Seiring bertambahnya usia, beberapa organ tubuh bisa mengalami penurunan fungsi. Hal inilah yang kemudian bisa menimbulkan beberapa penyakit. Lantas, penyakit apa saja yang sering diderita lansia? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Seiring bertambahnya usia, berbagai organ tubuh bisa mengalami penurunan fungsi sehingga membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit.
Namun, waktu terjadinya penyakit bervariasi pada setiap orang tergantung pada beberapa faktor, termasuk gaya hidup, diet, dan tingkat stres.
Berikut ini beberapa penyakit yang rentan terjadi pada lansia, di antaranya:
Sebagian besar lansia rentan mengalami penyakit Alzheimer yaitu salah satu jenis demensia. Penyakit Alzheimer adalah jenis demensia yang spesifik, suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya ingatan dan kesulitan berpikir atau memecahkan masalah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Faktor risiko terbesar untuk kondisi kronis tersebut adalah hal-hal yang biasanya tidak dapat dikendalikan, termasuk usia, riwayat keluarga, dan genetika.
Radang sendi atau arthritis adalah kondisi yang sering dialami oleh lansia berusia 65 tahun atau lebih.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa radang sendi terjadi pada sekitar 49,7 persen dari semua lansia di atas usia 65 tahun dan dapat menyebabkan rasa sakit serta penurunan kualitas hidup.
Meskipun radang sendi dapat membatasi aktivitas fisik lansia, konsultasi dengan dokter diperlukan guna mendapatkan anjuran mengenai aktivitas fisik yang dapat dilakukan oleh lansia agar tetap sehat
Baca Juga: Mengenal Sindrom Geriatri pada Lansia & Penanganannya
Proses penuaan dapat menyebabkan perubahan kuantitas dan kualitas otot, kondisi ini menyebabkan kelemahan dan kecacatan otot pada lansia.
Perlu diketahui juga, tingkat kebugaran seseorang secara alami mulai menurun secara perlahan setelah menginjak usia 20-an.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi ke dokter guna memantau tanda dan gejala kelemahan otot. Dokter akan menilai kelemahan dengan beberapa tes.
Lansia juga rentan terhadap penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), yaitu penyakit yang mencakup dua kondisi utama seperti emfisema dan bronkitis kronis. PPOK dapat menyebabkan penderitanya sesak napas, batuk, serta dada terasa sesak.
Cara terbaik untuk mencegah PPOK atau memperlambat perkembangannya dengan berhenti merokok. Hindari juga asap kimia dan debu karena bisa mengiritasi paru-paru.
Inkontinensia urine dan sembelit merupakan penyakit yang sering terjadi pada lansia. Kedua penyakit ini dapat mengganggu kualitas hidup.
Selain terkait usia, dua kondisi tersebut mungkin merupakan akibat dari tidak mengonsumsi makanan yang seimbang dan menderita kondisi kesehatan kronis.
Osteoporosis senilis atau juga disebut sebagai osteoporosis degeneratif adalah kondisi yang terjadi sebagai akibat dari penuaan dan keausan pada tulang. Komposisi mineral tulang akan berubah seiring bertambahnya usia.
Matriks tulang merupakan zat antar sel tulang yang membentuk massa tulang—akan menjadi lebih lemah dan lebih tipis. Kondisi ini mungkin membuat lansia akan kehilangan tinggi badan.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika kekuatan darah yang mendorong dinding arteri secara konsisten terlalu tinggi. Tekanan darah dapat dikatakan tinggi jika menyentuh angka 130/80 mmHg atau lebih.
Bahaya hipertensi tidak hanya dapat dialami lansia bertahun-tahun dan mungkin tidak disadari, tetapi bisa menyebabkan kondisi kesehatan serius seperti stroke dan serangan jantung.
Kolesterol dapat meningkat seiring bertambahnya usia, sehingga lansia berisiko mengalami kolesterol tinggi yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
Kolesterol tinggi merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh memiliki kelebihan lemak jahat (lipid) yang dapat mengakibatkan arteri tersumbat. Kondisi ini biasanya terjadi karena faktor gaya hidup seperti merokok hingga kurang aktif.
Baca Juga: Depresi pada Lansia: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll
CDC memperkirakan bahwa sekitar 25 persen orang berusia di atas 65 tahun secara signifikan berisiko menderita penyakit diabetes. CDC mencatat bahwa diabetes menyebabkan 54.161 kematian orang dewasa di atas usia 65 di tahun 2014.
Diabetes dapat didiagnosis dan ditangani lebih awal melalui tes darah sederhana untuk mendeteksi kadar gula darah. Semakin cepat Anda mengetahui telah memiliki diabetes atau berisiko, akan semakin cepat untuk mengendalikan penyakit ini.
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan orang dewasa dan menempati posisi kelima penyebab kematian setiap tahunnya. Meskipun stroke dapat terjadi pada semua usia, namun penyakit ini paling sering terjadi pada lansia.
Stroke dapat membuat penderitanya mengalami kesulitan berbicara dan memahami apa yang orang lain katakan, lumpuh atau mati rasa (di wajah, lengan atau kaki), gangguan penglihatan, dan kesulitan berjalan.
Gagal jantung adalah suatu kondisi ketika jantung tidak mampu memasok darah dan oksigen dengan lancar ke semua organ dalam tubuh. Meskipun sering kali menyerang lansia, tetapi penyakit ini dapat diderita oleh anak muda.
Gagal jantung ditandai dengan jantung yangmungkin membesar, mengembangkan lebih banyak massa otot, atau memompa lebih cepat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sehingga menyebabkan tubuh merasa lelah, pusing, mual, bingung, atau kurang nafsu makan.
Nah, itulah berbagai penyakit yang sering kali terjadi pada lansia. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!