Alexithymia adalah istilah untuk seseorang yang sulit mengekspresikan emosinya. Bagaimana kondisi ini bisa terjadi? Adakah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Alexithymia adalah istilah medis yang digunakan untuk semua masalah dengan mengekspresikan perasaan dan emosi. Seseorang dengan kondisi ini sulit untuk mengukapkan perasaan, merasakan empati, serta mengidentifikasi emosinya sendiri.
Seseorang dengan kepribadian ini bukan apatis; hanya saja tidak mengerti bagaimana mengomunikasikan emosi dan perasaannya. Psikiater dan profesor emeritus psikiatri di Harvard Medical School, Peter Sifneos, adalah orang yang pertama kali mencetuskan alexithymia.
Berdasarkan beberapa penelitian, ada sekitar 13% populasi manusia mengalami alexithymia. Kondisi ini juga dikaitkan dengan disabilitas kesehatan mental termasuk bentuk dari depresi, efek peristiwa traumatis, dan autisme.
Pada beberapa kasus, gejala dari kondisi ini sulit diidentifikasi karena seseorang mungkin merasa baik-baik saja. Namun penderita gangguan emosi ini mengalami masalah pribadi dalam konteks sosial, termasuk:
Orang dengan masalah perasaan dan emosi juga memiliki gejala lain, sebagai berikut:
Penderita alexithymia juga hampir tidak dapat mengungkapkan kebahagiaan, ketakutan, atau kesedihannya. Hal tersebutnya membuatnya cenderung terlihat datar dan kaku setiap saat.
Baca Juga: Pentingnya Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya
Seseorang mungkin tidak menyadari memiliki gangguan emosional karena gejalanya memang sulit dikenali. Namun jika kondisi ini mengganggu keseimbangan hidup Anda, konsultasi dengan psikiater diperlukan.
Pasalnya, gangguan emosi juga dikaitkan atau gejalanya muncul bersamaan dengan masalah mental seperti depresi, gangguan makan, skizofrenia, attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan post-traumatic stress disorder (PTSD).
Penyebab pastinya belum diketahui dengan pasti. Namun, kondisi ini diduga terjadi akibat kerusakan otak pada insula. Insula adalah sel-sel otak yang bekerja untuk mengatur emosi, empati, kondisi mental, dan keterampilan sosial.
Kondisi ini juga dikaitkan dengan gangguan kesehatan mental dan otak, seperti:
Selebihnya, penyebab pasti gangguan perasaan dan emosi belum dapat dipastikan. Kemungkinan besar dikembangkan oleh masalah kesehatan mental dari akumulasi kejadian traumatis di masa lalu.
Berikut ini beberapa faktor yang meningkatkan risiko gangguan emosional:
Anda harus konsultasi dengan psikiater atau seorang profesional kesehatan mental. Gangguan emosi ini sebenarnya tidak masuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) atau buku manual yang membahas penyakit mental.
Psikiater mungkin akan memberi jadwal konsultasi untuk mengenali gejala dan efeknya pada diri Anda. Kemudian, Anda akan diminta untuk menjawab kuesioner yang berisi pertanyaan seputar kondisi mental. Kuesioner dengan Skala Twenty-Item Toronto Alexithymia (TAS-20) menilai tentang:
Kuesioner dengan Bermond – Vorst Alexithymia Questionnaire (BVAQ) yang terdiri dari 40 item dalam lima subskala, sebagai berikut:
Psikiater juga mungkin menggunakan Skala Alexithymia Observer (OAS) atau indikator skala lainnya untuk mendiagnosis kondisi ini.
Baca Juga: Macam-Macam Emosi pada Manusia dan Pengaruhnya pada Kesehatan
Seperti gangguan kesehatan mental lainnya, setiap orang memiliki cara perawatan berbeda sesuai dengan gejala dan kebutuhan masing-masing. Profesional kesehatan mental juga harus mencari tahu akar masalah dari gangguan emosi tersebut; apakah akibat depresi, gangguan kecemasan, PTSD, efek traumatis, atau kemungkinan lainnya.
Secara umum, masalah kesehatan mental dapat diatasi dengan terapi untuk mengelola emosi dan merubah sudut pandang menjadi lebih baik. Berikut ini beberapa terapi psikologi yang paling sering digunakan:
Cognitive behavioral therapy (CBT) atau terapi perilaku kognitif digunakan untuk membantu pasien dalam mengenali pola pikir negatif, mengidentifikasi emosi, dan merubah sudut pandang menjadi lebih positif. Terapis akan fokus pada pemicu masalah mental dari masa lalu dan bagaimana cara mengelolanya.
Group therapy atau terapi grup adalah sesi terapi yang dilakukan secara berkelompok. Misalnya, satu kelompok terdiri dari 4-5 orang dengan masalah mental yang serupa. Sesi dipimpin oleh satu terapis sesuai dengan keahliannya. Jadwal terapi disesuaikan dengan setiap anggota.
Terapi grup dinilai lebih efisien secara biaya dan juga lebih efektif karena Anda memiliki teman lain untuk saling mendukung dan diskusi tentang gejala yang sama.
Psikoterapi adalah istilah luas untuk konsultasi seputar kesehatan mental baik dengan terapis, psikolog, psikiater, atau tenaga kesehatan mental profesional lainnya. Konsultasi tersebut akan membahas semua gejala yang Anda alami.
Anda akan dipandu untuk meningkatkan kesehatan mental, emosional, kesejahteraan umum untuk hidup Anda. Terapi grup dan terapi perilaku kognitif juga termasuk dalam jenis psikoterapi.
Gangguan pada kesehatan mental mungkin sulit untuk dicegah, namun setiap orang disarankan untuk melatih kemampuan koping yang baik. Terdapat beberapa cara untuk membuat perasaan Anda lebih baik, antara lain:
Perlu diingat bahwa alexithymia dapat mengganggu orang-orang di sekitar Anda karena mereka akan berpikir Anda tidak peduli dan apatis padanya.
Sangat disarankan untuk konsultasi dengan profesional kesehatan mental bila Anda merasa tidak baik-baik saja. Memperbaiki kesehatan mental sangat membantu dalam meningkatkan kualitas hidup serta hubungan dengan orang-orang yang Anda cintai.