Penyebab BAB keras adalah kurang asupan serat, pola makan yang kurang sehat, atau efek samping obat tertentu. BAB keras dapat membuat tidak nyaman atau bahkan tersiksa. Kondisi ini dapat terjadi karena beberapa sebab. Agar terhindari dari kondisi satu ini, simak berbagai apa penyebab BAB keras dan cara melancarkan BAB yang keras berikut ini, yuk!
Sembelit, dalam bahasa medis disebut dengan konstipasi, adalah kondisi ketika seseorang sulit buang air besar, dengan frekuensi tidak mencapai 2 kali seminggu. Masalah pencernaan ini pada umumnya pernah dirasakan sebagian besar orang. Penyebab paling umum adalah kekurangan asupan serat, tidak makan sehat, efek samping obat tertentu, dan kurang olahraga.
Sembelit menyebabkan beberapa gejala, sebagai berikut:
Walaupun kasus umum, sembelit menyebabkan gejala tidak nyaman pada setiap orang. Sulit buang BAB dapat memengaruhi produktivitas, emosi, serta menyebabkan gangguan makan dan masalah fisik.
BAB keras terjadi akibat usus yang menyerap terlalu banyak air, sehingga feses menjadi kering dan keras. Hal ini membuat feses lebih sulit untuk dikeluarkan. Umumnya ini menjadi gejala sembelit, yaitu kondisi di mana seseorang BAB kurang dari tiga kali seminggu.
Sembelit sendiri dapat memicu kondisi lainnya seperti wasir atau BAB keras dan berdarah. Maka dari itu, buang air besar keras tidak dapat dianggap sepele.
Berikut adalah beberapa penyebab sembelit atau BAB keras seperti batu yang perlu diketahui:
Konsumsi obat apa pun dapat berpotensi menyebabkan efek samping. Beberapa jenis obat dapat memberikan efek samping yang memengaruhi saluran pencernaan kita. Ada yang dapat menyebabkan diare dan ada juga yang dapat menyebabkan feses menjadi keras.
Beberapa jenis obat yang diduga dapat menyebabkan feses keras adalah seperti:
Setiap pengobatan dapat memberikan efek yang berbeda-beda pada setiap orang. Jika Anda sedang menjalani pengobatan tertentu dan merasakan efek samping seperti susah buang air besar, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mencari cara yang tepat untuk mengatasinya.
Baca Juga: 14 Makanan Penyebab Sembelit dan Cara Mengatasinya
Seiring bertambahnya usia seseorang, ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh yang memengaruhi kinerja tubuh. Susah buang air besar adalah salah satu hal yang wajar terjadi selama penuaan.
Hal ini dapat disebabkan oleh kerusakan dasar panggul yang dapat melemahkan otot-otot sehingga proses BAB menjadi lebih sulit. Selain itu, kerusakan saraf juga dapat menjadi penyebab masalah pencernaan yang satu ini.
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Bukan penambahan berat badan dan gejala seperti morning sickness saja yang umum, susah buang air besar juga merupakan hal yang sering dialami oleh ibu hamil.
BAB keras selama kehamilan disebabkan oleh perubahan hormon pada awal kehamilan. Perubahan kadar hormon ini menyebabkan usus memperlambat pergerakan tinja di usus besar. Hal ini kemudian menyebabkan peningkatan jumlah air yang diserap usus besar dari tinja sehingga membuatnya lebih keras dan sulit dikeluarkan.
Makanan dapat dikatakan sebagai hal paling dasar yang memengaruhi saluran pencernaan. Beberapa kebiasaan terkait dengan pola makan dapat menyebabkan Anda mengalami susah buang air besar. Salah satunya adalah konsumsi makanan rendah serat. Ya, serat memang berperan penting dalam mendorong transit makanan dan penyerapan air yang akan melunakkan tinja. Jika serat kurang, maka feses dalam menjadi keras.
Konsumsi makanan dengan kandungan gula tinggi juga dapat menyebabkan kondisi yang sama. Beberapa orang yang mengalami sensitivitas makanan juga dapat mengalami BAB keras ketika mengonsumsi makanan tertentu.
