Toxic family adalah kondisi dengan anggota keluarga yang menjatuhkan atau menyakiti satu sama lain. Hal ini memberikan dampak buruk bahkan sampai dewasa. Selengkapnya kenali ciri-ciri, dampak, hingga cara menghadapi keluarga toksik berikut ini!
Toxic family atau juga dikenal dysfunctional family, adalah kondisi di mana setiap anggota keluarga saling menyakiti secara fisik, mental, dan psikologis. Anggota dalam keluarga toksik tidak mendapatkan cukup dukungan atau justru menjadi orang yang menghambat perkembangan dirinya sendiri dan saudaranya.
Individu yang ada dalam keluarga toksik jarang menyadari kesalahan yang ia lakukan, tetapi mudah menemukan kesalahan orang lain. Keluarga toksik dapat memberi pengaruh atau dampak negatif bagi seluruh anggota keluarga.
Meskipun mungkin sulit untuk menyimpulkan jika Anda memiliki keluarga yang toksik, tetapi berikut ini beberapa ciri yang bisa Anda kenali:
Keluarga toksik dapat menghabiskan waktu untuk bergosip tentang Anda dan saudara yang lain. Gosip ini sering kali bersifat jahat, yang bertujuan untuk menjatuhkan. Bersikap buruk terhadap anggota keluarga kepada anggota keluarga lainnya adalah biang dari kebanyakan keluarga toksik.
Toxic family adalah keluarga yang bersifat membatasi. Jika menjalani keseharian yang sangat terbatas, sangat kecil kemungkinannya untuk berubah atau memiliki kemampuan di usia tua yang sama dengan ketika berusia 18 tahun.
Dengan demikian, keluarga toksik bukanlah lingkungan yang memberikan kebaikan dan penerimaan. Jika ingin tampil beda dan berpikir terbuka dari yang diharapkan oleh anggota keluarga, mungkin akan mendapatkan ejekan dan bahkan direndahkan.
Baik sebagai orang tua maupun anak, Anda akan mengenali anggota lain di dalam keluarga dengan cukup baik untuk mengetahui bagaimana mereka bergerak, termasuk mencari kelemahan.
Anggota keluarga yang toksik akan menggunakan apa yang mereka ketahui tentang kelemahan saudaranya untuk membuat Anda merasa buruk tentang diri sendiri. Hal ini berpotensi mempermalukan Anda di depan orang lain.
Baca Juga: Toxic Relationship, Sadari Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya!
Pelecehan dalam satu keluarga berkisar dari pelecehan emosional hingga pelecehan fisik dan seksual. Dalam keluarga toksik, perilaku kasar adalah hal yang biasa, dan Anda mungkin dibuat merasa pantas dilecehkan.
Misalnya, mungkin Anda diminta untuk bungkam tentang pelecehan tersebut untuk menjaga nama baik keluarga. Pelaku ini dilindungi dalam keluarga dan dibiarkan bebas dari perilaku yang mereka perbuat.
Keluarga toksik menjadi demikian karena suatu alasan, dan biasanya alasan ini karena orang tua. Jika orang tua memperlakukan semua anak-anaknya setara dan memberikan cinta dan kasih sayang, kecil kemungkinannya akan ada rasa iri atau cemburu pada saudara kandung.
Namun, ketika anak-anak harus saling bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua dan satu anak dibuat merasa lebih baik atau lebih buruk dari yang lainnya, ini cenderung menimbulkan pertikaian dan persaingan.
Keluarga toksik memiliki anggota yang lemah dan saling memanfaatkan. Misalnya, Anda menjadi orang favorit dalam keluarga dalam satu minggu dan minggu berikutnya mungkin mereka mereka telah mengatakan hal-hal buruk di belakang Anda.
Dasar yang lemah ini membuat toxic family menjadi lingkungan yang mudah berubah dan tidak stabil. Anda mungkin tidak bisa tenang begitu tahu bahwa anggota keluarga mendukung Anda ketika mereka kemungkinan besar akan menusuk dari belakang.
Lingkungan ini mungkin membuat Anda merasa lelah, kesal, dan bingung saat berada di sekitar mereka.
Baca Juga: Merasa Memiliki Toxic Parents? Ini 8 Cara Mengatasinya
Anak yang tumbuh dalam keluarga toksik atau disfungsional sebagian besar mendapatkan efek negatif. Anak mungkin cenderung memiliki ketidakpercayaan, kecemasan, hinaan, dan emosi negatif lainnya ketika beranjak dewasa.
Dampak pola perilaku tertentu dapat dikenali pada anak dari toxic family, berikut di antaranya:
Jika memiliki latar belakang keluarga yang toksik atau jika situasi keluarga saat ini memiliki unsur-unsur toksik, ada langkah-langkah dapat membantu cara mengontrol dan mengatasi setiap situasi dalam keluarga.
Berikut ini cara menghadapi keluarga yang toksik:
Itulah pembahasan tentang apa itu toxic family atau kondisi keluarga yang bermasalah. Pahami cara mengatasi anggota keluarga atau orang tua yang toksik di sini.