Penderita diabetes yang kadar gula darahnya tidak terkontrol membuatnya lebih berisiko mengalami sakit gigi. Jika sudah terbilang parah, tindakan medis seperti operasi mungkin diperlukan. Namun, bolehkah penderita diabetes cabut gigi? Simak penjelasan selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Sebelum membahas lebih jauh apakah penderita diabetes boleh cabut gigi atau tidak, ketahui dulu masalah kesehatan mulut yang sering menyerang pengidap diabetes.
Menurut American Diabetes Association, penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk penyakit gusi, gigi berlubang, hingga infeksi gusi parah dengan kerusakan tulang.
Saat gusi mengalami masalah maka penderita diabetes menjadi lebih sulit untuk menjaga kadar gula dalam darahnya.
Sementara itu, semakin tinggi kadar gula darah, semakin besar kemungkinan Anda mengalami penumpukan plak pada gigi.
Bila kadar gula darah Anda tinggi, jumlah gula dalam air liur juga akan tinggi, dan hal ini menciptakan lingkungan ideal untuk berkembangnya plak. Kelebihan plak dapat meningkatkan risiko gigi berlubang, infeksi, dan penyakit gusi lanjut (periodontitis).
Penyakit gusi lanjut cenderung terjadi lebih parah pada pengidap diabetes, karena penyakit ini menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan bakteri.
Baca Juga: Mengenal Atypical Odontalgia, Nyeri Kronis di Area Bekas Pencabutan Gigi
Pada dasarnya, pencabutan gigi pada pada penderita diabetes adalah sesuatu yang kompleks.
Pasalnya, prosedur tersebut berhubungan dengan tipe diabetes dan berbagai komplikasi yang dialami oleh pengidap diabetes setelah cabut gigi, seperti pendarahan, proses penyembuhan luka yang lama dan dan risiko osteomielitis (infeksi tulang yang disebabkan oleh bakteri).
Selain itu, ada juga risiko penyebaran infeksi odontogenik terhadap infeksi ruang fasia yang dapat mengancam nyawa penderita apabila kadar gulanya tidak terkontrol.
Meski demikian, bukan berarti cabut gigi bagi pasien diabetes tidak boleh dilakukan sama sekali. Pada beberapa kasus, pasien diabetes diperbolehkan menjalani tindakan operasi cabut gigi menggunakan prosedur yang sama dengan orang tanpa diabetes.
Dengan syarat, ketika dioperasi kadar gula darahnya tidak tinggi. Setiap kali ekstraksi (pencabutan gigi) harus dilakukan, dokter biasanya akan meminta hasil tes kadar gula darah.
Jika kadar gula darah lebih dari 13 mmol/L, kemungkinan luka akan lebih lama untuk sembuh. Terlebih jika diabetes disertai dengan hipertensi, akibatnya komplikasi bisa timbul pasca cabut gigi.
Oleh sebab itu, prosedur pencabutan gigi pada pasien diabetes harus dilakukan secara hati-hati.
Baca Juga: Infeksi Setelah Cabut Gigi, Kenali Ciri-Ciri Dry Soket Ini
Untuk mencegah terjadinya komplikasi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi pengidap diabetes sebelum melakukan prosedur cabut gigi, antara lain:
Itulah penjelasan mengenai boleh atau tidaknya pasien diabetes cabut gigi. Jangan lupa, konsultasi dengan dokter penyakit dalam terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan ini.