Pria pada dasarnya memiliki sedikit estrogen (hormon wanita) di tubuhnya, tapi jika kadarnya terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan. Simak berbagai dampak kelebihan hormon estrogen pada pria dalam ulasan berikut ini!
Pada kondisi tertentu, hormon yang tidak dominan pada pria dan wanita bisa mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Kenaikan ini tentu bisa menimbulkan gangguan yang besar. Pada wanita, kenaikan testosteron (hormon pria) yang tinggi bisa mencegah terbentuknya sel telur hingga endometrium pada rahim. Kondisi PCOS juga akan terjadi.
Agar fungsi estrogen tidak terganggu oleh kenaikan estrogen, terapi hormonal biasanya dilakukan. Estrogen yang kadarnya tinggi akan menekan hormon pria sehingga kerja hormon itu akan menurun hingga tidak ada sama sekali.
Hampir sama dengan wanita, naiknya kadar estrogen pada pria juga berdampak buruk secara fisik, seksual, dan hormonal. Kalau kondisi ini tidak segera diatasi, akan ada banyak dampak buruk terjadi pada pria, salah satunya kehilangan fungsi seksual.
Baca Juga: Mengenal Disfungsi Seksual Pada Wanita
Pria yang mengalami kelebihan estrogen di dalam tubuhnya secara signifikan memiliki dampak yang patut diwaspadai. Dampak atau gejala tingginya kadar estrogen pada pria bisa berbeda-beda, namun beberapa gejala utama yang mungkin Anda alami, antara lain:
Pria yang mengalami kenaikan estrogen kerap menderita gynecomastia. Kondisi pembesaran payudara secara abnormal ini terjadi karena estrogen memicu pertumbuhan payudara layaknya seperti wanita yang akan menyusui.
Kondisi gynecomastia biasanya muncul saat masa puber dan hilang dengan sendirinya. Namun, pada kondisi khusus bisa muncul lagi dan bertahan cukup lama pada tubuh pria.
Tingginya estrogen di dalam tubuh pria bisa menekan dominasi testosteron dengan masif. Dampaknya, fungsi seksual pria akan menurun dengan cepat. Salah satu tanda naiknya estrogen adalah menurunnya libido, penurunan ereksi pada pagi hari, dan penurunan kualitas ereksi saat bercinta.
Estrogen di dalam tubuh wanita adalah pemicu munculnya kanker payudara hingga kista dan mioma. Kalau hormon ini muncul pada tubuh pria, sel karsinogen dan sel tumor bisa saja muncul dan mengganggu fungsi organ. Salah satu efek yang bisa terjadi adalah gangguan pada prostat.
Secara anatomi tubuh wanita cenderung berlemak dari tubuh pria. Kondisi ini bisa terjadi karena estrogen melindungi lemak agar tubuh wanita selalu cocok untuk kehamilan.
Kalau estrogen naik pada pria, kemungkinan terjadi penumpukan lemak akan terjadi. Area perut dan bokong pria akan lebih berlemak dari biasanya.
Estrogen juga menyebabkan pria sering capai. Kondisi ini akan membuat pria susah bekerja dan berolahraga dengan maksimal. Rasa capai ini kadang tidak hilang meski sudah makan atau beristirahat.
Kadar hormon estrogen yang fluktuatif dapat memicu mood swing atau perubahan suasana hati pada wanita. Nah, kondisi ini juga bisa muncul pada pria apabila kadar estrogen di dalam tubuhnya naik.
Testosteron bermanfaat untuk membantu pembentukan otot di dalam tubuh. Kalau estrogen yang dominan di dalam tubuh, massa otot akan menurun. Tubuh akan lebih suka menumpuk lemak agar kondisi tubuh pria mirip dengan tubuh wanita.
Perawatannya bergantung pada apa yang menyebabkan kadar estrogen tinggi pada pria. Dalam beberapa kasus, perubahan gaya hidup dan obat-obatan bisa membantu. Jika kadar estrogen yang tinggi meningkatkan risiko kanker atau memperburuk kanker, dokter mungkin merekomendasikan perawatan yang lebih agresif.
Berikut ini cara menjaga kadar hormon estrogen pada pria, di antaranya:
Demikian ulasan tentang efek estrogen yang tinggi pada pria dan cara mengatasinya. Jika Anda memiliki gejala kelebihan estrogen, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!