Pemerintah sedang mempertimbangkan bahwa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung akan menjadi endemi. Lantas apa perbedaan antara keduanya? Yuk, cari tahu selengkapnya di bawah ini.
Berikut ini adalah definisinya:
Sejak virus SARS-CoV-2 atau COVID-19 di tahun 2019 menyebar ke seluruh dunia dan menjadi pandemi. Kini, pemerintah Indonesia berencana mengubah status pandemi menjadi endemi.
Berikut ini beberapa perbedaan endemi dan pandemi, di antaranya:
Menurut World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pandemi adalah penyakit yang biasanya disebabkan oleh patogen atau jenis virus yang baru muncul.
Sedangkan epidemi terjadi ketika virulensi patogen tertentu berubah, yakni virus bermutasi dan menjadi lebih menular. Epidemi juga dapat terjadi ketika penyakit baru masuk ke daerah tertentu.
Dalam penularannya, ada perbedaan pandemi dan endemi yang bisa Anda kenali. Pandemi bisa berupa zoonosis, merupakan jenis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia. Sedangkan endemi terjadi apabila suatu penyakit ditularkan dari orang ke orang.
Seberapa berbahaya atau fatalnya penyakit dalam pandemi tergantung pada virus spesifik dan kesehatan individu. Bahkan jika dalam persentase, suatu penyakit tidak berbahaya dalam banyak kasus, jumlah pasti penyakit serius selama pandemi bisa sangat tinggi. Ini hanya karena sejumlah besar orang terinfeksi patogen secara keseluruhan.
Sedangkan endemi adalah infeksi di mana tingkat keseluruhannya statis, yakni tidak naik dan tidak turun. Lebih tepatnya, proporsi orang yang bisa sakit menyeimbangkan ‘angka reproduksi dasar’ virus, yaitu jumlah individu yang akan terinfeksi, dengan asumsi populasi di mana setiap orang bisa sakit.
Apa beda pandemi dan endemi dalam pengendalian virus?
Meskipun endemik selalu ada di suatu wilayah, ini berbeda dari pandemi karena virusnya agak terkendali dan tidak menyebar di luar kendali dan tidak menyulitkan tenaga medis. Flu adalah virus endemik yang memiliki pilihan pengobatan dan vaksin tahunan.
Perbedaan endemi dan pandemi selanjutnya dilihat dari pencegahannya. Dalam kasus pandemi, apabila suatu penyakit baru bagi manusia, sangat sedikit orang yang kebal terhadap virus.
Vaksinasi juga tidak tersedia dalam kasus tersebut, biasanya diproduksi kemudian. Hal ini dapat menyebabkan sebagian besar orang menjadi terinfeksi.
Sedangkan endemi, vaksin atau obat sudah tersedia mengingat penyakit (misalnya flu) sudah biasa terjadi dalam suatu wilayah. Oleh karenanya, ada pilihan pengobatan atau vaksin tahunan untuk membantu mengendalikan penyebaran penyakit.
Baca Juga: Dampak Pandemi terhadap Kesehatan Mental dan Cara Mengatasinya
Setelah mengenali apa bedanya istilah endemi dan pandemi, ketahui pula bagaimana perubahan status dari pandemi menjadi endemi.
Sejak kemunculan SARS-CoV-2 atau COVID-19 di tahun 2019, pandemi telah menyebabkan gangguan secara meluas pada aktivitas, perjalanan, dan rekreasi. Perkembangan virus Corona akan mengubah pandangan kehidupan pada umumnya.
Contoh kasusnya: demam kuning dan epidemi malaria menyebabkan penggunaan tirai di pintu dan jendela. Wabah tifus dan kolera membawa perubahan kesehatan di masyarakat, seperti air bersih dan sistem saluran pembuangan yang baik.
Dampak yang paling mungkin dari pandemi COVID-19 adalah transisi virus ke status endemi, bukan menghilang sepenuhnya.
Endemi COVID-19 dapat diartikan dengan penggunaan masker yang berkelanjutan di tempat-tempat seperti transportasi umum, pengaturan dalam ruangan, dan kantor. Hal ini mungkin sangat penting selama puncak musim hujan atau dingin, ketika virus pernapasan seperti SARS-CoV-2 lebih mudah menular.
Namun, dengan upaya masyarakat yang patuh terhadap protokol kesehatan, tingkat vaksinasi yang tinggi, dan perawatan yang lebih baik, COVID-19 berpotensi menjadi penyakit yang mampu diatasi masyarakat, seperti halnya flu musiman.