Penyakit orang kurus pada dasarnya hampir sama seperti penyakit pada seseorang dengan berat normal ataupun kelebihan berat badan. Lantas, penyakit apa saja yang bisa menyerang seseorang dengan berat badan yang terlalu kurus? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Memiliki badan yang terlalu kurus adalah sesuatu yang tidak baik untuk kesehatan. Salah satu gangguan yang bisa terjadi adalah melemahnya sistem kekebalan tubuh. Lantas, bagaimana patokan bahwa Anda dikatakan kurus? Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kalkulator indeks massa tubuh (IMT). Jika hasil menunjukkan angka di bawah 18,5 kg/m2 berarti Anda terlalu kurus.
Berikut adalah berbagai penyakit orang kurus yang harus Anda ketahui, di antaranya:
Jika Anda memiliki tubuh yang kurus, hal itu mungkin bisa disebabkan akibat asupan makanan sehat yang terbatas. Kondisi yang bisa menyebabkan malnutrisi ini bisa memengaruhi kesehatan tubuh secara berbeda-beda.
Selain pola makan yang tidak tepat, kondisi gizi yang tidak seimbang ini juga bisa disebabkan oleh penyakit yang yang memengaruhi penyerapan nutrisi.
Penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan Anda sering sakit. Apabila tubuh tidak mendapatkan cukup energi dari makanan untuk mempertahankan berat badan yang sehat, hal itu memungkinkan Anda tidak mendapatkan cukup nutrisi untuk melawan infeksi.
Akibatnya, seseorang mungkin lebih sering sakit dan penyakit umum seperti pilek, bisa bertahan lebih lama dari biasanya.
Sebuah studi menemukan bahwa seseorang yang masuk kategori kurus—yang menjalani operasi penggantian lutut total—lebih mungkin mengembangkan infeksi setelah operasi daripada seseorang dengan berat badan normal.
Para peneliti juga menemukan bahwa seseorang yang memiliki indeks massa tubuh dibawah normal memiliki hemoglobin praoperasi yang rendah. Meski penelitian lebih lanjut masih harus dilakukan, temuan ini menunjukkan bahwa badan yang terlalu kurus bisa memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Penyakit terlalu kurus lainnya yang bisa terjadi adalah osteoporosis. Berat badan rendah dapat meningkatkan risiko kepadatan mineral tulang (bone mineral density/BMD) yang rendah. Satu studi yang mengamati BMD pada 1.767 wanita pramenopause menemukan bahwa 24 persen wanita dengan IMT 18,5 kg/m2 atau lebih rendah memiliki BMD rendah. Hasil studi menunjukkan bahwa kekurangan berat badan meningkatkan risiko osteoporosis.
Wanita dengan IMT rendah berisiko tinggi mengalami amenore, yaitu tidak adanya menstruasi dan disfungsi siklus menstruasi lainnya. Penyakit orang kurus ini menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur yang mungkin merupakan indikator anovulasi. Sedangkan anovulasi kronis dapat menyebabkan infertilitas.
Jika Anda mencoba untuk hamil dan mengalami kekurangan berat badan, konsultasi dengan dokter diperlukan. Dokter mungkin menyarankan untuk melakukan tes darah untuk melihat apakah Anda sedang berovulasi secara teratur. Selain itu, dokter juga dapat menguji tanda-tanda ketidaksuburan lainnya.
Menurut sebuah penelitian, seorang wanita hamil dan memiliki badan yang kurus memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan prematur. Sebagian kasus kelahiran prematur disebabkan infeksi bakteri pada sistem reproduksi dan saluran kemih.
Bakteri mengeluarkan substansi yang bisa melemahkan selaput di sekitar kantung amnion dan menyebabkan ketuban pecah lebih dini.
Kalori adalah ukuran energi yang dapat diberikan makanan tertentu kepada seseorang. Tidak mendapatkan cukup kalori untuk menjaga berat badan yang sehat bisa membuat seseorang merasa lelah.
Seseorang yang kekurangan berat badan lebih cenderung memiliki jumlah darah yang rendah (anemia), yang menyebabkan pusing, sakit kepala, dan kelelahan.
Penyakit orang kurus ini dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dari ringan hingga berat. Ini adalah kondisi di mana gangguan darah terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel darah merah yang mengikat oksigen) berada dibawah normal.
Sebuah penelitian menemukan bahwa orang kurus dengan varian genetik tertentu berisiko lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dan penyakit jantung. Menurut para peneliti, kesehatan tubuh tidak hanya terkait dengan jumlah lemak, akan tetapi jenis lemak yang dimiliki tubuh.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa lemak yang disimpan tepat di bawah kulit tidak berkontribusi banyak pada perkembangan gangguan metabolisme seperti diabetes atau masalah jantung. Akan tetapi lemak yang terkumpul di jaringan dan organ yang lebih dalam, misalnya di dalam otot yang ada di organ seperti hati, dapat membuat Anda berisiko lebih besar terkena penyakit ini.
Setelah Anda mengetahui berbagai penyakit terlalu kurus seperti di atas, hal penting lainnya yang harus diketahui adalah langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan berat badan.
Beberapa komponen utama dari diet untuk menambah berat badan mungkin termasuk:
Agar diet sehat berjalan dengan tepat, Anda bisa meminta bantuan dokter atau ahli diet untuk mengembangkan rencana diet yang sesuai dengan kondisi tubuh.