Salah satu jenis makanan yang disukai oleh banyak masyarakat di tanah air adalah lalapan atau sayuran mentah. Hanya saja, bagi mereka yang sedang hamil, cukup banyak orang yang menyarankan mereka untuk menghindari lalapan atau sayuran mentah ini. Sebenarnya, apakah memang ibu hamil tidak boleh mengkonsumsi sayuran mentah ini?
Pakar kesehatan menyebutkan bahwa sayuran adalah salah satu sumber makanan yang paling penting bagi kesehatan ibu hamil. Berbagai nutrisi sehat seperti vitamin dan mineral tentu mampu mendukung kesehatan ibu hamil dan janinnya serta menjaga perkembangan janin tetap maksimal.
Sayuran hijau sendiri sangat direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil karena kaya akan kandungan kalsium. Tak hanya itu, sayuran seperti kol atau brokoli juga kaya akan asam folat yang bisa mencegah perkembangan yang tidak normal pada bagian sistem saraf pusat pada janin.
Lantas, apakah tidak apa-apa jika ibu hamil makan sayuran mentah? Meerut pakar kesehatan American Pregnancy Association, sayuran mentah ternyata boleh-boleh saja dikonsumsi ibu hamil. Hanya saja, pastikan untuk mencuci sayuran mentah ini hingga benar-benar bersih sebelum dikonsumsi.
Selain dicuci hingga bersih, sayuran juga sebaiknya direndam dengan air hangat yang sudah dicampur dengan garam agar kuman-kuman pada sayuran ini bisa mati. Tak hanya itu, pastikan untuk membuang bagian sayur yang terlihat rusak, membusuk, atau berubah warna. Bagian ini bisa saja menjadi tempat bakteri berkembang biak. Selain itu, pastikan untuk mencuci bersih pisau yang dipakai untuk memotong sayur dan alas tempat kita menempatkan sayuran mentah ini saat dikonsumsi.
Baca juga: 10 Jenis Buah yang Dilarang untuk Ibu Hamil
Sayuran mentah yang tidak dipastikan kebersihannya, bisa menyebabkan infeksi bakteri dan berbagai gangguan pencernaan. Berikut ini beberapa dampak buruk yang harus diwaspadai ibu hamil akibat mengonsumsi sayuran mentah, antara lain:
Toxoplasma merupakan salah satu parasit paling berbahaya bagi ibu hamil, karena dapat memicu kelahiran prematur.
Sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi virus toxoplasma tidak menunjukan gejala tertentu, sementara pada orang tidak hamil mungkin akan merasa seperti terkena flu selama sebulan atau lebih. Begitu pula pada janin, sebagian besar janin yang terinfeksi parasit ini tidak menunjukan gejala apa pun bahkan hingga kelahiran. Meski demikian, gejala seperti kebutaan atau cacat intelektual dapat berkembang di kemudian hari.
Dampak buruk ibu hamil mengonsumsi sayuran mentah selanjutnya yakni terinfeksi bakteri listeria. Bakteri ini umumnya bersemayam pada sayuran mentah, buah yang belum dikupas, daging atau ikan mentah.
Begitu berbahayanya, bakteri listeria tidak hanya bisa memicu gangguan kesehatan yang serius bagi ibu hamil melainkan juga pada janin di dalam kandungan. Penting untuk diketahui, bakteri listeria dapat memicu keguguran, bayi lahir prematur, hingga bayi lahir dalam keadaan meninggal.
Infeksi salmonella pada ibu hamil dapat memicu risiko beberapa penyakit mulai dari sakit perut, diare, sakit kepala, demam, hingga kasus yang lebih parah yaitu muncul darah pada urine dan tinja.
Tidak seperti toxoplasma dan listeria, bakteri salmonella jarang ditemukan ikut menginfeksi janin. Namun, bukan berarti bakteri ini tidak membahayakan. Jika bakteri ini pada akhirnya menembus plasenta, maka risiko keguguran akan meningkat.
Sayuran mentah memang dinilai dapat mempertahankan nutrisi sayuran dengan utuh. Walau demikian, sayuran mentah akan lebih sulit dicerna oleh sistem pencernaan. Terlebih beberapa jenis sayuran mengandung zat yang bisa memicu gangguan asam lambung dan perut kembung.
Baca juga: Amankah Ibu Hamil Makan Hati Ayam? Cek Penjelasannya di Sini
Nah, untuk menurunkan risiko sayuran mentah untuk ibu hamil, ibu hamil bisa mengikuti beberapa kiat berikut ini:
Itulah informasi mengenai boleh tau tidaknya ibu hamil makan sayuran mentah. Penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan segala sesuatu yang ia konsumsi termasuk sayuran agar risiko penyakit yang membahayakan ibu hamil dan janin dapat diminimalisir.