Makan bukan hanya kegiatan mengunyah dan menelannya. Mindful eating mengajak seseorang untuk menyadari jenis, manfaat, dan sensasi mengonsumsi makanan. Dengan melibatkan perasaan dan kesadaran, gaya makan ini diklaim menjadikan tubuh dan jiwa lebih sehat.
Kebanyakan orang di zaman sekarang suka makan sambil melakukan kegiatan lainnya seperti menonton TV, sambil bekerja di depan komputer, mengobrol, atau main game. Hal itu membuat aktivitas makan menjadi terburu-buru, sehingga makan hanya sebagai kegiatan untuk memenuhi kebutuhan perut
Padahal, manusia makan bukan hanya untuk bertahan hidup. Namun juga untuk memenuhi kebutuhan emosional. Makan juga termasuk konsep untuk merasakan kepuasan, melepaskan stres, merayakan kebahagiaan, atau cara untuk berdamai dengan emosi-emosi negatif.
Kegiatan makan yang sering kali dilakukan secara terburu-buru dan ‘disambi’ membuat orang sering tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah cukup diberi makan. Terkadang, hal ini membuat seseorang tidak menikmati makan sepenuhnya.
Padahal jika dilakukan dengan pikiran tenang dan kesadaran, makan akan lebih nikmat. Di titik inilah mindful eating memainkan peran.
Mindful eating mengajak Anda untuk mengenal makanan lebih detail. Bukan hanya sebagai sesuatu untuk membuat kenyang. Prosesnya bahkan dimulai sejak membeli bahan makanan, mempersiapkan, memasak, hingga menghidangkan makanan tersebut.
Dilansir dari Healthline, mindful eating adalah menggunakan ketenangan pikiran untuk meraih fokus penuh dalam menikmati pengalaman makan.
Gaya makan ini membuat Anda mengatur kesadaran terhadap makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Termasuk menyadari bagaimana makanan tersebut membuatnya kenyang dan bagaimana tubuh memberi reaksi atas makanan.
Secara fundamental, kegiatan mindful eating mencakup:
Baca Juga: Mindfulness: 10 Manfaat untuk Kesehatan dan Cara Menerapkannya
Walaupun mindful eating lebih ditujukan terhadap makanan utuh dan sehat, bukan berarti Anda tidak bisa melakukannya saat makan burger atau fast food lainnya.
Makanan apa pun yang disantap, gaya makan ini akan memberikan manfaat bagi pelakunya, yaitu:
Baca Juga: 10 Ide Menu Makanan Sehat untuk Anak Kos yang Enak dan Murah
Lakukan langkah-langkah berikut ini agar gaya makan ini lebih mudah diterapkan:
Belilah makanan yang benar-benar dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan kesehatan. Jangan belanja secara impulsif.
Rencanakan betul-betul apa yang akan dibeli. Saat di supermarket atau pasar, langsung beli bahan makanan utuh dan hindari nafsu untuk memborong makanan cepat saji, atau mencomot permen dan cemilan yang diletakkan di rak dekat kasir.
Maksudnya makan dengan hati bahagia. Selera yang bagus tidak sama dengan rakus dan bernafsu ingin memakan semuanya.
Makanlah tepat waktu karena menunda makan membuat tubuh menjadi sangat lapar. Akibatnya Anda akan makan hanya untuk mengisi perut yang keroncongan, bukan untuk menikmati makanan.
Hal ini sangat membantu untuk mengatur isi piring dengan tepat, serta meminimalisir kemungkinan ada makanan yang terbuang. Pakai piring ukuran standar dan ambil porsi makan sewajarnya.
Berhentilah satu atau dua menit sebelum mulai makan untuk mengingat usaha dan pengorbanan hingga makanan itu tiba di meja. Syukuri dalam hati untuk kesempatan menikmati makanan yang layak dan enak.
Dimulai saat memasak, menghidangkan, hingga menyantap makanan, melibatkan panca indra adalah sesuatu yang penting. Sadari warna, tekstur, aroma, bahkan suara yang ditimbulkan makanan.
Akan lebih mudah merasakan setiap bagian makanan dengan suapan ukuran kecil di dalam mulut. Lagipula, menyuap dengan ukuran besar akan menjadikan Anda terlihat tidak sopan, bukan?
Baca Juga: Gangguan Makan: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll
Kunyah makanan hingga sari makanan dapat terasa dengan jelas. Kira-kira diperlukan 33 kali kunyahan untuk mencapai tahapan ini. Selain rasa yang dicicipi akan berbeda, mengunyah dengan sempurna akan membantu kerja organ pencernaan.
Jika mengikuti tahapan-tahapan di atas, Anda akan makan secara santai dan tidak terburu-buru. Paling tidak telan dahulu makanan dan tunggu hingga lima menit jika ingin mengobrol dengan teman makan.
Dengan mindful eating, momen makan akan terasa lebih nikmat, menyenangkan dan bermakna. Selain meningkatkan rasa syukur dan baik untuk pencernaan, gaya makan ini juga sangat berperan dalam mengurangi stres karena kebiasaan terburu-buru.