Kemacetan bagi masyarakat yang tinggal di perkotaan adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. Selain bisa membuat tingkat stres meningkat, sering terjebak macet ternyata bisa meningkatkan risiko kanker paru. Bagaimana keduanya saling berkaitan? Simak penjelasannya dalam ulasan berikut.
Meski kasus kanker paru-paru lebih sering dikaitkan dengan kebiasaan merokok, perlu diketahui bahwa kanker paru bisa juga terjadi pada seseorang yang tidak merokok.
Polusi udara tidak melulu karena gas buang kendaraan. Paparan polusi dalam ruangan seperti asap rokok, asbes, hingga gas radon juga bisa menyebabkan kanker paru.
Sebagai contoh, jika Anda sering terjebak kemacetan dan terpapar polusi kendaraan bermotor, risiko untuk terkena penyakit kanker paru-paru ini akan meningkat.
Berdasarkan penelitian yang terbit di jurnal Environmental Science: Processes and Impact, sering terjebak kemacetan bisa meningkatkan risiko kanker paru dengan drastis.
Penyebabnya adalah peningkatan kadar polusi di dalam mobil yang mencapai angka 40 persen atau sekitar 29 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kondisi lalu lintas normal.
Saat terjebak kemacetan, Anda cenderung tidak membuka jendela kendaraan karena menggunakan air conditioner (AC). Masalahnya, AC tidak benar-benar menyaring polusi udara di luar kendaraan; udara yang kotor dapat masuk ke dalam kendaraan.
Baca Juga: Beragam Jenis Pemeriksaan untuk Mendeteksi Kanker Paru-paru
Kondisi tersebut diperparah dengan sirkulasi udara di dalam mobil yang cenderung buruk sehingga menyebabkan kualitas udara menurun. Bila hal ini sering terjadi, risiko terkena gangguan pernapasan dan kanker paru bisa mengalami peningkatan.
Sejumlah penelitian membuktikan bahwa gas buangan kendaraan bermotor menyumbang hingga sekitar 25-40 persen dari polusi udara secara keseluruhan.
Gas buangan kendaraan mengandung nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan berbagai polutan berbahaya lainnya. Jika sering terpapar polutan tersebut, risiko untuk terkena kanker akan semakin meningkat.
Lantas, bagaimana jika membuka jendela saat macet melanda? Ternyata, dampak kesehatannya bisa jauh lebih parah dari menutup jendela.
Setelah mendapat penjelasan bahwa macet lalu lintas terkait dengan masalah kesehatan yang serius seperti kanker paru-paru, kemacetan juga bisa menyebabkan masalah kesehatan lain. Bahkan, World Health Organization (WHO) menghubungan polusi udara dengan penyebab kematian dini.
Sebuah penelitian mengungkapkan, terdapat sekitar 8 persen kasus serangan jantung berkaitan dengan kemacetan. Salah satu faktor yang diduga menjadi pencetusnya adalah polusi udara dan suara knalpot. Namun, bisa jadi stres juga ikut andil dalam kejadian ini.
Bahkan, penelitian di Denmark mengungkapkan, paparan terhadap polusi udara jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Risiko meningkat pada orang yang sudah menderita asma dan diabetes.
Baca Juga: Waspada, Polusi Udara Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes!
Bukan hanya polusi udara, kebisingan lalu lintas juga turut andil dalam peningkatan tekanan darah di dalam darah. Pada akhirnya, hal ini bisa berujung pada kejadian stroke.
Selain menyerang fisik, terjebak macet juga bisa berdampak terhadap kesehatan mental. Terjebak dalam kemacetan bisa memunculkan rasa tidak berdaya yang akhirnya bisa berdampak pada masalah psikologis.
Nah, itulah penjelasan lengkap seputar terjebak macet dan kaitannya dengan peningkatan risiko terkena kanker paru. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk meminimalkan paparan polusi adalah menggunakan masker atau menggunakan kendaraan yang ramah lingkungan bila memungkinkan.