Waktu tidur saat puasa Ramadan akan berubah dari biasanya karena harus bangun sahur. Rasa kantuk saat puasa juga sering terjadi, terutama pada siang hari. Lantas, adakah cara agar tidur cukup meskipun saat puasa? Yuk, cari tahu selengkapnya dalam penjelasan di bawah ini!
Waktu tidur yang berubah saat puasa Ramadan mungkin akan terganggu. Oleh karena itu, lakukan beberapa tips agar dapat meningkatkan kualitas tidur meski sedang puasa.
Berikut ini cara meningkatkan kualitas tidur saat puasa:
Ketika waktu berbuka, keinginan untuk makan segala macam makanan akan timbul sehingga merasa kalap dan melahap makanan yang ada di atas meja makan.
Makan terlalu berlebihan juga bisa dipicu dengan kebiasaan mengunyah makanan dengan cepat. Padahal, makan secara berlebihan pada saat berbuka puasa tidak baik untuk kesehatan.
Selain mengganggu kesehatan tubuh, makan terlalu banyak juga dapat mengganggu kualitas tidur. Sebab, perut begah karena berisi makanan terlalu banyak membuat tidur terasa tidak nyaman
Banyak yang mengatakan bahwa waktu sahur lebih awal bisa membuat perut terasa lapar lebih cepat. Itu artinya, puasa akan terasa berat sampai waktu berbuka.
Namun, ternyata anggapan tersebut salah. Sahur lebih awal justru akan memberi kesempatan Anda untuk bersantai setelah makan sahur, sebelum melakukan salat subuh, dan bersiap-siap ke tempat kerja atau sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Waktu tidur saat puasa yang lebih lama akan lebih bermanfaat daripada tidur siang singkat untuk mendapatkan istirahat yang cukup.
Ada jadwal tidur yang baik saat puasa yang bisa anda terapkan. Cobalah untuk tidur setidaknya 4 jam di malam hari setelah tarawih, sebelum bangun untuk sahur dan subuh, dan kembali tidur selama beberapa jam sebelum bangun untuk menjalani aktivitas.
Power nap adalah tidur siang yang singkat, yaitu antara 10 sampai 30 menit. Tidur siang yang singkat berlangsung 20 hingga 30 menit biasanya ideal. Bahkan manfaat tidur siang selama 20 menit di sore hari akan kembali meningkatkan energi yang hilang dan tingkat fokus.
Untuk itu, cobalah atur alarm karena tidur berlebihan dapat membuat Anda merasa pusing bahkan lebih mengantuk daripada sebelum tidur siang.
Mulai sekarang rencanakan rutinitas tidur yang disesuaikan untuk puasa Ramadan sehingga Anda bisa tidur dan bangun pada waktu yang hampir sama setiap hari. Cara ini akan membantu tubuh mendapatkan ritme untuk tidur yang lebih nyenyak.
Waktu tidur yang baik saat puasa adalah setelah tarawih, setelah sahur, dan siang. Pastikan untuk tidur dan bangun sahur di jam yang sama, bila perlu pasang alarm untuk waktu bangun.
Ruang yang tenang dan gelap akan sangat ideal untuk tidur nyenyak. Apabila ruang tidur sudah nyaman, hindari menggunakan perangkat elektronik seperti ponsel, laptop, dan TV menjelang waktu tidur.
Hal itu bukan tanpa alasan, karena menurut penelitian cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu kualitas tidur.
Hindari makan makanan berat, berlemak, atau manis ketika berbuka puasa, karena tidur dapat terganggu karena tubuh bekerja keras untuk mencerna makanan yang Anda makan.
Makanan yang sangat pedas juga bisa berdampak buruk untuk tidur nyenyak karena dapat menyebabkan gas dan mulas. Menghindari minuman berkafein selama beberapa jam sebelum tidur juga dapat membantu tidur nyenyak.
Apabila Anda perokok, mulai sekarang berhenti merokok di malam hari karena akan mengganggu waktu tidur.
Penelitian menemukan bahwa merokok terkait dengan peningkatan keparahan insomnia dan waktu tidur yang lebih pendek, terutama merokok pada malam hari. Hal ini karena rokok mengandung nikotin yang merupakan stimulan, yang memicu insomnia.
Meskipun sedang puasa, olahraga tetap dapat dilakukan untuk menjaga kebugaran tubuh. Manfaat olahraga juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur di malam hari.
Apabila ingin rutin olahraga saat puasa Ramadan, sebaiknya konsumsi makanan dan minuman yang dapat memberikan nutrisi yang cukup ketika berbuka dan sahur.
Kapan waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa? waktu yang tepat untuk olahraga adalah sebelum berbuka, setelah berbuka, dan setelah sahur.
Tidur yang cukup penting untuk menjaga kesehatan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan konsentrasi. Mengingat jadwal tidur normal dan waktu makan berubah selama Ramadan, ini mungkin dapat mengganggu jam biologis Anda dan memengaruhi kesehatan secara umum dalam beberapa cara.
Berikut ini beberapa dampak buruk kurang tidur saat puasa:
Tubuh pada dasarnya mempertahankan ritme sirkadian, merupakan siklus tidur-bangun dalam 24 jam. Setiap perubahan dalam pola tidur dapat mengganggu ritme ini, biasanya mengakibatkan perubahan suasana hati, mudah marah, dan sakit kepala atau migrain.
Istirahat yang cukup dapat membantu berpikir jernih, menyimpan dan mengingat informasi, dan membantu pengambilan keputusan. Ketika tidak cukup tidur, menjadi lebih sulit untuk berkonsentrasi dan memberikan perhatian penuh, respons melambat, bahkan kemampuan kreatif dan pemecahan masalah dapat terpengaruh.
Kurang tidur dapat menyebabkan perubahan pada hormon yang mengontrol nafsu makan dan rasa lapar. Kurang tidur juga dapat memengaruhi pengambilan keputusan tentang apa yang harus Anda makan, sering kali menyebabkan keinginan untuk makan junk food dan makanan manis. Dampaknya buruknya berisiko terhadap kenaikan berat badan.
Itulah tips meningkatkan tidur saat puasa Ramadan yang dapat Anda terapkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!