diam tidur untuk istirahat, sehingga lebih peka terhadap gerakan janin dalam kandungan.
Sementara pada siang hari, di mana janin mungkin juga aktif bergerak dalam kandungan, ibu hamil mungkin kurang sadar gerakan janin karena sama-sama bergerak untuk beraktivitas.
Teori kedua menunjukkan bahwa janin di dalam kandungan menjadi lebih waspada dan menendang lebih sering ketika si kecil tidak merasakan aktivitas apa pun di luar kandungan.
Setelah bayi lahir, ibunya secara naluriah membuat gerakan dan suara untuk membantu menenangkannya. Misalnya dengan menepuk, mengayun, dan mendiamkan adalah gerakan untuk membantu menenangkan bayi.
Jadi, masuk akal bahwa bahkan di dalam kandungan, janin lebih cenderung tidur untuk waktu yang lebih lama di siang hari ketika si kecil merasakan guncangan lembut di perut ibu.
Teori selanjutnya menunjukkan ada pola ritme sirkadian yang dimulai sejak janin masih dalam kandungan.
Ritme sirkadian adalah pada pola tidur-bangun alami selama periode 24 jam. Biasanya bayi baru lahir membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mengembangkan ritmenya sendiri.
Ketika menggunakan ultrasound dalam penelitian pada hewan, penelitian telah menemukan bahwa ritme sirkadian normal janin telah menunjukkan peningkatan gerakan janin aktif di malam hari.
Bayi biasanya aktif di malam hari, yakinlah ini mungkin jam istirahat untuk orang dewasa, tetapi ini adalah jam aktif untuk janin.
Sebenarnya, janin sudah bergerak sejak trimester awal kehamilan. Namun, kebanyakan wanita tidak merasakan pergerakan janin hingga trimester kedua kehamilan.
Seiring dengan pertambahan ukuran dan kekuatannya, maka pergerakan janin semakin bisa dirasakan. Saat inilah Anda mungkin akan merasakan pergerakan janin lebih kuat saat malam hari.
Saat malam hari, pasti Anda sudah selesai beraktivitas dan ingin mencoba untuk istirahat. Mungkin, secara tidak sadar Anda akan mengambil posisi paling nyaman.
Namun, posisi ini bisa saja menjadi posisi dengan sirkulasi terbaik untuk janin sehingga janin akan semakin aktif bergerak.
Hipoglikemia adalah kondisi ketika gula darah Anda terlalu rendah. Saat hamil, wanita cenderung mengalami fluktuasi gula darah. Bisa saja gula darah Anda menjadi terendah pada malam hari.
Janin yang aktif pada malam hari bisa saja terjadi karena gula darah Anda mengalami penurunan.
Baca Juga: Mengapa Bayi Menendang di Dalam Perut? Berikut Faktanya!
Mungkin tidak ada yang bisa Bunda lakukan untuk menghentikan janin menendang perut di malam hari, tetapi ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu Bunda tidur meskipun janin aktif sepanjang malam.
Berikut ini cara membuat janin berhenti menendang di malam hari:
Ibu hamil mungkin pernah merasakan janin kurang aktif ketika berbaring telentang, tetapi sebagian besar pakar kesehatan menyarankan ini bukan cara yang baik.
Berat rahim selama kehamilan memberi tekanan pada vena cava inferior, merupakan vena yang membawa darah kembali ke jantung dari tubuh bagian bawah. Ini berarti berkurangnya aliran darah ke ibu dan janin.