Papiloma laring adalah tumor yang berkembang pada saluran pernapasan bagian atas. Kondisi ini dapat menyebabkan gangguan pernapasan atau bahkan mengancam nyawa! Lebih lengkap simak penjelasannya di bawah ini mulai dari gejala, penyebab, pengobatan, hingga pencegahannya.
Papiloma laring atau laryngeal papilloma adalah tumor jinak yang disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Ini adalah tumor jinak yang sering kali terjadi pada laring dan saluran pernapasan bagian atas.
Laryngeal papilloma mirip dengan veruka pada kulit (kutil biasa) dan kondiloma akuminata, atau kutil kelamin. Sebagian besar penderita penyakit ini bahkan memerlukan tindakan operasi beberapa kali, karena tumor sering kali menyumbat jalan napas sehingga berisiko tinggi menyebabkan kematian.
Tumor jinak ini paling sering terjadi pada anak-anak. Meskipun jarang, penyakit ini dapat juga terjadi pada orang dewasa.
Laryngeal papilloma adalah salah satu tumor jinak yang paling sulit untuk diobati karena kecenderungannya yang tinggi untuk kambuh dan menyebar ke saluran pernapasan yang berdekatan.
Laryngeal papilloma biasanya tumbuh cepat dan ukurannya bervariasi dan dapat menimbulkan sejumlah gejala. Berikut ini beberapa gejala yang mungkin terjadi:
Papiloma laring kemungkinan bisa salah didiagnosis sebagai asma atau bronkitis kronis karena banyak gejala yang mirip.
Papiloma laring adalah tumor yang disebabkan oleh dua jenis human papillomavirus (HPV): HPV 6 dan HPV 11.
HPV tidak menyebabkan penyakit pada kebanyakan orang, tetapi sedikit orang yang terpapar virus HPV 6 atau 11 dapat mengembangkan papiloma laring dan kutil kelamin.
Nmaun, tidak diketahui mengapa beberapa orang mengembangkan penyakit ini dan yang lainnya tidak, tetapi virus ini diyakini menular melalui kontak seksual atau ketika seorang ibu dengan kutil kelamin menularkan virus HPV 6 atau 11 kepada bayinya saat melahirkan.
Guna untuk mendiagnosis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat kesehatan pasien, kemudian melakukan pemeriksaan kepala dan leher secara menyeluruh. Selama proses pemeriksaan ini, dokter juga akan menilai kualitas vokal, efisiensi, dan teknik berbicara.
Tergantung pada temuan kondisi, dokter mungkin perlu melakukan salah satu dari dua prosedur berikut ini:
Sampai saat ini belum ada obat untuk laryngeal papilloma. Meski begitu, perawatan utama adalah operasi untuk mengangkat tumor dari laring atau saluran napas. Operasi laser lebih diminati karena operasi konvensional bisa menyebabkan jaringan parut di laring.
Bahkan setelah pengangkatan, sering kali tumor muncul kembali dan pasien memerlukan beberapa operasi. Untuk beberapa pasien, operasi mungkin diperlukan setiap beberapa minggu guna menjaga saluran pernapasan tetap terbuka.
Dalam kasus yang ekstrem di mana ada pertumbuhan tumor yang agresif, trakeotomi dapat dilakukan. Prosedur ini dilakukan dengan membuat sayatan di depan leher pasien dan saluran pernapasan (selang trakea) dimasukkan melalui lubang (stoma) ke dalam trakea (tenggorokan). Hal ini membuat pasien bernapas melalui selang trakea bukan mulut dan hidung.
Alat tersebut sering kali digunakan untuk waktu yang singkat. Namun, beberapa pasien memerlukan selang trakea untuk waktu yang lebih lama agar saluran udara tetap terbuka. Hal ini bisa menyebabkan kesulitan berbicara dan pasien mungkin perlu mengunjungi dokter spesialis THT atau ahli patologi wicara-bahasa untuk belajar menggunakan suaranya dengan menggunakan katup bicara.
Dalam kasus yang berat, perawatan dengan obat bisa digunakan selain operasi, antara lain:
Baca Juga: Laringitis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan
Tindakan operasi jalan napas laring dapat menyebabkan beberapa komplikasi. Komplikasi pertama dan paling umum adalah kekambuhan luka atau penyebaran tumor ke jaringan yang berdekatan karena iatrogenic squamous metaplasia.
Selain itu, pengangkatan tumor secara agresif dapat menyebabkan jaringan parut pita suara atau glottic. Komplikasi ini dapat memengaruhi kualitas fonasi pita suara. Komplikasi lain dalam penggunaan operasi laser adalah saluran napas terbakar.
Papillomatosis laring dapat dicegah dengan dengan vaksin HPV. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) saat ini merekomendasikan semua anak (laki-laki dan perempuan) menerima vaksin HPV pada usia 11 atau 12 tahun.
Konsultasilah dengan dokter anak apakah jenis vaksin HPV yang akan diterima anak Anda akan melindungi dari HPV 6 dan 11.
Bagi Anda yang tinggal di Jakarta dan ingin mendapatkan vaksin HPV, bisa kunjungi apotek Farmaku. Untuk info lebih lanjut klik vaksin HPV Apotek Farmaku Kelapa Gading Square.