Jantung berdebar adalah sensasi di mana jantung berdetak terlalu keras, cepat, berdegup kencang, berdetak lemah, atau ritme tidak beraturan yang dirasakan di leher, tenggorokan, atau dada. Simak penjelasan mengenai penyebab hingga cara mengatasinya di bawah ini.
Jantung berdebar atau yang disebut juga dengan palpitasi umumnya terjadi setelah seseorang dengan kondisi tertentu, misalnya mengonsumsi kafein, obat-obatan tertentu, alkohol, akibat stres, atau efek setelah olahraga berat.
Umumnya, kondisi ini tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya, namun dalam kondisi medis tertentu gejala jantung berdebar kencang diikuti dengan:
Gejala tersebut bisa jadi tanda dari kondisi jantung yang lebih serius seperti detak jantung tidak beraturan atau aritmia. Segera hubungi dokter apabila jantung Anda berdegup kencang dan diikuti dengan gejala lain yang lebih serius.
Kondisi ini umumnya hanya berlangsung selama hitungan detik atau menit dengan gejala sebagai berikut:
Gejala ringan akan berhenti dan hilang dengan sendirinya. Apabila kondisi ini sering terjadi dan diikuti dengan gejala lain yang berat seperti nyeri dan sesak napas, maka segera hubungi dokter karena dikhawatirkan merupakan tanda kondisi medis lainnya.
Apabila detak jantung cepat tidak sering terjadi dan hanya berlangsung dalam hitungan detik, Anda tidak perlu penanganan medis.
Hubungi dokter apabila kondisi ini sering terjadi dan dibarengi dengan gejala seperti:
Dokter mungkin akan menyarankan tes jantung untuk diagnosis apakah palpitasi akibat masalah jantung serius.
Baca Juga: 10 Gejala Serangan Jantung yang Umum Terjadi, Jangan Anggap Sepele!
Sering kali penyebabnya tidak diketahui secara pasti, namun berikut ini beberapa penyebab jantung berdebar kencang secara umum:
Kondisi yang memengaruhi kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, ketakutan, atau serangan panik, sering memicu kerja jantung lebih kuat dan cepat dalam kondisi tersebut.
Respons emosi lainnya seperti terkejut, syok, atau pengaruh stres juga membuat jantung berdegup kencang dalam durasi sangat singkat.
Pola hidup sehari-hari seperti kebiasaan merokok, kurang istirahat, dan waktu tidur yang tidak teratur juga memicu timbulnya gejala jantung sering berdebar, yang mungkin bisa menjadi tanda bahwa tubuh Anda kelelahan.
Beberapa orang mengalami detak jantung cepat setelah mengonsumsi beberapa jenis makanan dan minuman, seperti:
Saat Anda sedang atau setelah latihan berat, jantung mungkin berdebar lebih cepat untuk beberapa detik. Bila itu terjadi, Anda mungkin harus beristirahat beberapa saat.
Baca Juga: 14 Ciri Jantung Lemah dan Cara Mengatasinya
Perubahan hormon seperti:
Beberapa kandungan yang memicu jantung berdebar, seperti:
Efek samping dari penggunaan beberapa obat, seperti:
Beberapa gangguan kesehatan yang memengaruhi detak jantung, seperti:
Kondisi medis yang lebih serius terkait penyakit jantung, termasuk:
Apabila kondisi ini didasari faktor risiko penyakit jantung, maka harus segera ditangani untuk perawatan kesehatan yang lebih efektif.
Dokter akan mengecek kesehatan fisik, riwayat kesehatan, observasi seputar obat-obatan yang sedang dikonsumsi, gaya hidup, tingkat stres, dan seberapa sering gejala jantung berdebar muncul.
Apabila dicurigai terdapat kondisi medis yang lebih serius, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes darah dan beberapa pemeriksaan jantung, seperti:
Dokter akan merujuk Anda ke dokter spesialis jantung untuk perawatan lebih lanjut apabila didiagnosis mengalami masalah jantung tertentu.
Cara mengatasi jantung berdebar tergantung pada penyebab yang menyertainya. Apabila tidak ada masalah jantung serius, dokter tidak akan meresepkan obat jantung berdebar namun hanya memberikan saran perubahan pola hidup.
Berikut ini cara meredakan jantung berdebar secara umum:
Apabila kondisi jantung berdebar dipicu oleh faktor psikologi, maka Anda dianjurkan untuk mengelola emosi dan stres dengan cara berikut ini:
Cara mengatasi jantung berdebar-debar berikutnya adalah dengan membatasi makanan atau minuman pemicu seperti kafein, makanan pedas, gula, lemak, dan karbohidrat dalam porsi besar. Selain itu, hindari juga konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan ilegal.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping yang membuat jantung berdebar, seperti obat-obatan yang bertindak sebagai stimulan, obat batuk dan pilek, serta jenis suplemen herbal dan nutrisi tertentu. Konsultasikan pada dokter tentang efek samping tersebut.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan memberikan resep obat jantung berdebar seperti beta-blocker atau calcium-channel blocker. Apabila gejala jantung berdebar akibat indikasi penyakit jantung, dokter akan merujuk Anda ke spesialis irama jantung atau ahli elektrofisiologi.
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi peningkatan risiko jantung berdebar debar, antara lain:
Nah, itulah pembahasan lengkap tentang penyebab jantung berdebar hingga pencegahan yang bisa Anda lakukan. Umumnya, gejala ini tidak memerlukan perawatan medis khusus, namun dalam beberapa kasus ini bisa menjadi tanda penyakit jantung. Konsultasikan pada dokter untuk diagnosis lengkap.