Kanker pelvis renalis dan ureter adalah kanker yang terbentuk di pelvis ginjal dan ureter. Simak penjelasan mengenai gejala, penyebab, hingga cara mengobatinya dalam ulasan berikut.
Kanker bisa terbentuk di pelvis ginjal dan ureter. Jenis kanker ini tergolong ke dalam karsinoma urothelial (karsinoma sel transisional).
Pelvis ginjal merupakan bagian berongga pada setiap ginjal, sedangkan ureter merupakan tabung yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih. Bila dibiarkan tanpa perawatan, lama-kelamaan kanker bisa menyebar (bermetastasis) ke bagian tubuh lainnya.
Beberapa gejala kanker ini, antara lain:
Baca Juga: 10 Jenis Kanker yang Bisa Muncul Tanpa Gejala Awal, Jangan Diabaikan
Segera periksakan diri ke dokter apabila mengalami nyeri pada pinggang bagian samping atau punggung bagian bawah. Selain itu, periksakan juga ke dokter apabila mendapati urine yang disertai darah.
Anda juga sebaiknya mewaspadai beberapa gejala yang telah disebutkan di atas. Diagnosis dini dapat membantu meningkatkan keberhasilan perawatan.
Kondisi ini terjadi ketika terjadi perubahan sel-sel pada bagian tubuh ini. Kemunculan kanker diawali dari lapisan yang melapisi bagian dalam pelvis ginjal atau ureter (sel urothelial).
Sampai saat ini, penyebab kejadian kanker ini tidak diketahui secara pasti. Namun, iritasi yang terus-menerus pada ginjal akibat zat-zat berbahaya menjadi salah satu pencetusnya.
Meski penyebab kondisi ini belum diketahui dengan jelas, ada sejumlah faktor yang diketahui dapat memperbesar risiko kejadian kanker ini.
Beberapa faktor risiko kanker pelvis renalis (ureter), antara lain:
Sebelum mendiagnosis, dokter atau tenaga medis akan menanyakan gejala yang dirasakan dan melakukan pemeriksaan fisik, termasuk memeriksa area perut (abdomen).
Pada kasus yang jarang terjadi, pemeriksaan dapat menunjukkan adanya pembesaran pada ginjal.
Apabila pasien menderita kanker pelvis renalis dan ureter, hasil tes dapat berupa:
Selain itu, sistoskopi dapat dilakukan untuk memeriksa kondisi kandung kemih dan saluran urine.
Sejumlah tes pencitraan juga akan membantu menegakkan diagnosis. Beberapa tes tersebut, di antaranya:
Tes pencitraan dapat menunjukkan apakah kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau belum.
Baca Juga: Urinoma, Penumpukan Urine yang Terjadi di Luar Saluran Kemih
Sejumlah pengobatan yang dilakukan bertujuan untuk menghilangkan sel kanker yang tumbuh sehingga tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Beberapa tindakan pengobatan yang bisa dilakukan, di antaranya:
Kemoterapi adalah perawatan kanker yang melibatkan pemberian obat-obatan, baik oral (diminum) maupun injeksi (disuntikkan).
Perawatan ini dilakukan ketika sel kanker sudah menyebar ke bagian tubuh lain di luar ginjal atau ureter.
Bentuk kanker pelvis renalis dan ureter mirip dengan kasus kanker kandung kemih. Oleh karena itu, dokter dapat memberikan jenis kemoterapi yang sama.
Sama dengan kemoterapi, penanganan kanker dengan imunoterapi dapat diberikan saat kanker sudah menyebar ke organ lain di luar ginjal dan ureter.
Dokter dapat memberikan pengobatan imunoterapi yang sama dengan kasus kanker kandung kemih. Pasalnya, keduanya merupakan bentuk kanker yang serupa.
Tindakan pembedahan dapat dilakukan untuk menghilangkan kanker dari bagian tubuh yang terdampak. Beberapa tindakan operasi untuk menangani kanker pelvis renalis dan ureter, antara lain:
Beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat jenis kanker ini, antara lain:
Baca Juga: 6 Pantangan Makanan bagi Penderita Kanker Serviks
Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan, antara lain:
Demikian penjelasan seputar kanker pelvis renalis dan ureter. Bila mengalami gejala-gejala yang berhubungan dengan penyakit ginjal, misalnya nyeri pada pinggang samping atau punggung bawah atau urine disertai darah, segera periksakan kondisi ke dokter.