Kekurangan yodium terjadi ketika kadar yodium di dalam tubuh berkurang. Kondisi ini menjadi penyebab utama hipotiroid dan penyakit gondok. Simak penjelasan mengenai tandanya pada tubuh hingga cara mengatasinya dalam ulasan berikut ini.
Kekurangan zat yodium dapat menimbulkan penyakit seperti gondok, kretinisme, dan hipotiroidisme.
Berikut ini adalah sejumlah tanda yang bisa Anda amati:
Penyakit ini memiliki gejala khas berupa pembengkakan pada area laring akibat kelenjar tiroid yang membesar.
Pembesaran kelenjar tiroid terjadi akibat kurangnya kadar yodium di dalamnya. Secara otomatis, kelenjar tersebut akan membesar dan tampak seperti benjolan-benjolan (nodular).
Gondok juga bisa disertai oleh gejala-gejala lainnya, seperti:
Baca Juga: 10 Manfaat Yodium untuk Kesehatan Tubuh
Kondisi ini terjadi ketika kadar hormon tiroid di dalam tubuh tidak mencukupi, padahal hormon tiroid ini memiliki tugas penting bagi kelancaran sistem organ tubuh.
Beberapa gejala hipotiroidisme, di antaranya:
Sementara itu, pada anak-anak hipotiroidisme dapat menimbulkan berbagai gejala berikut:
Di sisi lain, hipotiroidisme pada bayi dapat dikenali melalui gejala berikut ini:
Gangguan kognitif akibat kekurangan yodium dapat ditunjukkan dengan sejumlah gejala berikut:
Kurangnya yodium di dalam tubuh wanita dapat diamati lewat sejumlah tanda berikut:
Hipertiroidisme akibat kurang yodium bisa mengakibatkan komplikasi berbahaya, yaitu myxedema (koma miksedema). Meskipun kondisi ini tergolong langka, Anda perlu mewaspadainya.
Periksakan kondisi ke dokter jika mengalami berbagai gejala berikut:
Selain itu, jika Anda mengalami gejala kekurangan yodium seperti yang telah disebutkan di atas, segera periksakan kondisi ke dokter.
Yodium adalah senyawa kimia yang masuk ke dalam kategori mineral non-logam. Yodium (iodine) adalah zat yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan hormon tiroid.
Hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid. Kelenjar ini terletak di bagian bawah leher, persisnya di rongga pernapasan (laring). Hormon ini bertugas untuk menunjang kelancaran fungsi tubuh.
Mengingat fungsi yodium sangat penting untuk memproduksi hormon tiroid, kadar yodium yang kurang akan memberikan negatif bagi kesehatan tubuh.
Kekurangan yodium dapat terjadi jika kebutuhan yodium di dalam tubuh kurang dari jumlah yang dianjurkan. Penting diketahui, orang dewasa membutuhkan setidaknya 150 mcg yodium per hari. Sementara itu, kebutuhan pada wanita hamil akan lebih banyak, yakni 200 mcg tiap harinya.
Tubuh tidak bisa memproduksi yodium sendiri. Oleh karena itu, agar nutrisi ini bisa didapatkan tubuh, Anda perlu mengonsumsi makanan yang mengandung yodium, seperti:
Baca Juga: Selain Garam, Ini 11 Makanan yang Mengandung Yodium
Mendeteksi kekurangan yodium, baik pada orang dewasa maupun anak-anak, menjadi sangat penting mengingat akibat kekurangan yodium yang ditimbulkan bisa sangat berbahaya.
Guna memastikan apakah pasien mengalami penyakit kekurangan yodium, dokter akan menegakkan serangkaian prosedur diagnosis, yakni:
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan pada pasien terkait keluhan yang dialami, seperti:
Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien dengan merujuk pada gejala-gejala umum daripada kekurangan yodium, seperti adanya pembengkakan kelenjar tiroid yang dapat terlihat dari leher yang membesar.
Dokter akan menegakkan prosedur pemeriksaan penunjang guna memastikan diagnosis kekurangan yodium pada pasien. Prosedur pemeriksaan penunjang ini lantas terbagi menjadi:
Dokter akan melakukan pemeriksaan darah guna mendeteksi kadar yodium dan kadar hormon tiroid di dalam tubuh pasien.
Pertama-tama, dokter akan mengambil sampel darah pasien, lalu mengirimkannya ke laboratorium untuk diidentifikasi.
Pemeriksaan urine dilakukan untuk mengetahui apakah pasien mengidap kekurangan yodium atau tidak. Dokter akan meminta pasien untuk memberikan sampel urine dalam waktu 1 x 24 jam.
Setiap orang akan memiliki kadar yodium yang berbeda-beda. Hal ini bergantung pada beberapa faktor, seperti usia dan riwayat kesehatan pasien.
Tes ini dilakukan untuk mengidentifikasi apakah seorang pasien mengalami kekurangan yodium atau tidak.
Pada prosedur ini, dokter akan mengoleskan yodium pada kulit pasien. Setelah menunggu selama 24 jam, dokter akan memeriksa perubahan warna yang terjadi.
Jika jumlah yodium pada pasien cukup, warna yodium pada kulit pasien tersebut akan hilang cukup lama, yakni lebih dari 24 jam. Sementara itu, yodium tersebut akan mudah hilang pada pasien yang mengalami kekurangan yodium.
Pengobatan dilakukan guna mengatasi komplikasi dan morbiditas yang ditimbulkan dari masalah kesehatan ini. Beberapa cara mengatasi kekurangan yodium meliputi:
Umumnya kurangnya yodium di dalam tubuh dapat diatasi dengan diet sehat. Konsumsilah lebih banyak makanan yang mengandung yodium.
Dokter akan meresepkan levothyroxine pada pasien yang mengalami hipotiroidisme. Selain itu, dokter juga kemungkinan akan meresepkan kortikosteroid dan aspirin untuk mengobati peradangan.
Beberapa tindakan medis yang dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan yodium, di antaranya:
Tiroidektomi, yakni prosedur operasi pembedahan untuk mengobati gondok yang sudah terlanjur membesar. Umumnya, cara mengatasi kekurangan yodium yang satu ini ditegakkan apabila gondok sudah menyebar sampai ke mediastinum anterior.
Tindakan ini berfungsi untuk mengempiskan gondok yang terjadi akibat pembesaran kelenjar tiroid. Penggunaan yodium radioaktif diklaim mampu mengempiskan gondok sebesar 40-60 persen.
Kendati begitu, cara mengatasi kekurangan yodium dengan memberikan yodium radioaktif dapat menyebabkan hipotiroidisme permanen.
Baca Juga: 13 Manfaat Garam Himalaya bagi Kesehatan, Detoksifikasi hingga Kecantikan Kulit
Cara mencegah kekurangan yodium yang utama adalah dengan mencukupi kebutuhan yodium harian.
Idealnya, angka kebutuhan yodium harian adalah sebagai berikut:
Demikian penjelasan seputar kekurangan yodium, mulai dari penyebab hingga tindakan pencegahan yang bisa dilakukan. Jangan lupa cukupi kebutuhan konsumsi yodium harian Anda agar tidak mengalami berbagai masalah kesehatan seperti di atas.