Ketika cedera paru terjadi, paru-paru bisa menjadi meradang. Pembuluh darah kecil atau kapiler di paru-paru bisa bocor karena terlalu banyak cairan ke kantung udara paru-paru (alveoli). Hal ini membuat paru-paru terisi udara yang menyebabkan sistem pernapasan gagal. Kondisi ini disebut acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau sindrom distres pernapasan akut. Ini adalah bentuk parah dari acute lung injury (ALI) atau cedera paru akut . Ini biasanya terjadi dalam waktu satu sampai tiga hari setelah cedera. Suatu jenis edema paru non-jantung –penumpukan cairan di paru-paru bukan karena penyakit jantung, yaitu ARDS, dapat menyebabkan kadar oksigen yang rendah dalam darah. Kebanyakan kasus, orang mengalami ARDS sementara di rumah sakit karena masalah kesehatan lainnya, seperti cedera berat.
ARDS dapat mengancam kehidupan karena organ dan jaringan lain membutuhkan oksigen untuk bekerja dengan baik. Namun, karena kemajuan pengobatan, lebih banyak orang yang selamat dari cedera paru-paru dan ARDS daripada di masa lalu. Hampir 190.000 orang di Amerika Serikat dipengaruhi oleh ARDS setiap tahun.
Tanda dan gejala mungkin berbeda tergantung pada penyebab cedera paru. Anda mungkin memiliki gejala seperti ini, baik karena cedera yang mendasari atau dari ARDS dan tingkat oksigen yang rendah:
Dalam beberapa kasus, penyebab cedera paru dapat diketahui dengan jelas. Dalam kasus lain, dokter mengajukan pertanyaan dan melakukan pemeriksaan fisik, mendengarkan suara paru-paru, jantung, memeriksa wara kulit, dan warna bibir. Untuk memastikan penyebab gejala dan cedera paru, serta beratnya kondisi, dokter akan melakukan pemeriksaan tambahan, seperti ini: