Secangkir teh hangat dianggap dapat membantu meredakan stres dan membuat suasana hati menjadi lebih baik. Hal itulah yang membuat beberapa wanita yang sedang menstruasi memilih untuk mengonsumsinya. Namun, ada juga yang beranggapan bahwa minum teh saat haid adalah sesuatu yang berbahaya. Bagaimana faktanya? Simak penjelasannya di sini.
Teh memiliki kandungan kafein, tanin, dan oksalat. Semua kandungan inilah yang dianggap dapat mengganggu kesehatan.
Tanin dan oksalat yang terdapat di dalam teh dianggap dapat menghambat penyerapan zat besi. Jika hal ini terjadi selama haid, Anda berisiko mengalami anemia.
Kendati begitu, penelitian lain mengenai dampak jangka panjang tanin dan oksalat terhadap penyerapan zat besi masih perlu dilakukan.
Sementara itu, kafein adalah zat perangsang yang secara alami terdapat pada biji kopi, daun teh, dan buah kakao. Kafein berguna untuk meningkatkan fokus dan membantu mengatasi rasa kantuk.
Meski membuat Anda lebih waspada, ada sejumlah efek kafein yang tidak menyenangkan, seperti:
Alhasil, bukannya akan membuat badan menjadi lebih enakan, minum teh saat haid justru akan membuat ketegangan meningkat sehingga Anda malah akan mudah cemas dan merasa tidak nyaman.
Sejumlah penelitian juga telah menemukan bahwa kafein dapat memengaruhi haid, seperti:
Di sisi lain, ada juga penelitian yang membuktikan efek sebaliknya. Penelitian dari American Journal of Clinical Nutrition menemukan jika konsumsi kafein tidak akan menyebabkan gejala premenstrual syndrome (PMS) memburuk.
Sementara itu, penelitian lain bahkan menemukan manfaat minum teh saat haid. Menurut penelitian dalam BMJ Open, wanita haid yang minum teh oolong dapat mengalami penurunan risiko kram menstruasi atau dismenore.
Terlepas dari itu, setiap orang akan memberikan respons berbeda terhadap kafein. Namun, sebaiknya Anda membatasi konsumsinya selama haid.
Menurut Mayo Clinic, batas konsumsi kafein orang dewasa sebaiknya tidak lebih dari 400 mg.
Demi menghindari efek kafein yang mengganggu, Anda dapat membatasi minum teh saat haid atau memilih teh yang mengandung rendah kafein, seperti:
Teh ini terbuat dari bunga chamomile kering. Selain rendah kafein, teh chamomile juga terkenal karena kemampuannya untuk mengatasi insomnia.
Meski tidak berdampak secara signifikan terhadap kram saat haid, teh ini dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular.
Sejak dulu, jahe sudah digunakan sebagai herbal dalam pengobatan alami. Maka tak mengherankan jika tanaman ini dapat membantu mengatasi kram perut saat haid.
Manfaat teh jahe untuk haid hadir berkat kandungan antiinflamasi dan zat penghilang rasa sakit di dalamnya.
Selain tidak mengandung kafein, teh ini juga dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Penyebab Sakit Kepala saat Haid dan Cara Mengatasinya
Memiliki rasa manis dan sedikit pedas, teh ini dapat mengurangi rasa kembung dan tidak nyaman yang sering kali terjadi pada saat haid berlangsung. Namun, penelitian lebih lanjut mengenai manfaat ini masih perlu dilakukan.
Selain rendah kafein, teh ini juga memiliki sifat antitumor dan antioksidan. Keduanya dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan tekanan darah.
Itulah penjelasan seputar dampak minum teh saat haid. Mengetahui bahayanya, Anda sebaiknya membatasi konsumsi teh dan kafein selama periode sedang berlangsung. Alternatifnya, Anda bisa mengganti teh hangat dengan air putih hangat sesuai rekomendasi para ahli.
Jika mengalami gejala haid yang tidak biasa atau rasa nyeri sudah tidak bisa ditoleransi, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi kepada dokter.