Candidiasis atau kandidiasis adalah salah satu jenis infeksi jamur pada manusia yang paling sering terjadi. Meskipun kondisi ini umumnya tidak berbahaya, akan tetapi jika tidak ditangani tetap dapat memicu infeksi lainnya. Selengkapnya simak gejala, penyebab, hingga pengobatan di bawah ini.
Candidiasis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh beberapa jamur dari genus Candida. Umumnya infeksi menyerang bagian kulit dan mukosa (selaput lendir lapisan kulit dalam). Candidiasis dapat muncul di beberapa bagian tubuh dan menyebabkan penyakit dengan gejala yang berbeda-beda.
Penyakit candidiasis dapat menular apabila melakukan kontak langsung dengan terinfeksi. Namun jika kondisi tubuh Anda dalam keadaan baik, biasanya tidak akan dengan mudah tertular.
Jamur Candida biasanya tidak menyebabkan efek buruk pada penderitanya, kecuali pada bayi dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti penderita diabetes.
Segera hubungi dokter jika Anda memiliki tanda-tanda infeksi jamur yang kompleks. Anda juga harus membuat ke dokter jika mengalami hal berikut, termasuk:
Jika Anda menduga memiliki infeksi jamur tetapi tidak yakin, penting untuk segera menemui dokter guna mendapatkan diagnosis yang tepat. Dokter juga dapat memberi tahu Anda apabila ada hal lain yang menjadi pemicu.
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa lokasi yang berbeda dapat menyebabkan kandidiasis yang berbeda. Gejala yang dirasakan juga dapat berbeda-beda pada setiap jenisnya.
Berdasarkan jenis atau lokasi, berikut ini adalah gejala yang bisa terjadi, di antaranya:
Jenis ini biasanya muncul di lipatan kulit seperti selangkangan, ketiak, bawah payudara, dan sela-sela jari. Infeksi jamur candidiasis pada kulit dapat menyebabkan bercak berwarna merah terang yang dapat meluas dan dikelilingi bintik merah kecil.
Bercak tersebut biasanya terasa gatal, perih, bisa disertai nanah apabila diikuti dengan infeksi sekunder oleh bakteri.
Candidiasis oral adalah infeksi jamur yang terjadi pada lapisan dalam mulut akibat candida albicans. Kondisi ini ditandai dengan gejala berikut, meliputi:
Vulvovaginal candidiasis adalah inflamasi pada vulva dan vagina yang disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Diperkirakan sekitar 75% wanita akan memiliki setidaknya satu episode vulvovaginal candidiasis. Gejala yang dapat dikenali, di antaranya:
Baca Juga: Infeksi Jamur Vagina: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Balanophosthitis ditandai dengan bercak berwarna merah pada area kelamin pria, terutama pada ujung penis. Kondisi ini lebih sering dijumpai pada pria yang belum pernah disunat atau sirkumsisi. Gejala lainnya yang mungkin terjadi, termasuk:
Napkin dermatitis atau ruam popok biasanya disebabkan membiarkan popok yang lembap dan kotor dalam waktu yang lama pada bayi. Kondisi ini dapat menyebabkan kulit bayi teriritasi yang dapat memicu infeksi.
Gejalanya sama seperti intertrigo dan dapat menyebar ke daerah kemaluan.
Jenis infeksi jamur candidiasis ini biasanya dijumpai pada kuku yang sering terpapar air dalam jangka waktu yang lama. Onikomikosis sering disertai intertrigo pada jari kaki. Gejala yang terjadi pada kuku, meliputi:
Spesies jamur yang paling sering menyebabkan candidiasis adalah jamur Candida albicans. Selain itu, jenis jamur Candida lainnya yang juga bisa menyebabkan kondisi ini, antara lain:
Jamur biasanya akan berkembang di bagian kulit yang lembap, terutama pada daerah lipatan kulit seperti ketiak, bokong, dan pusar.
Perkembangan jamur yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan kulit dan kemudian memicu infeksi. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, lokasi infeksi jamur yang berbeda akan menghasilkan jenis kandidiasis yang berbeda pula.
Sistem kekebalan tubuh yang menurun dapat meningkatkan faktor risiko seseorang terkena candidiasis. Berikut ini adalah kondisi yang melemahkan kekebalan tubuh, antara lain:
Penggunaan alat dan tabung implan yang menembus ke dalam tubuh seperti kateter urine dan selang infus juga memudahkan jamur masuk ke dalam tubuh. Selain itu, pengguna narkoba yang menggunakan jarum kotor dapat memasukkan jamur langsung ke aliran darah atau jaringan dalamnya.
Sebagai langkah awal, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan pada pasien tentang gejala yang dialami. Selain itu, untuk memastikan diagnosis dokter juga akan melakukan pemeriksaan seperti berikut ini:
Mengidentifikasi spesies Candida yang menyebabkan infeksi dapat membantu karena dokter akan dapat meresepkan obat antijamur yang mungkin efektif dalam mengobati spesies tertentu.
Penanganan penyakit candidiasis tentunya harus disesuaikan dengan jenis dan lokasi penyakitnya. Berikut adalah beberapa pilihan pengobatan untuk mengatasi kandidiasis, di antaranya:
Obat antijamur dari golongan azole yang paling umum digunakan untuk mengatasi kandidiasis adalah clotrimazole, miconazole, dan ketoconazole.
Obat-obatan tersebut dapat berbentuk obat topikal seperti krim untuk kulit atau gel untuk vagina. Obat jenis ini juga dapat berupa krim untuk mulut dan tablet hisap untuk mengatasi candidiasis oral.
Obat oral mungkin diberikan apabila infeksi luas atau tidak dapat diatasi dengan menggunakan obat topikal. Obat oral juga berasal dari kelas azole, tapi jenisnya adalah seperti itraconazole, ketoconazole, dan fluconazole.
Obat antijamur lainnya yang dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur candidiasis adalah seperti Amphotericin B dan nystatin.
Amphotericin B dapat tersedia dalam bentuk oral dan suntik. Sedangkan untuk nystatin dapat berupa cairan suspensi, krim, dan tablet vagina. Nystatin krim adalah yang umum digunakan untuk mengatasi napkin dermatitis.
Antibiotik adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik hanya akan diberikan apabila terjadi infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.
Candidiasis dapat menyebabkan komplikasi apabila dibiarkan atau tanpa pengobatan yang tepat. Berikut ini komplikasi yang mungkin terjadi, di antaranya:
Baca Juga: Penyakit Jamur Hitam: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll
Jamur akan mudah berkembang di tempat yang lembap seperti lipatan kulit. Maka dari itu, untuk menghindari infeksi jamur candidiasis, berikut ini langkah-langkah pencegahan yang dapat Anda dilakukan, antara lain: