Pernah merasa takut saat melihat badut hingga berkeringat dan jantung berdetak cepat? Anda patut waspada, mungkin saja itu adalah tanda coulrophobia atau fobia terhadap badut. Ketahui lebih lanjut tentang apa itu coulrophobia, gejala, penyebab, diagnosis, dan cara mengatasinya.
Coulrophobia adalah rasa takut atau fobia terhadap badut. Anak-anak dan orang dewasa yang mengalami ketakutan berlebih terhadap badut akan memunculkan reaksi yang ekstrim dan tidak rasional ketika melihat wujud badut yang sesungguhnya, atau dalam bentuk gambar dan video.
Hal inilah yang menyebabkan mereka cenderung menghindari berbagai situasi yang memungkinkan mereka untuk bertemu dengan badut, termasuk di pesta ulang tahun, di jalanan, dan acara lainnya.
Istilah coulrophobia sendiri baru muncul di akhir tahun 1990an. Beberapa film yang baru dirilis baru-baru ini seperti It atau Joker semakin meningkatkan kesadaran masyarakat akan phobia badut.
Perlu dipahami bahwa menderita coulrophobia dan merasa takut saat menonton film badut pembunuh merupakan dua hal berbeda. Coulrophobia menyebabkan rasa panik yang intens bahkan setelah badut sudah pergi, sementara rasa takut saat menonton film badut pembunuh akan hilang setelah film usai.
Para peneliti menemukan bahwa gambaran badut sebagai tokoh yang jahat dan mengerikan dalam film atau media hiburan lainnya telah secara langsung berkontribusi pada meningkatkan ketakutan masyarakat pada badut.
Berikut ini beberapa gejala fobia badut yang harus diwaspadai:
Semua gejala kepanikan itu muncul seketika saat melihat badut baik dari jarak dekat atau jauh, juga bisa muncul hanya karena mendengar cerita badut.
Ada banyak hal yang menyebabkan fobia. Dalam kasus phobia badut, beberapa penyebab yang mungkin antara lain adalah:
Ada hubungan yang erat antara karakter badut yang menakutkan di film dengan rasa takut yang muncul kepada penonton. Melihat terlalu banyak film horor dengan karakter badut di dalamnya—terlebih di usia dini—menyebabkan ingatan mengerikan tentang badut tersebut tertanam di dalam memori seseorang.
Memiliki pengalaman negatif yang berkaitan dengan badut, apalagi dalam kondisi ketika seseorang terpaku dan tidak bisa lari merupakan sebuah pengalaman traumatik yang memicu coulrophobia.
Misalnya, ditakuti-takuti akan diculik badut di masa kecil akan membuat seseorang trauma pada badut hingga dewasa.
Sejumlah penelitian menemukan bahwa memiliki anggota keluarga dekat yang menderita fobia bisa menyebabkan mereka memiliki fobia yang sama.
Hal ini merujuk pada asumsi bahwa fobia mungkin memiliki komponen genetik atau karena seseorang meniru tingkah laku anggota keluarga lainnya yang lebih tua.
Baca Juga: Anthropophobia (Fobia Orang): Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi, dll
Coulrophobia bisa menyerang segala usia dan jenis kelamin, meskipun wanita memiliki peluang yang lebih besar untuk merasa takut pada badut.
Penelitian menemukan bahwa tanda-tanda fobia badut bisa ditemukan sejak usia 3 tahun, terlebih lagi pesat ulang tahun anak-anak identik dengan kehadiran badut.
Sebagian besar fobia didiagnosa melalui pemeriksaan terapis atau tenaga ahli kesehatan mental dan kemudian memberikan perawatan sesuai dengan panduan diagnostik. Namun, mendiagnosa fobia badut tidak mudah.
Ini karena coulrophobia tidak termasuk ke dalam klasifikasi fobia resmi Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM), sehingga tidak ada kriteria khusus untuk melakukan diagnosa.
Namun beberapa hal berikut ini bisa didiskusikan dengan psikiater:
Baca Juga: Nomofobia (Takut Hidup Tanpa Ponsel): Gejala, Pengobatan, dll
Meskipun tidak ada panduan perawatan resmi untuk fobia badut, beberapa hal di bawah ini biasanya akan diberikan kepada terapis untuk pasien yang menderita fobia badut:
Psikoterapi adalah sebuah sesi dimana penderita membicarakan kecemasan dan fobia yang dialami. Untuk fobia badut, ada dua jenis terapi yang biasa diberikan:
Terapi obat biasanya diberikan bersamaan dengan psikoterapi. Jenis obat yang biasanya diberikan adalah:
Pengobatan untuk fobia badut juga bisa dilakukan di rumah melalui:
Beberapa orang yang menderita fobia badut mengalami serangan panik saat mereka melihat badut. Mereka juga bisa mengalami nyeri dada non-jantung, detak jantung lebih cepat, dan seperti terkena serangan jantung. Komplikasi lain yang mungkin muncul adalah gangguan panik.
Selebihnya, fobia badut tidak berbahaya karena bisa dihindari dengan mudah. Bila ada teman Anda yang mengalami fobia badut, sebaiknya jangan meledeknya dengan memberi kejutan badut karena dapat memicu serangan kepanikan yang berbahaya.
Itu dia penjelasan tentang fobia badut secara lengkap. Jika Anda atau orang terdekat menderita fobia ini hingga mengganggu aktivitas mereka sehari-hari, sebaiknya segera temui psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.