Kontraksi palsu atau dalam dunia medis disebut braxton hicks adalah sesuatu yang umum terjadi pada ibu hamil. Bagaimana membedakannya dengan kontraksi jelang persalinan? Yuk, kenali tanda-tandanya dalam ulasan berikut ini.
Kontraksi palsu dapat terjadi dari usia kehamilan 6 minggu hingga trimester ketiga kehamilan. Wanita hamil yang mengalami kondisi ini umumnya mengalami rasa seperti kram menstruasi ringan di bagian perut dan tidak dapat diprediksi.
Tidak seperti kontraksi saat hamil yang sesungguhnya, frekuensi kontraksi palsu akan cenderung meningkat menjelang akhir kehamilan. Oleh karena itu, banyak ibu hamil yang sering salah mengira. Meski begitu, kontraksi palsu tidak akan menyebabkan pembukaan serviks atau tidak berujung pada kelahiran.
Kontraksi palsu kerap dianggap sebagai tanda munculnya persalinan, entah persalinan dengan metode normal atau operasi caesar.
Meski bukan kontraksi sesungguhnya, kontraksi palsu sebenarnya bisa melatih ibu hamil berlatih untuk menerapkan teknik pernapasan sebelum kontraksi asli tiba.
Baca Juga: Mudah Dilakukan, Ini 8 Cara Mengatasi Sakit Punggung saat Hamil
Pada dasarnya, tidak semua ibu hamil dapat merasakan kontraksi palsu. Dalam beberapa kasus, Bumil mungkin saja langsung merasakan kontraksi yang asli.
Beberapa hal yang menjadi penyebab kontraksi palsu antara lain:
Agar tidak salah dalam membedakan kontraksi palsu dengan kontraksi asli, berikut tanda kontraksi palsu yang perlu Bumil kenali, di antaranya:
Pada kontraksi palsu, frekuensi terjadinya kontraksi sering kali tidak teratur; bisa muncul lalu hilang dalam waktu singkat dan memiliki waktu yang berbeda-beda.
Sedangkan kontraksi asli terjadi secara berkala dan berlangsung sekitar 30 sampai 70 detik. Kemudian, seiring berjalannya waktu tingkat kontraksinya akan semakin kuat.
Pada kontraksi palsu, rasa nyeri yang dialami biasanya lemah dan tidak bertambah kuat. Bisa juga sebaliknya, kontraksi yang dialami akan kuat di awal, kemudian menjadi lemah perlahan-lahan. Sementara pada kontraksi asli, rasa sakit nyeri yang dialami akan semakin kuat dari waktu ke waktu.
Ketika berjalan atau mengubah posisi Anda saat itu, rasa nyeri pada kontraksi palsu akan berhenti. Sementara pada kontraksi asli, perubahan posisi tidak akan mengubah keadaan atau justru bertambah buruk.
Pada kontraksi palsu, bagian tubuh yang terasa sakit berada di bagian depan perut. Sementara untuk kontraksi asli akan mengalami rasa sakit dari bagian punggung bawah hingga ke arah depan atau sebaliknya. Rasa sakit bahkan bisa terjadi seluruh tubuh.
Saat Anda mengalami kontraksi palsu, kondisi tersebut tidak disertai tanda-tanda khas mau melahirkan. Sementara pada kontraksi asli, Anda mungkin mengalami gejala persalinan seperti ketuban pecah atau mengalami pendarahan.
Baca Juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Pusing saat Hamil, Bumil Perlu Tahu
Setelah mengetahui perbedaan antara kontraksi palsu dengan kontraksi asli, berikut ini beberapa cara untuk mengatasi kondisi tersebut, antara lain:
Namun, jika Anda mengalami kondisi serius seperti mengalami pendarahan pada vagina, kontraksi kuat setiap 5 menit selama satu jam, dan mengalami tanda-tanda mau melahirkan yang khas, sebaiknya segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.