Gejala rabies memiliki tanda yang mirip dengan flu, disertai rasa tidak nyaman seperti demam atau sakit kepala. Waktu antara pajanan serta munculnya tanda rabies disebut masa inkubasi. Kondisi ini bisa berlangsung selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Pada dasarnya, gejala penyakit rabies tidak muncul dengan segera karena virus rabies bisa ada di dalam tubuh selama 1 hingga 3 bulan. Gejala awal rabies pada manusia akan muncul begitu virus melewati sistem saraf pusat dan memengaruhi otak.
Gejala rabies pertama yang dapat menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang bermasalah adalah munculnya demam. Selain demam, kesemutan atau rasa terbakar di lokasi luka bisa juga dirasakan. Saat virus sudah menyebar melalui sistem saraf pusat, Anda akan mengalami gejala lanjutan yang lebih parah, antara lain:
Apabila penderita rabies mengalami gejala lanjutan seperti di atas, hal itu menunjukan bahwa kondisi sudah memburuk. Bahkan, rabies dapat menyebabkan kelumpuhan, koma, hingga menjadi penyebab kematian.
Perlu diketahui bahwa penyakit rabies dapat berkembang dalam empat tahap berbeda. Berikut penjelasannya:
Masa inkubasi adalah waktu sebelum gejala rabies muncul. Biasanya berlangsung dari 3 hingga 12 minggu, tetapi bisa memakan waktu hanya 5 hari atau lebih dari 2 tahun. Semakin dekat gigitan ke otak, semakin cepat efeknya akan muncul.
Pada saat gejala rabies muncul, virus ini bisa sangat mengancam kondisi kesehatan. Siapapun yang terpapar virus harus segera mencari bantuan medis tanpa menunggu gejala.
Baca Juga: Bolehkah Penderita Asma Memiliki Hewan Peliharaan?
Masa prodromal memiliki gejala awal seperti flu, berikut adalah beberapa gejala yang mudah dikenali, antara lain:
Perlu diketahui, bahwa beberapa gejala di atas bisa bertahan 2 sampai 10 hari, dan kondisi ini bisa memburuk dari waktu ke waktu.
Menjelang akhir fase ini, pernapasan menjadi cepat dan tidak konsisten.
Gejala rabies yang satu ini adalah yang paling berbahaya, karena hanya dalam hitungan jam seseorang bisa meninggal—kecuali penderita menggunakan ventilator. Meski begitu, jarang seseorang dapat pulih dengan optimal jika sudah berada di tahap ini.
Baca Juga: 7 Hewan Pengisap Darah yang Bisa Membahayakan Kesehatan
Setelah Anda mendapatkan penjelasan lengkap mengenai gejala rabies seperti di atas, terdapat situasi tertentu yang membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami rabies, di antaranya:
Setelah terpapar virus rabies, Anda dapat melakukan serangkaian suntikan untuk mencegah infeksi tidak terjadi. Imunoglobulin rabies adalah yang pertama-tama diberikan untuk melawan infeksi.
Setelah itu, pemberian vaksin rabies adalah kunci untuk menghindari virus. Vaksin bisa diberikan dalam lima kali suntikan selama 14 hari. Protokol ini dikenal sebagai post-exposure prophylaxis.
Segera cari perawatan medis jika Anda digigit oleh binatang apa pun atau terpapar dengan hewan yang diduga menderita rabies.
Berdasarkan kondisi cedera dan situasi di mana paparan virus terjadi, dokter dapat memutuskan apakah Anda harus mendapatkan perawatan untuk mencegah rabies atau tidak.