Irritable bowel syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus adalah kondisi kronis yang terjadi pada usus besar. Penyakit ini bisa menyebabkan diare, namun dapat juga menyebabkan susah buang air besar bagi sebagian orang.
Selain perubahan BAB, gejala lain yang juga terjadi adalah seperti kram perut, kembung, dan gas di perut. IBS merupakan kondisi kronis sehingga penanganannya juga membutuhkan penanganan jangka panjang. Langkah yang dapat dilakukan adalah seperti perubahan pola makan, gaya hidup, dan manajemen stres. Terapi obat dan konseling juga bisa dilakukan apabila diperlukan.
Dehidrasi atau kekurangan cairan adalah salah satu penyebab BAB keras. Kurangnya asupan air ke dalam tubuh tentunya membuat usus tidak memberikan cukup air ke tinja dan membuatnya jadi keras dan kering.
Selain menyebabkan BAB keras, dehidrasi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Maka dari itu, pastikan Anda selalu memenuhi kebutuhan cairan tubuh sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tubuh Anda. Idealnya, manusia mengonsumsi air putih 8 gelas setiap hari.
Olahraga rutin pada dasarnya adalah hal yang wajib dilakukan untuk dapat memelihara kesehatan tubuh. Kebiasaan ini juga memengaruhi saluran pencernaan. Seseorang yang olahraga secara rutin terbukti lebih jarang mengalami sembelit.
Maka dari itu, jika Anda mengalami susah buang air besar, Anda mungkin harus mulai mengevaluasi kebiasaan olahraga Anda. Cara mengeluarkan BAB yang keras adalah dengan olahraga rutin minimal 30 menit sehari.
Baca Juga: 10 Olahraga untuk Melancarkan BAB dengan Mudah dan Alami
Bukan hanya kondisi fisik saja, kondisi mental juga dapat memengaruhi kerja saluran pencernaan. Hal ini lebih umum terjadi pada anak-anak. Ketika mengalami perubahan rutinitas, anak-anak dapat mengalami kecemasan yang kemudian membuat mereka menghindari buang air besar. Hal ini kemudian dapat menyebabkan BAB menjadi keras.
Pada anak-anak yang sedang belajar toilet training, biasanya BAB menjadi hal yang menakutkan bagi anak-anak, dan cenderung sengaja untuk ditunda sehingga BAB menjadi keras dan sembelit.
Kondisi medis tertentu baik yang terjadi pada saluran pencernaan maupun yang bukan, dapat menyebabkan efek buang air besar keras juga. Beberapa penyakit kronis yang dapat juga menyebabkan sembelit kronis adalah seperti diabetes, Alzheimer, penyakit Parkinson, hipotiroidisme, hingga kanker.
Susah BAB bukan menjadi gejala utama dari penyakit-penyakit tersebut tentunya. Sangat penting untuk mengenali gejala lainnya dan menjalankan pemeriksaan untuk memastikan kondisi Anda.
Baca Juga: 6 Obat Sembelit Alami dan 12 Tips Mencegah Sembelit
Berikut adalah beberapa tips singkat dan cara melancarkan BAB yang keras yang bisa Anda terapkan:
Obat pencahar dapat menjadi solusi untuk melancarkan BAB keras seperti batu. Pastikan Anda memilih yang berbahan alami agar tidak memberikan efek samping buruk bagi bagi tubuh.
Laxing adalah obat obat BAB keras agar lancar dengan bahan alami yang telah teruji klinis dan mendapatkan izin BPOM. Laxing dapat melancarkan BAB karena tersusun dari komposisi herbal berserat tinggi seperti daun senna, aloe vera, dan daun adas. Kandungannya yang 100% alami membuat Laxing aman untuk dikonsumsi setiap hari.
Jadi, tunggu apalagi? Selalu sedia Laxing di rumah agar terhindar dari BAB keras yang bisa mengganggu hari Anda!