Kulit kemerahan disertai adanya benjolan-benjolan kecil seperti jerawat dikenal sebagai rosacea. Kenali lebih jauh seputar penyakit ini melalui ulasan berikut.
Rosacea adalah penyakit peradangan kulit kronis yang biasanya terjadi di bagian wajah tertentu. Penyakit ini umumnya ditandai dengan kulit kemerahan dan benjolan kecil.
Kemerahan pada wajah tersebut bisa menyebar ke bagian wajah lainnya. Tidak hanya wajah, penyebaran rosacea bahkan bisa mencapai telinga, dada, dan punggung.
Penyakit rosacea bisa menimpa siapa saja, tetapi paling sering dialami oleh wanita berkulit putih. Orang berkulit gelap dan anak-anak jarang mengalaminya.
Jumlah kasus kejadian penyakit ini terbilang tinggi, terutama di kalangan ras kulit putih. Namun, tak jarang dokter salah mendiagnosis sehingga tingkat kejadian rosacea bisa jadi lebih tinggi dari yang telah dilaporkan.
Sering kali orang menyalahartikan rosacea sebagai jerawat. Akibatnya, ada persepsi kalau kondisi ini termasuk salah satu dari tipe jerawat wajah.
Namun, suatu hal yang keliru jika menganggap rosacea adalah jerawat, eksim, atau reaksi alergi kulit. Rosacea bukanlah sebuah jerawat meskipun gejala keduanya hampir mirip.
Ada 4 jenis rosacea. Setiap jenisnya memiliki gejala yang agak berbeda. Sebagai catatan, tidak menutup kemungkinan bagi seseorang untuk menderita lebih dari satu jenis penyakit kulit ini.
Berikut ini adalah jenis-jenis rosacea yang sebaiknya diketahui:
Erythematotelangiectatic rosacea juga dikenal sebagai rosacea tipe 1. Ini adalah jenis yang paling dikenal oleh kebanyakan orang.
Orang yang mengalaminya dapat mengalami kemerahan pada wajah sampai pembuluh darahnya terlihat.
Tipe kedua inilah yang sering kali disebut sebagai acne rosacea karena gejalanya tampak seperti jerawat. Akan tetapi, kondisi ini jelas bukan jerawat.
Jenis rosacea yang satu ini sering kali menyebabkan noda yang besar dan menyakitkan. Wanita paruh baya lebih rentan mengalaminya.
Jenis ketiga ini cukup jarang terjadi, tetapi sering kali dialami oleh kaum pria. Selain itu, tipe yang satu ini juga sering menyertai tipe rosacea yang lain.
Gejala yang umum dirasakan berupa penebalan kulit di hidung sehingga tekstur kulit seperti bergelombang.
Rosacea jenis ini terpusat di sekitar mata. Kondisi ini menyebabkan peradangan, baik di dalam mata, kelopak mata, maupun kulit di sekitar mata.
Oleh karena itu, penderita bisa mengalami mata memerah, iritasi, dan kelopak mata membengkak.
Baca Juga: Mengenal Rinofima, Penyakit Kulit yang Membuat Hidung Membesar
Gejala yang umum terjadi pada kebanyakan penderita rosacea adalah kulit kemerahan. Namun, setiap jenisnya memiliki beberapa gejala yang khas. Berikut ini adalah penjelasannya.
Beberapa gejala erythematotelangiectatic rosacea, antara lain:
Beberapa gejala papulopustular rosacea, di antaranya:
Gejala rhinophyma rosacea, antara lain:
Beberapa gejala ocular rosacea, antara lain:
Penyebab pasti penyakit kulit ini masih belum diketahui. Akan tetapi, kejadian rosacea terkait dengan beberapa hal, seperti:
Penelitian menemukan bahwa penderita rosacea terkait bakteri tertentu. Bakteri tersebut menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi secara berlebihan sehingga timbulah kemerahan di wajah.
Penyebab rosacea berikutnya berkaitan dengan kemunculan bakteri H. pylori di usus. Keberadaan bakteri tersebut mengundang respons terhadap hormon pencernaan. Akibatnya, kulit wajah menjadi kemerahan.
Serangga berukuran kecil ini sebenarnya tidak berbahaya jika masih berjumlah sedikit. Akan tetapi, bisa merugikan bila jumlahnya lebih banyak dari biasanya. Jumlah tungau yang berlebihan bisa mengiritasi kulit wajah dan munculah rosacea.
Wajah yang terus terpapar sinar matahari bisa mengakibatkan pelebaran dan kerusakan pada pembuluh darah sehingga akan mudah terlihat.
Cathelicidin adalah sebuah zat mengandung protein yang biasa digunakan untuk melindungi kulit dari infeksi. Pemakaiannya ternyata bisa menyebabkan rosacea secara tidak langsung.
Baca Juga: Mengenal Jerawat Hiperandrogen dan Cara untuk Mengatasinya
Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami penyakit kulit ini:
Selain itu, ada beberapa hal yang bisa memicu rosacea menjadi lebih buruk, di antaranya:
Ada tindakan tertentu yang akan dilakukan oleh dokter untuk menegakkan diagnosis rosacea. Dokter akan menggali informasi kesehatan pasien dan melakukan pemeriksaan fisik kulit.
Jika diperlukan, pasien akan menjalani beberapa tes untuk mengeliminasi kemungkinan masalah dermatitis lainnya, seperti jerawat, eksim, alergi, psoriasis, dan lainnya.
Apabila pasien mengalami ocular rosacea, maka pemeriksaan mata perlu dilakukan.
Belum ditemukan obat untuk menyembuhkan penyakit rosacea. Namun, ada sejumlah perawatan yang dapat membantu meredakan gejalanya agar tidak semakin buruk.
Tindakan pengobatan yang dapat diberikan, antara lain:
Obat rosacea bersifat simptomatik, yaitu hanya meredakan gejalanya dan bukan menyembuhkan penyakitnya. Obat ini bisa berbentuk topikal dan oral. Obat-obatan tersebut, di antaranya:
Terapi laser bisa membantu mengurangi kemerahan pada kulit akibat pembuluh darah yang membesar. Agar hasilnya maksimal, terapi perlu dilakukan berulang kali.
Penderita rosacea yang tidak segera menanganinya bisa mengalami beberapa komplikasi tertentu. Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:
Demikian penjelasan seputar penyakit kulit rosacea. Penyakit ini tidak bisa dicegah karena penyebabnya pun belum diketahui secara pasti. Namun, Anda bisa mencegahnya agar tidak berkembang semakin buruk. Caranya yaitu dengan segera melakukan beberapa perawatan dan menghindari pemicunya.