Banyak orang mengandalkan obat merah sebagai perawatan luka. Obat ini kerap kali dipilih sebagai pertolongan pertama, misalnya ketika lutut berdarah karena terjatuh atau ketika tangan berdarah saat mengiris. Namun, sudah benarkah penggunaan obat merah untuk luka Anda selama ini? Simak dalam ulasan berikut!
Obat merah adalah istilah yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Istilah ini mengacu pada cairan antiseptik untuk mengatasi luka.
Obat ini memiliki kandungan utama povidone iodine. Berkat kandungannya tersebut, obat merah dapat membunuh kuman, bakteri, virus, dan jamur, yang berisiko mencetuskan infeksi. Pada akhirnya, risiko infeksi akan menurun.
Senada dengan hal tersebut, Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa povidone iodine dalam obat merah dapat membantu mencegah infeksi.
Povidone iodine sendiri memiliki macam-macam merek dagang, di antaranya biosepton, betadine, kokodin, molexdine, solujod, yekadine, unidine, vidisep, dan masih banyak lagi.
Selain untuk mengatasi luka di rumah, obat ini sering kali digunakan untuk membersihkan bagian tubuh sebelum tindakan operasi.
Sensasi perih akan muncul ketika Anda mengoleskan obat jenis ini. Mengapa demikian? Selain kandungan povidone iodine, obat merah mengandung hidrogen peroksida dan alkohol.
Nah, hidrogen peroksida dan alkohol akan merangsang saraf-saraf untuk bereaksi. Pada gilirannya, kondisi ini akan menyebabkan rasa perih yang hanya berlangsung dalam beberapa detik.
Hidrogen peroksida merangsang TRPA-1. Ketika teraktivasi, hormon ini akan menyebabkan sensasi perih.
Namun, kandungan ini tentunya bermanfaat untuk mengatasi luka. Hidrogen peroksida akan menghancurkan sel-sel yang sudah mati sekaligus meningkatkan pertumbuhan sel-sel baru.
Di sisi lain, alkohol akan merangsang vanilloid (VR1), yaitu reseptor yang akan teraktivasi ketika tubuh terpapar senyawa kimia tertentu atau suhu panas (sekitar 42 derajat Celsius).
Baca Juga: Cara Perawatan Luka Bakar yang Benar Berdasarkan Derajatnya
Povidone iodine bermanfaat untuk membunuh bakteri sehingga mencegah infeksi luka. Pada umumnya, obat ini dapat digunakan pada jenis-jenis luka berikut:
Tidak semua luka dapat ditangani oleh povidone iodine. Berikut ini adalah daftar luka yang sebaiknya tidak diobati oleh obat ini:
Melansir Cleveland Clinic, povidone iodine dalam bentuk topikal (obat luar), akan menyebabkan berbagai efek samping berikut:
Reaksi alergi harus memerlukan penanganan medis segera. Oleh sebab itu, ketika Anda menyadari timbulnya reaksi setelah mengaplikasikan obat, jangan tunda untuk memeriksakannya ke dokter.
Selain reaksi alergi, biasanya kondisi lain bukan merupakan kondisi yang serius. Namun, ketika kondisi semakin memburuk, segera kunjungi dokter.
Secara umum, berikut adalah tahapan menggunakan obat merah yang benar:
Baca Juga: 8 Cara Menghentikan Pendarahan saat Luka dengan Cepat
Agar mendatangkan manfaat sebagaimana mestinya, Anda perlu memperhatikan aturan penggunaan obat. Berikut ini adalah tips aman menggunakan obat merah:
Selain beberapa tips di atas, pastikan Anda menyimpan obat pada suhu ruangan. Jangan lupa hindari dari sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Nah, itulah penjelasan seputar obat merah dan tips menggunakannya secara aman. Jika luka menandakan adanya infeksi, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan sedini mungkin.