Diabetes adalah kondisi kronis yang dapat memengaruhi banyak sistem organ pada tubuh, salah satunya adalah sistem reproduksi pria. Jika Anda berusaha untuk memiliki anak, maka ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Simak penjelasannya pada artikel berikut ini.
Jika Anda berencana untuk memiliki momongan, maka penting untuk memperhatikan kualitas sperma. Memiliki sperma yang sehat tidak hanya bertujuan untuk membuat kehamilan berhasil, tetapi juga memiliki peran pada kesehatan bayi.
Sperma sehat memiliki beberapa kriteria, seperti jumlah yang lebih dari 15 juta per ml semen, bergerak dengan efektif, dan memiliki kepala bulat, serta ekor yang kuat serta panjang.
Namun, ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan atau kualitas dari sperma, salah satunya adalah diabetes.
Diabetes memang dapat menyebabkan kerusakan dan disfungsi pada berbagai organ. Komplikasi ini juga memengaruhi sistem reproduksi. Metabolisme glukosa memiliki peran penting dalam spermatogenesis (pembentukan sel sperma) aktivitas sel sperma, pergerakan sel sperma, dan kemampuan fertilitas sperma.
Baca Juga: Kenali Pola Makan yang Sehat untuk Penderita Diabetes
Pada penderita diabetes, terjadi perubahan dalam metabolisme glukosa. Hal ini tentu akan memengaruhi sistem reproduksi.
Sebuah studi yang melibatkan 1386 partisipan diabetes menyatakan bahwa diabetes berdampak pada penurunan kualitas sperma, berupa penurunan pada volume semen, jumlah sperma, konsentrasi sperma, pergerakan sperma, dan level testosterone.
Penelitian lain yang melibatkan tikus percobaan juga menunjukkan bahwa jumlah spermatozoa atau sel sperma tikus yang diabetes jumlahnya lebih rendah jika dibandingkan dengan tikus yang tidak diabetes. Selain itu, gerak sperma pada tikus yang tidak diabetes juga dinilai lebih baik jika dibandingkan dengan tikus yang diabetes.
Selain menurunnya kualitas sperma, berikut adalah efek lain dari diabetes terhadap sistem reproduksi pria, di antaranya adalah:
Ejakulasi yang tertunda merupakan kondisi di mana seorang pria butuh waktu yang lebih lama untuk orgasme dan ejakulasi. Beberapa pria yang mengalami ini bisa saja tidak ejakulasi sama sekali.
Masalah lain yang mungkin dihadapi pria dengan diabetes adalah ejakulasi retrograd. Kondisi ini terjadi ketika semen masuk ke dalam kantung kemih dan bukan dikeluarkan dari penis. Semen dalam kantung kemih ini akan dikeluarkan dari dalam tubuh ketika kencing.
Disfungsi ereksi lebih umum dialami oleh pria dengan diabetes dibandingkan dengan pria tanpa diabetes. Kondisi ini disebabkan oleh kerusakan saraf dan pembuluh darah karena tingginya gula darah.
Untuk menangani masalah seksual dan fertilitas pada pria dengan diabetes, diperlukan penanganan terhadap diabetes, komplikasi, dan masalah kesehatan yang sudah terjadi.
Mengontrol diabetes dapat mencegah masalah yang berkaitan dengan masalah seksual dan kesuburan.
Beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:
Baca Juga: Motilitas Sperma dan Kaitannya dengan Kesuburan Pria
Ketika Anda memutuskan untuk memiliki keturunan, mulailah dengan konsultasi dengan dokter. Anda dapat berdiskusi tentang program kehamilan pada penderita diabetes.
Infertilitas adalah ketidakmampuan untuk hamil setelah satu tahun berhubungan seksual tanpa pengaman. Namun, jika Anda berusia 35 tahun ke atas atau memiliki masalah kesehatan, Anda dapat langsung melakukan konsultasi dengan dokter.
Diabetes memang dapat memengaruhi kualitas sperma. Oleh sebab itu, jika Anda berencana untuk memiliki keturunan, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan program dan penanganan yang tepat.