Polidipsi adalah istilah dalam dunia medis untuk menggambarkan kondisi kehausan yang ekstrem dan sering. Mengapa hal ini bisa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Rasa haus umumnya dirasakan saat seseorang kekurangan cairan. Namun rasa haus yang berlebihan ini bisa menjadi tanda awal diabetes, terutama bagi penderita diabetes melitus. Tipe diabetes yang cukup sulit diatasi.
Saat tubuh penderita diabetes tidak dapat menurunkan level gula di dalam darah, maka level gula tersebut akan semakin meningkat secara abnormal. Hal inilah yang menyebabkan rasa haus ekstrem.
Selain itu, polidipsi adalah kondisi yang sering dikaitkan dengan dengan poliurinaria (sering buang air kecil). Keadaan ini juga dapat disebabkan oleh proses fisik yang menyebabkan Anda kehilangan banyak cairan. Misalnya karena berolahraga, terlalu konsumsi makanan yang mengandung banyak garam, atau meminum obat-obatan bersifat diuretik.
Baca Juga: 4 Manfaat Minuman Elektrolit bagi Kesehatan dan Cara Membuatnya
Gejala utama polidipsi adalah haus yang teramat sangat. Gejala ini akan terasa tepat setelah Anda meminum banyak air. Gejala lainnya mencakup:
Jika merupakan gejala diabetes, ada gejala tambahan yang juga terasa, yaitu:
Keadaan ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, misalnya:
Meminum terlalu banyak air dapat menyebabkan keracunan air, di mana air yang masuk ke dalam tubuh melarutkan sodium dan mineral-mineral lainnya, lalu membuangnya melalui keringat dan urine.
Keracunan air dapat menyebabkan sakit kepala, pusing dan disorientasi, kram otot, hingga mata berkunang-kunang tanpa sebab yang jelas.
Baca Juga: 7 Minuman Penambah Stamina yang Aman Dikonsumsi Setiap Hari
Jika rasa haus terjadi sementara atau sesekali saja, kemungkinan Anda dehidrasi atau mengonsumsi makanan yang salah. Seperti kebanyakan natrium, vitamin D, dan kafein. Hal ini bisa diatasi dengan mengubah pola makan.
Namun jika kondisi ini terjadi terus-menerus dan lebih dari satu minggu, sebaiknya cermati dengan menjawab pertanyaan berikut:
Konsultasi dengan dokter diperlukan jika Anda mengalami polidipsi yang berkelanjutan. Dokter mungkin akan tes darah, urine, atau
Polidipsi yang berkelanjutan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan tes darah, tes urin, serta tes deprivasi air. Dari hasil ketiga tes tersebut akan diketahui apakah keadaan ini merupakan gejala awal diabetes melitus atau insipidus.
Jika polidipsi ternyata adalah gejala psikologis, pasien akan diarahkan ke terapis, psikolog, atau psikiater. Kemungkinan pasien akan menjalani terapi perilaku jika memang keadaan ini disebabkan oleh gangguan mental.
Polidipsi adalah kondisi yang bisa dicegah dengan mengendalikan penyebabnya. Beberapa langkahnya adalah:
Pada akhirnya, perawatan dan pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Namun gaya hidup sehat dan seimbangan dapat mencegah terjadinya kondisi ini.