Infeksi saluran kemih atau ISK, sering terjadi pada wanita selama kehamilan. Jika tidak diobati, ISK dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius bagi wanita hamil. Lebih lanjut kenali bahaya infeksi saluran kemih pada ibu hamil di bawah ini!
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi di mana bakteri menyerang sistem saluran kemih, termasuk kandung kemih dan ginjal. Selama kehamilan, kemungkinan terkena infeksi ini meningkat karena adanya perubahan di saluran kemih dan sistem kekebalan tubuh. Risiko terkena ISK akan meningkat mulai minggu ke-6 hingga ke-24 kehamilan.
Saat janin tumbuh dalam kandungan, rahim akan mengembang. Ini akan memberi tekanan pada kandung kemih dan ureter (tabung yang menghubungkan ginjal ke kandung kemih). Di bawah tekanan, saluran kemih tersumbat dan tidak mampu mengalirkan urine dengan baik.
Hormon kehamilan juga dapat menyebabkan relaksasi otot polos, yang dapat menyebabkan retensi urine. Dalam kondisi ini, bakteri mudah tumbuh dan berkembang di seluruh saluran kemih, menyebabkan infeksi.
ISK sering terjadi pada wanita hamil. Menurut salah satu penelitian dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), 8% ibu hamil mengalami ISK.
Alasan ISK lebih mudah diderita oleh perempuan dibandingkan laki laki, karena saluran kemih pada wanita lebih terbuka dan letaknya dekat dengan anus sehingga lebih memudahkan kuman masuk ke saluran kemih.
ISK terbagi menjadi beberapa jenis, termasuk cystitis, infeksi ginjal, dan bakteriuria asimptomatik.
Baca Juga: Infeksi Saluran Kemih: Penyebab, Gejala dan Pengobatan
Beberapa wanita yang mengalami ISK saat hamil mungkin tidak mengeluhkan gejala yang jelas. Namun bagi yang lain, gejala ISK bisa muncul dengan begitu cepat. Berikut ini adalah beberapa gejala ISK yang paling umum terjadi selama kehamilan:
Terkadang tanda pertama infeksi adalah sensasi seperti tertusuk saat buang air kecil. Jika infeksi lebih lanjut dan telah merembet ke ginjal, kemungkinan akan mengalami demam dengan suhu yang sangat tinggi, nyeri punggung, dan muntah.
Meskipun ISK umum terjadi selama kehamilan dan sering kali tanpa menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika ISK tidak ditangani dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius. ISK yang tidak diobati dapat berkembang menjadi infeksi ginjal, yang jauh lebih berbahaya.
Komplikasi ISK yang mungkin terjadi, berikut di antaranya:
Bayi yang lahir dari wanita penderita ISK yang tidak diobati mungkin mengalami berat badan lahir rendah (BBLR). Jika ISK menyebar ke ginjal, kemungkinan dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut, seperti berikut:
Dalam beberapa kasus, ISK bisa menular ke bayi yang baru lahir, dapat menyebabkan komplikasi yang jarang namun parah. Melakukan pemeriksaan ISK selama kehamilan dan mendapatkan perawatan segera dapat membantu mencegah komplikasi tersebut.
Baca Juga: Stillbirth (Lahir Mati): Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Penanganan
Guna meminimalkan kemungkinan terkena ISK selama kehamilan, sebaiknya lakukan langkah-langkah berikut ini:
Wanita hamil biasanya akan menjalani skrining untuk memeriksa ISK di awal kehamilan. Pemeriksaan ini adalah langkah yang penting untuk membantu mencegah ISK atau mendeteksinya sejak dini.