Onani tidak hanya memberikan kenikmatan seksual, aktivitas memuaskan diri sendiri ini juga dianggap dapat memengaruhi tinggi badan. Benarkah anggapan tersebut? Lebih lanjut simak penjelasannya di bawah ini!
Beberapa pria meyakini kalau onani atau masturbasi bisa menambah tinggi badan mereka atau bahkan sebaliknya. Aktivitas merangsang alat kelamin dengan pijatan atau sentuhan ini diyakini membuat postur tubuh pria menjadi tinggi atau bahkan mungkin pendek.
Namun, anggapan itu tidak benar sama sekali, masturbasi tidak akan menambah atau menghambat tinggi badan Anda.
Bukan masturbasi, hormon testosteron yang berperan dalam percepatan pertumbuhan seseorang pada fase pubertas. Selain itu, hormon ini bertanggung jawab atas berbagai perubahan fisik seperti pertumbuhan janggut pada pria, perkembangan otot, dan bahkan tinggi badan.
Hanya ada sedikit bukti bahwa masturbasi bisa meningkatkan kadar testosteron pada pria. Dengan demikian, tidak terjadi perubahan besar pada tinggi badan Anda.
Baca Juga: Benarkah Onani Sebabkan Pengeroposan Tulang pada Pria?
Selain hormon testosteron, ada beberapa faktor lainnya yang memengaruhi tinggi pada pria, berikut di antaranya:
Pada masa pertumbuhan, tubuh membutuhkan nutrisi yang cukup yang didapat dari makanan atau suplemen. Kalau nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh tidak bisa dipenuhi, organ yang memengaruhi tinggi badan seperti tulang tidak akan bisa tumbuh dengan maksimal.
Selain makanan dan suplemen, genetik juga menjadi faktor terbesar yang menyebabkan seseorang bisa bertambah tinggi badannya atau tidak. Kalau gen tinggi ayah, ibu, atau keduanya dominan, kemungkinan anak laki-laki berbadan tinggi juga besar.
Olahraga juga membantu pertumbuhan tinggi badan pada pria. Agar tinggi badan bisa bertambah, pria disarankan untuk aktif berenang, lompat tapi, dan basket. Olahraga akan membuat tulang terangsang untuk terus tumbuh maksimal hingga batas-batas tertentu, misal umur dari pria atau genetik yang dimiliki.
Terkadang kurang tidur tidak akan memengaruhi tinggi badan dalam jangka panjang. Namun, jika selama masa remaja sering kali kurang tidur, hal ini dapat menyebabkan komplikasi.
Hal tersebut karena tubuh melepaskan human growth hormone (HGH) saat Anda tidur. Produksi hormon ini dan hormon lainnya mungkin menurun apabila kurang tidur.
Idealnya jumlah tidur yang dianjurkan untuk anak usia 6-13 tahun selama 9-12 jam, dan untuk orang dewasa usia 18-64 selama sekitar 7-9 jam.
Onani yang sering dilakukan oleh pria diketahui berisiko bagi kesehatan baik fisik maupun mental. Kalau aktivitas ini dilakukan secara terus-menerus pria akan kerap mengalami efek buruk berikut:
Apabila kondisi demikian terjadi pada Anda, sebaiknya segera cari cara berhenti onani. Apabila kesulitan, konsultasikan dokter atau psikiater tentang kecanduan onani dan bagaimana cara berhenti dari kebiasaan ini. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!