Masalah yang paling sering terjadi jika Anda memiliki gaya hidup kurang aktif adalah gangguan pada sendi. Selain itu, kebiasaan ini juga dapat membuat seseorang lebih berisiko mengalami diabetes. Kenapa dua hal tersebut saling berkaitan? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), memiliki gaya hidup pasif atau sedentary lifestyle adalah salah satu masalah serius bagi kesehatan tubuh. Tidak aktif secara fisik seperti sering duduk, berbaring, atau jarang olahraga.
Bahkan WHO mengungkapkan bahwa gaya hidup pasif merupakan 1 dari 10 penyebab utama meninggal lebih cepat dan penyakit yang tidak disembuhkan, seperti diabetes tipe 2.
Sebagian besar kasus kematian itu disebabkan oleh gangguan kardiovaskular yang sangat berisiko terjadi pada penderita prediabetes dan diabetes.
Selain itu, gaya hidup pasif menjadi akar pemicu kelebihan berat badan, yang merupakan penyebab prediabetes dan diabetes tipe 2.
Obesitas merupakan faktor utama untuk mengembangkan diabetes tipe 2. Seseorang dianggap mengalami kelebihan berat badan ketika indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25 dan obesitas ketika IMT lebih dari 30.
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko penyakit ini, antara lain:
Normalnya, tubuh harus melakukan olahraga ringan entah itu sekadar jalan kaki selama 30 menit, atau jika memungkinkan bisa melakukan joging dan ke tempat gym untuk melakukan angkat beban.
Selain obesitas, tubuh yang tidak terlalu aktif secara fisik membuat gula darah tidak digunakan. Itu artinya gula darah tidak dibutuhkan oleh sel dan tetap dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan hiperglikemia atau kadar gula darah tinggi.
Kondisi demikian membuat tubuh mulai menurunkan regulasi reseptor insulin (resistensi insulin), yang berarti penurunan jumlah reseptor insulin. Resistensi insulin terjadi karena tubuh tidak aktif dan gaya hidup yang tidak banyak bergerak.
Baca Juga: Apakah Terlalu Sibuk Bekerja Bisa Menyebabkan Diabetes?
Bagi pekerja kantoran, Anda masih bisa aktif dalam bergerak meski sebagian besar waktunya berada di ruangan atau duduk di depan komputer.
Berikut ini beberapa cara agar tubuh tetap aktif, antara lain:
Pada akhirnya, aktif secara fisik dan menambah intensitas gerakan tubuh, Anda sudah mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2.